Lhokseumawe — Pertemuan evaluasi dana desa di Kota Lhokseumawe berlangsung spontan, kocak namun terarah.
Dihadapan 200 lebih peserta yang dihadiri Walikota dan Sekda Lhokseumawe, salah seorang Geuchik dengan spontan mengajak pendamping untuk menemaninya sehingga mengundang tawa peserta lainnya.
Begitu juga ketika terhenti membaca teks dilayar, dengan spontan mengaku tidak nampak tulisan dengan mengatakan matanya kabur meski belum terlalu tua. Spontanitas ini menjadi kocak yang mengundang tawa.
Sekretaris Daerah Aceh dr Taqwallah, M. Kes saat menyampaikan pembekalan usai presentasi Kepala DPMG Aceh berharap kepada Geuchiek dan Tuha Peut se-kota Lhokseumawe agar Anggaran Pendapatan Dan Belanja Gampong Tahun 2020 dapat ditetapkan selambat-lambatnya tanggal 20 bulan Desember tahun 2019.
Suasana kocak penuh humor juga kerap berlangsung saat Sekda Aceh menyampaikan presentasi. Peserta spontan tertawa ketika Taqwallah menyebut innalillah pada dana desa yang sudah tidak bisa cair.
Peserta juga tertawa ketika Sekda Aceh menyentil kegiatan BUMDes yang dikelola sekedar menjaga modal dasar. “Nyo kegiatan selemah-lemah iman,” katanya. Sekda berharap, BUMDes dapat mengelola kegiatan yang ujungnya dapat mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan di gampong masing-masing.
suasana kocak penuh tawa juga terjadi ketika Sekda Aceh memperlihatkan gambar orang memetik kates dengan susah payah padahal buahnya dapat diambil dengan mudah. “Hidup ini mudah, jangan dipersulit,” sentil Sekda Aceh.
Kegiatan Evaluasi Pengelolaan Dana Desa dan Gerakan ‘Bereh’ dipusatkan di Aula Setdako Kota Lhokseumawe, Jum’at 6 Desember 2019.
Selain Geuchiek dan Tuha Peut ikut juga hadir unsur pendamping, camat dan pihak DPMG Kota Lhoseumawe. Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya dan Sekda Kota Lhokseumawe Teuku Adnan juga ikut hadir menemani Sekda Aceh yang hadir bersama Kepala DPMG Aceh.
Dipandu Kadis. DPMG Kota Lhokseumawe Bukhari, S. Sos. M.Si dua gampong terpilh untuk menyampaikan laporan terkait dana desa yaitu Gampong Blang Teue Kecamatan Muara Dua dan Gampong Alue Awe Kecamatan Blang Mangat. Kedua Geuchiek Gampong tersebut mempresentasikan Form Pantau secara spontanitas, kocak namun terarah.
Selain Gampong Blang Teue dan Gampong Alue Awe Kadis DPMG Kota Lhokseumawe juga menunjuk langsung Keuchiek Gampong Lancang Garam untuk menyampaikan perkembangan dana gampong milik gampongnya.
Kadis DPMG Aceh Azhari meminta komitmen Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk mendampingi Pemerintahan Gampong se-kota Lhokseumawe agar dapat menetapkan APBG tepat waktu, sehingga pada bulan Januari tahun 2020 Gampong dapat mencairkan Dana Desa Tahap I.
Secara terpisah Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Lhokseumawe Faurizal Moechtar, ST. MM kepada media ini menyampaikan bahwa idealnya Perencanaan Gampong itu diawali dengan penetapan RPJMGampong selambat-lambatya tiga bulan setelah Geuchiek dilantik.
“Kemudian penetapan RKPG dengan rentang waktu antara bulan Juni sampai dengan bulan September, diikuti penetapan Qanun Gampong tentang APBGampong selambat-lambatnya akhir bulan Desember tahun berjalan” katanya.
Lebih Lanjut Faurizal mengatakan, Kunjungan Pak Sekda Aceh dan Kadis DPMG Aceh beserta Koordinator KPW Aceh ini sangat berarti dalam mendampingi dan mendorong Pemerintah Gampong untuk melakukan pencairan Dana Desa Tahap III tahun ini dan penetapan APBGampong tahun 2020.
