![]() |
Bus antar provinsi yang dilepmar batu di lintasan Banda Aceh-Medan tepatnya di KM 134 Simpang Paru Keude, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya. (Foto: Istimewa) |
Pidie Jaya - Tiga remaja ini, entah apa motifnya melempari bus antar provinsi yang melintas di jalur Banda Aceh-Medan, tepatnya di KM 134 Simpang Paru Keude, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Senin dini hari.
Dengan menggunakan batu, ke tiga remaja IS, AL dan MS melempar bus yang dikemudikan Junaidi (42), warga Gampong Tanjung Ulim, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Sebelumnya, Junaidi mengemudikan bus membawa sejumlah penumpang dari Aceh hendak ke Medan, Sumatera Utara. Saat bus berbadan besar itu berjalan, sebuah bunyi keras terdengar di bagian kanan badan bus.
Merasa ada sesuatu yang tak beres, Junaidi pun memperlambat laju bus dan baru berhenti di Pasar Gampong Paru Keude, berjarak 100 meter dari lokasi bus seperti dilempar sesuatu.
Junaidi turun untuk melihat sisi kanan bus. Benar saja, kaca pecah di bagian atas dan ditemukan satu batu di dalam bus. Junaidi pun bergegas menuju kantor polisi terdekat. Memberitahu peristiwa yang dia alami.
Tak jauh dari bus berhenti, sejumlah remaja berkeliaran. Para penumpang dan sopir menduga mereka lah yang melemparkan batu tadi.
Petugas kepolisian dari Reskrim Polres Pidie dibantu Polsek Bandar baru pun turun melakukan penyelidikan. Remaja yang tadinya berkeliaran sekitar 100 meter dari lokasi pelemparan batu coba diinterogasi.
"Dilakukan tahapan interogasi terhadap delapan orang anak laki-laki yang dicurigai sebagai pelaku. Dari hasil interogasi tiga dari delapan remaja tersebut terbukti melempar bus dan kita amankan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Aceh Kombes Pol Agus Sartijo kepada Tagar, Selasa 28 Mei 2019 kemarin.
Tiga remaja nakal itu merupakan warga Gampong Paru Keude, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya. Mereka bertiga masih pelajar setingkat SMP.
Akibat kenakalan itu, mereka bertiga harus berurusan dengan kepolisian. "Pelaku bersama barang bukti satu buah batu yang diduga digunakan oleh mereka saat melakukan pelemparan bus kita amankan," pungkasnya. [tagar.id]
Dengan menggunakan batu, ke tiga remaja IS, AL dan MS melempar bus yang dikemudikan Junaidi (42), warga Gampong Tanjung Ulim, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Sebelumnya, Junaidi mengemudikan bus membawa sejumlah penumpang dari Aceh hendak ke Medan, Sumatera Utara. Saat bus berbadan besar itu berjalan, sebuah bunyi keras terdengar di bagian kanan badan bus.
Merasa ada sesuatu yang tak beres, Junaidi pun memperlambat laju bus dan baru berhenti di Pasar Gampong Paru Keude, berjarak 100 meter dari lokasi bus seperti dilempar sesuatu.
Junaidi turun untuk melihat sisi kanan bus. Benar saja, kaca pecah di bagian atas dan ditemukan satu batu di dalam bus. Junaidi pun bergegas menuju kantor polisi terdekat. Memberitahu peristiwa yang dia alami.
Tak jauh dari bus berhenti, sejumlah remaja berkeliaran. Para penumpang dan sopir menduga mereka lah yang melemparkan batu tadi.
Petugas kepolisian dari Reskrim Polres Pidie dibantu Polsek Bandar baru pun turun melakukan penyelidikan. Remaja yang tadinya berkeliaran sekitar 100 meter dari lokasi pelemparan batu coba diinterogasi.
"Dilakukan tahapan interogasi terhadap delapan orang anak laki-laki yang dicurigai sebagai pelaku. Dari hasil interogasi tiga dari delapan remaja tersebut terbukti melempar bus dan kita amankan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Aceh Kombes Pol Agus Sartijo kepada Tagar, Selasa 28 Mei 2019 kemarin.
Tiga remaja nakal itu merupakan warga Gampong Paru Keude, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya. Mereka bertiga masih pelajar setingkat SMP.
Akibat kenakalan itu, mereka bertiga harus berurusan dengan kepolisian. "Pelaku bersama barang bukti satu buah batu yang diduga digunakan oleh mereka saat melakukan pelemparan bus kita amankan," pungkasnya. [tagar.id]
loading...
Post a Comment