StatusAceh.Net - Proses kaburnya narapidana yang dibantu petugas Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cipinang terungkap. Narapidana bernama Muhammad Said itu dibantu oleh seorang perempuan petugas Tata Usaha (TU) Rutan bernama Yuanita.
Yuanita berhasil membantu kabur Said diantar dengan mobil Grand Livina miliknya pada Jumat (7/12) malam. Alasannya meloloskan Said dari bilik jeruji besi itu didasari karena cinta.
Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Oga G. Darmawan mengatakan, dari keterangan mantan pegawainya itu, Said dibantu dikeluarkan dari kamar tahanan dengan sebuah mobil miliknya.
Untuk mengelabuhi petugas sipir lainnya, Yuanita berpura-pura hendak menuju ke dapur untuk memindahkan dispenser. Karena mengenali Yuanita sebagai rekan kerja, para petugas lain tidak menaruh curiga kepadanya.
Kemudian, Yuanita langsung menuju arah dapur dengan mobil yang dikendarai. Perempuan itu pun langsung menentukan tempat kendaraan yang jauh dari pantauan untuk menjemput Said.
"Kepada petugas pintu utama, namanya P2U, dia beralasan mau membawa dispenser. Memaang ada dispensernya di rekaman CCTV. Dispensernya diturunin di dapur, dia naikan orang," jelas Oga saat dikonfirmasi, Senin (10/12).
Saat diinterogasi olehnya, Yuanita tidak mau mengaku narapidana kabur tersebut diturunkan di mana. Akan tetapi, tindak pidana yang dilakukan Yuanita itu dilimpahkan oleh Unit 1 Ditkrimum Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
"Kepada saya dia tidak mau menyebutkan di mana. Tapi, kasus ini sudah ditangani oleh Polda Metro," kata dia.
Diketahui, Yuanita menyimpan rasa kepada seorang tahanan bernama Muhammad Said. Sebelum menjadi pegawai Tata Usaha Rutan, dia sempat bertugas di dapur.
Di sana, Yuanita dan Said bertemu hingga menjalin asmara selama setahun lebih. Motif asmara itu lah yang membuatnya rela membantu Said kabur dari bilik jeruji besi. | Jawapos
Yuanita berhasil membantu kabur Said diantar dengan mobil Grand Livina miliknya pada Jumat (7/12) malam. Alasannya meloloskan Said dari bilik jeruji besi itu didasari karena cinta.
Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Oga G. Darmawan mengatakan, dari keterangan mantan pegawainya itu, Said dibantu dikeluarkan dari kamar tahanan dengan sebuah mobil miliknya.
Untuk mengelabuhi petugas sipir lainnya, Yuanita berpura-pura hendak menuju ke dapur untuk memindahkan dispenser. Karena mengenali Yuanita sebagai rekan kerja, para petugas lain tidak menaruh curiga kepadanya.
Kemudian, Yuanita langsung menuju arah dapur dengan mobil yang dikendarai. Perempuan itu pun langsung menentukan tempat kendaraan yang jauh dari pantauan untuk menjemput Said.
"Kepada petugas pintu utama, namanya P2U, dia beralasan mau membawa dispenser. Memaang ada dispensernya di rekaman CCTV. Dispensernya diturunin di dapur, dia naikan orang," jelas Oga saat dikonfirmasi, Senin (10/12).
Saat diinterogasi olehnya, Yuanita tidak mau mengaku narapidana kabur tersebut diturunkan di mana. Akan tetapi, tindak pidana yang dilakukan Yuanita itu dilimpahkan oleh Unit 1 Ditkrimum Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
"Kepada saya dia tidak mau menyebutkan di mana. Tapi, kasus ini sudah ditangani oleh Polda Metro," kata dia.
Diketahui, Yuanita menyimpan rasa kepada seorang tahanan bernama Muhammad Said. Sebelum menjadi pegawai Tata Usaha Rutan, dia sempat bertugas di dapur.
Di sana, Yuanita dan Said bertemu hingga menjalin asmara selama setahun lebih. Motif asmara itu lah yang membuatnya rela membantu Said kabur dari bilik jeruji besi. | Jawapos
loading...
Post a Comment