Usai melakukan pertemuan evaluasi dana desa, Sekda Aceh melakukan peninjauan kantor camat Muara Dua dan Pukesmas Muara Dua dan SMA Negeri 5 Lhokseumawe guna mengetahui kemajuan penerapan Gerakan Bereh. | RUBRIKA.id
Dihadapan 200 lebih peserta yang dihadiri Walikota dan Sekda Lhokseumawe, salah seorang Geuchik dengan spontan mengajak pendamping untuk menemaninya sehingga mengundang tawa peserta lainnya.
Begitu juga ketika terhenti membaca teks dilayar, dengan spontan mengaku tidak nampak tulisan dengan mengatakan matanya kabur meski belum terlalu tua. Spontanitas ini menjadi kocak yang mengundang tawa.
Sekretaris Daerah Aceh dr Taqwallah, M. Kes saat menyampaikan pembekalan usai presentasi Kepala DPMG Aceh berharap kepada Geuchiek dan Tuha Peut se-kota Lhokseumawe agar Anggaran Pendapatan Dan Belanja Gampong Tahun 2020 dapat ditetapkan selambat-lambatnya tanggal 20 bulan Desember tahun 2019.
Suasana kocak penuh humor juga kerap berlangsung saat Sekda Aceh menyampaikan presentasi. Peserta spontan tertawa ketika Taqwallah menyebut innalillah pada dana desa yang sudah tidak bisa cair.
Peserta juga tertawa ketika Sekda Aceh menyentil kegiatan BUMDes yang dikelola sekedar menjaga modal dasar. “Nyo kegiatan selemah-lemah iman,” katanya. Sekda berharap, BUMDes dapat mengelola kegiatan yang ujungnya dapat mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan di gampong masing-masing.
suasana kocak penuh tawa juga terjadi ketika Sekda Aceh memperlihatkan gambar orang memetik kates dengan susah payah padahal buahnya dapat diambil dengan mudah. “Hidup ini mudah, jangan dipersulit,” sentil Sekda Aceh.
Kegiatan Evaluasi Pengelolaan Dana Desa dan Gerakan ‘Bereh’ dipusatkan di Aula Setdako Kota Lhokseumawe, Jum’at 6 Desember 2019.
Selain Geuchiek dan Tuha Peut ikut juga hadir unsur pendamping, camat dan pihak DPMG Kota Lhoseumawe. Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya dan Sekda Kota Lhokseumawe Teuku Adnan juga ikut hadir menemani Sekda Aceh yang hadir bersama Kepala DPMG Aceh.
Dipandu Kadis. DPMG Kota Lhokseumawe Bukhari, S. Sos. M.Si dua gampong terpilh untuk menyampaikan laporan terkait dana desa yaitu Gampong Blang Teue Kecamatan Muara Dua dan Gampong Alue Awe Kecamatan Blang Mangat. Kedua Geuchiek Gampong tersebut mempresentasikan Form Pantau secara spontanitas, kocak namun terarah.
Selain Gampong Blang Teue dan Gampong Alue Awe Kadis DPMG Kota Lhokseumawe juga menunjuk langsung Keuchiek Gampong Lancang Garam untuk menyampaikan perkembangan dana gampong milik gampongnya.
Kadis DPMG Aceh Azhari meminta komitmen Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk mendampingi Pemerintahan Gampong se-kota Lhokseumawe agar dapat menetapkan APBG tepat waktu, sehingga pada bulan Januari tahun 2020 Gampong dapat mencairkan Dana Desa Tahap I.
Secara terpisah Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Lhokseumawe Faurizal Moechtar, ST. MM kepada media ini menyampaikan bahwa idealnya Perencanaan Gampong itu diawali dengan penetapan RPJMGampong selambat-lambatya tiga bulan setelah Geuchiek dilantik.
“Kemudian penetapan RKPG dengan rentang waktu antara bulan Juni sampai dengan bulan September, diikuti penetapan Qanun Gampong tentang APBGampong selambat-lambatnya akhir bulan Desember tahun berjalan” katanya.
Lebih Lanjut Faurizal mengatakan, Kunjungan Pak Sekda Aceh dan Kadis DPMG Aceh beserta Koordinator KPW Aceh ini sangat berarti dalam mendampingi dan mendorong Pemerintah Gampong untuk melakukan pencairan Dana Desa Tahap III tahun ini dan penetapan APBGampong tahun 2020.
Usai melakukan pertemuan evaluasi dana desa, Sekda Aceh melakukan peninjauan kantor camat Muara Dua dan Pukesmas Muara Dua dan SMA Negeri 5 Lhokseumawe guna mengetahui kemajuan penerapan Gerakan Bereh. | RUBRIKA.id
loading...
Post a Comment