![]() |
Mahasiswa Unsyiah yang tergabung dalam Seulawah Team, berhasil
menciptakan dua jenis robot terbang yaitu Siwah 9X7 dan Vertical Take
Off Landing (VTOL). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)
|
Banda Aceh - Sebanyak 13 mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yang tergabung dalam Seulawah Team, berhasil menciptakan dua jenis robot terbang yaitu Siwah 9X7 dan Vertical Take Off Landing (VTOL).
Ketua Seulawah Team Fenda Dwi Ariefianto menjelaskan, kedua robot terbang ini memiliki spesifikasi berbeda. Untuk VTOL menggunakan model drone jenis hexacopter, baterai 6 cell 5200 mAh, motor 470 KV dengan Thrust 1,6 kg/motor. Sedangka jangkauan tempuhnya sekitar 3 km dan mampu mengangkat beban sampai 5 kilogram.
Sementara Siwah 9X7 menggunakan model wahana X8 Skywalker, digerakkan dengan motor 880 KV dan daya 1300 Watt, jangkauan tempuhnya sekitar 30 km dan mampu mengangkat beban sampai 4,2 kilogram.
VTOL ini bisa digunakan untuk mengirim logistik pada titik tertentu. Kalau Siwah dikhususkan untuk pemetaan wilayah bencana
Fenda mengungkapkan, ke 13 anggota Seulawah Team ini berasal dari Teknik Sipil, Industri dan Elektro di Fakultas Teknik Unsyiah.
Menurut dia dibutuhkan waktu tiga bulan bagi mereka untuk menyelesaikan dua produk inovasi ini. Rencananya, dua robot terbang ini akan dilombakan pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) pada 1-6 Oktober 2019 di Pasuruan, Jawa Timur.
“Ini adalah tahun ketiga kami mengikuti kompetisi tersebut. Dan tahun ini, kami ikut dua katagori yaitu Drop Zone dan Fixed Wing,” ujar Fenda menjelaskan. [tagar.id]
Ketua Seulawah Team Fenda Dwi Ariefianto menjelaskan, kedua robot terbang ini memiliki spesifikasi berbeda. Untuk VTOL menggunakan model drone jenis hexacopter, baterai 6 cell 5200 mAh, motor 470 KV dengan Thrust 1,6 kg/motor. Sedangka jangkauan tempuhnya sekitar 3 km dan mampu mengangkat beban sampai 5 kilogram.
Sementara Siwah 9X7 menggunakan model wahana X8 Skywalker, digerakkan dengan motor 880 KV dan daya 1300 Watt, jangkauan tempuhnya sekitar 30 km dan mampu mengangkat beban sampai 4,2 kilogram.
VTOL ini bisa digunakan untuk mengirim logistik pada titik tertentu. Kalau Siwah dikhususkan untuk pemetaan wilayah bencana
Fenda mengungkapkan, ke 13 anggota Seulawah Team ini berasal dari Teknik Sipil, Industri dan Elektro di Fakultas Teknik Unsyiah.
Menurut dia dibutuhkan waktu tiga bulan bagi mereka untuk menyelesaikan dua produk inovasi ini. Rencananya, dua robot terbang ini akan dilombakan pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) pada 1-6 Oktober 2019 di Pasuruan, Jawa Timur.
“Ini adalah tahun ketiga kami mengikuti kompetisi tersebut. Dan tahun ini, kami ikut dua katagori yaitu Drop Zone dan Fixed Wing,” ujar Fenda menjelaskan. [tagar.id]
loading...
Post a Comment