![]() |
Para narapidana di Penjara Buimo, Papua Nugini. (foto: BBC) |
Papuanugini - 11 orang narapidana terpaksa ditembak mati saat berusaha melarikan diri bersama puluhan napi lainnya di Port Moresby ibu kota Papua Nugini, Jumat (14/8/2020).
AFP melaporkan pada Selasa (18/8/2020), puluhan narapidana melarikan diri dari Penjara Buimo setelah berhasil mendobrak pintu keluar saat seorang napi yang sakit tengah dipindahkan untuk mendapatkan perawatan medis.
Puluhan narapidana sempat menyandera seorang petugas jaga lalu menusuknya dengan sebilah pisau sebelum melarikan diri.
Komisioner Lembaga Permasyarakatan Papua Nugini, Stephen Pokanis mengatakan sebanyak 11 narapidana ditembak mati oleh petugas dan kepolisian dalam upaya mencegah pelarian mereka.
AFP melaporkan pada Selasa (18/8/2020), puluhan narapidana melarikan diri dari Penjara Buimo setelah berhasil mendobrak pintu keluar saat seorang napi yang sakit tengah dipindahkan untuk mendapatkan perawatan medis.
Puluhan narapidana sempat menyandera seorang petugas jaga lalu menusuknya dengan sebilah pisau sebelum melarikan diri.
Komisioner Lembaga Permasyarakatan Papua Nugini, Stephen Pokanis mengatakan sebanyak 11 narapidana ditembak mati oleh petugas dan kepolisian dalam upaya mencegah pelarian mereka.
"Kami memberitahukan informasti terbaru, saat ini ada 47 narapidana yang terlibat aksi pelarian diri, 11 di antaranya sudah dibawa ke kamar mayat Lae, sedangkan 36 orang masih buron," kata Pokanis.
Ini menjadi insiden pelarian dari penjara terbesar keempat di Papua Nugini sepanjang tahun 2020.
Pada Januari 2017, insiden serupa pernah terjadi di Penjara Buimo yang menyebabkan 17 narapidana ditembak mati sedangkan enam orang berhasil melarikan diri.
Menteri Pelayanan Korektif Papua Nugini, Chris Nagoi menyatakan kekecewaannya atas insiden terakhir yang terjadi. Dia menyinggung polisi karena lambat menyerahkan berkas kasus kejahatan kepada jaksa penuntut. Sehingga membuat penjara kelebihan kapasitas narapinda yang menunggu proses peradilan.
"Para tahanan menderita dalam keheningan saat mereka menunggu tanggal persidangan selama berbulan-bulan," katanya.
Chris mengklainm sebagian besar pelarian dari penjara dilakukan oleh para tahanan yang merasa dirugikan oleh lamanya proses hukum.
loading...
Post a Comment