![]() |
Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto mencium tangan ulama kharismatik Aceh
Tengku H Usman Ali, atau
Tengku H Usman Ali, atau Abu Kuta Krueng.Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/news/doa-abu-kuta-krueng-agar-aceh-terbebas-corona/index.html. |
StatusAceh.Net - Dikisahkan tentang hebatnya magnet kerinduan pada ulama bisa mengurai air mata Umat Islam.
Imam Ahmad bin Hambal Rah (murid Imam Sya fi’i) dikenal juga sebagai Imam Hambali. Dimasa akhir hidup beliau bercerita “satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju kota Basrah di Irak”. Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat.
Setiba disana, Imam Ahmad pun Istirahat dilantai sebuah masjid.
Seketika itu, penjaga masjid datang dan membangunkan sang ulama dengan cara kasar serta mengusirnya.
Imam Ahmad kaget, belum sempat berdiri, tiba-tiba kaki beliau ditarik paksa pria yang tak kenal kalau korbannya adalah sang ulama besar. Lalu diseret dan dilempar keluar masjid.
Ulama yang sudah tua renta itu pun mengaduh kesakitan. Saat itu, seorang pria tukang roti datang membantu dan memapahnya masuk ke dalam toko roti.
Namun Imam heran melihat mulut tukang roti komat-kamit mengucap istigfar tanpa henti.
Imam Ahmad bin Hambal Rah (murid Imam Sya fi’i) dikenal juga sebagai Imam Hambali. Dimasa akhir hidup beliau bercerita “satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju kota Basrah di Irak”. Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat.
Setiba disana, Imam Ahmad pun Istirahat dilantai sebuah masjid.
Seketika itu, penjaga masjid datang dan membangunkan sang ulama dengan cara kasar serta mengusirnya.
Imam Ahmad kaget, belum sempat berdiri, tiba-tiba kaki beliau ditarik paksa pria yang tak kenal kalau korbannya adalah sang ulama besar. Lalu diseret dan dilempar keluar masjid.
Ulama yang sudah tua renta itu pun mengaduh kesakitan. Saat itu, seorang pria tukang roti datang membantu dan memapahnya masuk ke dalam toko roti.
Namun Imam heran melihat mulut tukang roti komat-kamit mengucap istigfar tanpa henti.
Ketika ditanya kenapa, si tukang roti menjawab dengan mengucap istigfar semua doanya akan dikabulkan ALLAH SWT.
Tukang roti mengaku Cuma satu doa lagi yang belum dikabulkan yakni rindu ingin jumpa ulama kharismatik Imam Ahmad.
Spontan saja Imam Ahmad terperanjat mendengarnya, beliau pun berhenti mengaduh sakit dan berkata, doamu sudah dikabulkan.
Saya adalah Imam Ahmad yang kau rindukan. Karena doa kerinduanmu telah membuat aku tersesat ke negeri ini, aku dipukuli hingga diseret dan dilempar sampai ke depan toko rotimu.
Tukang roti pun menangis lalu memeluk dan mencium sang ulama. Magnet kerinduan pedagang roti telah menarik sang ulama datang ke hadapannya.
Kisah lain tentang magnet kerinduan pada ulama juga terlukis pada kegiatan Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto.
Dia sudah lama memendam rasa rindu pada sejumlah ulama kharismatik Aceh sejak pernah bertugas di Aceh.
Begitu diangkat menjadi kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto mengawali tugasnya mengunjungi seluruh ulama kharismatik yang ada di Aceh.
Terhitung sudah delapan ulama Aceh yang telah dikunjungi seperti di Aceh Utara, Abu Mustafa Paloh Gadeng, Abu Tumin Blang Blahdeh Kabupaten Bireuen, Abu Kuta Kreung Kabupaten Pidie Jaya dan lainnya.
Pedagang roti dan AKBP Eko Hartanto sama-sama memiliki magnet kerinduan pada ulama yang begitu luar biasa. Keduanya sama-sama tidak sadar, karena sedang memotong kue syurga.
Perbedaannya, bila si pedagang roti rindunya bagai magnet besar yang menarik atau membuat seorang ulama mendatanginya.
Sedangkan AKBP Eko Hartanto memendam kerinduan sangat lama menjadi magnet yang mencari dan mendatangi sederet ulama kharismatik yang ada di Aceh.
“Saya sudah lama memendam kerinduan pada seluruh ulama Kharismatik di Aceh. Suatu berkah bagi saya, karena ALLAH mentakdirkan saya ketemu dengan beliau beliau ulama kharismatik Aceh,” ujarnya.
Karena magnet bukan logam biasa tapi memiliki kekuatan untuk ditarik atau menarik dengan besi.
Seluruh umat Islam wajib memiliki magnet kerinduan pada Ulama karena ALLAH SWT, berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kalian.” (an-Nisa’: 59).[ZN]
Tukang roti mengaku Cuma satu doa lagi yang belum dikabulkan yakni rindu ingin jumpa ulama kharismatik Imam Ahmad.
Spontan saja Imam Ahmad terperanjat mendengarnya, beliau pun berhenti mengaduh sakit dan berkata, doamu sudah dikabulkan.
Saya adalah Imam Ahmad yang kau rindukan. Karena doa kerinduanmu telah membuat aku tersesat ke negeri ini, aku dipukuli hingga diseret dan dilempar sampai ke depan toko rotimu.
Tukang roti pun menangis lalu memeluk dan mencium sang ulama. Magnet kerinduan pedagang roti telah menarik sang ulama datang ke hadapannya.
![]() |
Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto bersama ulama Kharismatik Aceh Abu Tumin Blang Bladeh Kab. Bireuen. |
Dia sudah lama memendam rasa rindu pada sejumlah ulama kharismatik Aceh sejak pernah bertugas di Aceh.
Begitu diangkat menjadi kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto mengawali tugasnya mengunjungi seluruh ulama kharismatik yang ada di Aceh.
Terhitung sudah delapan ulama Aceh yang telah dikunjungi seperti di Aceh Utara, Abu Mustafa Paloh Gadeng, Abu Tumin Blang Blahdeh Kabupaten Bireuen, Abu Kuta Kreung Kabupaten Pidie Jaya dan lainnya.
Pedagang roti dan AKBP Eko Hartanto sama-sama memiliki magnet kerinduan pada ulama yang begitu luar biasa. Keduanya sama-sama tidak sadar, karena sedang memotong kue syurga.
Perbedaannya, bila si pedagang roti rindunya bagai magnet besar yang menarik atau membuat seorang ulama mendatanginya.
Sedangkan AKBP Eko Hartanto memendam kerinduan sangat lama menjadi magnet yang mencari dan mendatangi sederet ulama kharismatik yang ada di Aceh.
“Saya sudah lama memendam kerinduan pada seluruh ulama Kharismatik di Aceh. Suatu berkah bagi saya, karena ALLAH mentakdirkan saya ketemu dengan beliau beliau ulama kharismatik Aceh,” ujarnya.
Karena magnet bukan logam biasa tapi memiliki kekuatan untuk ditarik atau menarik dengan besi.
Seluruh umat Islam wajib memiliki magnet kerinduan pada Ulama karena ALLAH SWT, berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kalian.” (an-Nisa’: 59).[ZN]
loading...
Post a Comment