Lhokseumawe - Penyelenggaraan Kegiatan pameran Expo dalam rangka memperingati Hut Kota Lhokseumawe ke-18 tahun di Desa Ujung Blang Kecamatan Banda Sakti, terkesan amburadul mengingat banyak stand yang kosong karena harganya mahal.
Bahkan acara yang diprakarsai oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) sengaja dilaksanakan di Desa Ujung Blang karena sekaligus untuk peresmian gedung pasar induk terpadu setempat.
Pantauan media ini dilapangan terlihat masih banyak stand yang kosong dan lokasi acara juga masih dipenuhi kubangan air dan becek yang membuat orang sulit melintas jalan.
Bahkan acara yang diprakarsai oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) sengaja dilaksanakan di Desa Ujung Blang karena sekaligus untuk peresmian gedung pasar induk terpadu setempat.
Pantauan media ini dilapangan terlihat masih banyak stand yang kosong dan lokasi acara juga masih dipenuhi kubangan air dan becek yang membuat orang sulit melintas jalan.
Menurut salah seorang pengusaha yang tidak ingin disebut namanya mengaku banyak pihak enggan menempati stand pameran expo lantaran harganya mahal berkisar Rp2 juta hingga Rp8 juta.
Pameran itu dimulai pukul 09.00 WIB, Senin (11/11/2019) yang dibuka dan diresmikan oleh Wali Kota Lhokseumawe Suadi Yahya.
Ironisnya, usai acara para wartawan justru merasa kewalahan untuk memperoleh bahan dan data membuat berita.
Karena sebagian besar pejabat dan panitia yang terlibat langsung mangkir dan sulit ditemui serta tidak berada dilokasi acaranya.
Panitia acara pameran dan Expo Kota Lhokseumawe 2019 Ridwan mengatakan untuk konfirmasi berita soal data dan jumlah stand pameran agar menghubungi Sekretaris Disperindagkop Abdul Hadi.
Sementara itu, Sekretaris Disperindagkop Lhokseumawe Abdul Hadi mengatakan terkait data kegiatan pameran Expo 2019 dapat diambil di Bagian Humas Kantor Wali Kota Lhokseumawe.
Sedangkan relatif mahalnya harga stand, Abdul Hadi tidak membantah dan mengaku tidak tahu mekanismenya, karena tentang kutipan uang semua masuk ke rekening pihak EO.
"Untuk OPD tidak ditarik restribusi apapun, untuk UKM yang ditempatkan di dalam pasar ditarik restribusi kebersihan keamanan Rp50 ribu perhari selama 7 hari. Untuk uang itu dapat di transfer langsung ke rek EO," paparnya.(ZN)
loading...
Post a Comment