![]() |
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan
pasukannya akan fokus pada pelantikan presiden 20 oktober 2019 di
Gedung MPR/DPR.
(dok JawaPos.com)
|
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) akan menerjunkan seluruh pasukannya guna membantu pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Acara yang digelar pada 20 Oktober 2019 pukul 14.00 WIB itu akan diselenggarakan di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa setelah memimpin rapat internal bersama seluruh pejabat tinggi TNI AD dari seluruh wilayah Indonesia. Rapat digelar di Mabes AD Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (9/10).
Andika mengatakan, seluruh personilnya akan dibagi tugas. Sebagian ikut menjaga keamanan di lokasi dan titik-titik rawan lainnya. Adapula pasukan yang ditugaskan mengidentifikasi keadaan atau divisi intelijen.
“Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan Angkatan Darat. Walaupun mereka tidak dijadikan stand by force, praktiknya semua fokus ke arah sana,” kata Andika.
Andika menjelaskan, hasil laporan dari Pangdam seluruh Indonesia terkecuali Papua, situasi jelang pelantikan terbilang kondusif. Hanya sebagian kecil wilayah yang teridentifikasi akan menggelar aksi massa. Itu pun dalam skala yang tidak besar. Namun, dia enggan merinci titik-titik mana saja yang akan menjadi pusat keramaian.
“Situasinya ternyata memang hanya beberapa tempat saja. Beberapa itu lebih kecil dari 30 persen dari seluruh wilayah yang kami undang kecuali Papua. Itu yang secara faktual terucap dan tertulis,” jelasnya.
Oleh karena itu, Andika yang merupakan mantan Pangkostrad akan mengintruksikan pasukannya supaya fokus pada daerah-daerah tersebut. Tanpa mengabaikan wilayah lainnya. Sedangkan untuk wilayah yang tidak terlihat adanya peningkatan eskalasi, juga diimbau tetap bersiap.
“Sehingga apabila dibutuhkan, bisa kita gerakan ke titik yang menjadi pusat massa,” imbuhnya.
Di sisi lain, Andika memastikan, aparat tidak melarang menggelar demonstrasi. Sebab, kegiatan tersebut dilindungi oleh Undang-undang. Hanya saja ada norma-norma yang harus dipegang oleh para pengunjuk rasa.
Seperti, lanjutnya, tidak mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain, tidak mengganggu ketertiban umum, hingga tidak mengganggu peesatuan dan kesatuan bangsa. Dengan begitu, demo bisa berjalan tertib, serta aspirasinya tersampaikan.
“Kami siap membantu pengamanan. Kemarin sudah kami buktikan. Kami siap mengerahkan hampir seluruh kekuatan Angkatan Darat untuk membantu,” pungkas Andika. | Jawapos
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa setelah memimpin rapat internal bersama seluruh pejabat tinggi TNI AD dari seluruh wilayah Indonesia. Rapat digelar di Mabes AD Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (9/10).
Andika mengatakan, seluruh personilnya akan dibagi tugas. Sebagian ikut menjaga keamanan di lokasi dan titik-titik rawan lainnya. Adapula pasukan yang ditugaskan mengidentifikasi keadaan atau divisi intelijen.
“Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan Angkatan Darat. Walaupun mereka tidak dijadikan stand by force, praktiknya semua fokus ke arah sana,” kata Andika.
Andika menjelaskan, hasil laporan dari Pangdam seluruh Indonesia terkecuali Papua, situasi jelang pelantikan terbilang kondusif. Hanya sebagian kecil wilayah yang teridentifikasi akan menggelar aksi massa. Itu pun dalam skala yang tidak besar. Namun, dia enggan merinci titik-titik mana saja yang akan menjadi pusat keramaian.
“Situasinya ternyata memang hanya beberapa tempat saja. Beberapa itu lebih kecil dari 30 persen dari seluruh wilayah yang kami undang kecuali Papua. Itu yang secara faktual terucap dan tertulis,” jelasnya.
Oleh karena itu, Andika yang merupakan mantan Pangkostrad akan mengintruksikan pasukannya supaya fokus pada daerah-daerah tersebut. Tanpa mengabaikan wilayah lainnya. Sedangkan untuk wilayah yang tidak terlihat adanya peningkatan eskalasi, juga diimbau tetap bersiap.
“Sehingga apabila dibutuhkan, bisa kita gerakan ke titik yang menjadi pusat massa,” imbuhnya.
Di sisi lain, Andika memastikan, aparat tidak melarang menggelar demonstrasi. Sebab, kegiatan tersebut dilindungi oleh Undang-undang. Hanya saja ada norma-norma yang harus dipegang oleh para pengunjuk rasa.
Seperti, lanjutnya, tidak mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain, tidak mengganggu ketertiban umum, hingga tidak mengganggu peesatuan dan kesatuan bangsa. Dengan begitu, demo bisa berjalan tertib, serta aspirasinya tersampaikan.
“Kami siap membantu pengamanan. Kemarin sudah kami buktikan. Kami siap mengerahkan hampir seluruh kekuatan Angkatan Darat untuk membantu,” pungkas Andika. | Jawapos
loading...
Post a Comment