![]() |
Banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh. (Foto: iNews/Ismail Marzuki) |
Aceh Tenggara - Banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin malam (26/11/2018). Akibatnya tiga rumah hanyut dan belasan rumah warga rusak parah. Namun, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Dua desa yang diterjang banjir, yakni Desa Lawe Mendrung dan Desa Kayu Mentangur. Banjir bandang dipicu curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir.
Banyak rumah warga yang rusak berat karena diterjang material banjir seperti kayu gelondongan dan bebatuan besar. Puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi untuk sementara ke rumah kerabat dan tetangga.
Menurut salah satu korban yang rumahnya hanyut, Supriadi, curah hujan pada Senin sore sangat tinggi. Akibatnya, debit air sungai naik dengan membawa gelondongan kayu, bebatuan, dan lumpur tebal ke permukiman mereka.
Warga langsung berusaha menyelamatkan diri karena panik melihat banjir. Namun, mereka tidak sempat menyelamatkan harta bendanya yang diseret arus banjir.
“Kejadiannya tiba-tiba, banjir datang dari atas dan menerjang rumah kami. Kami memang sempat menyelamatkan diri, tapi rumah dan harta benda hancur semua. Surat-surat berharga rusak, hilang,” kata Supriadi.
Hingga saat ini, permukiman warga masih porak-poranda. Material yang dibawa banjir tampak memenuhi rumah warga. Banjir bandang menyisakan endapan lumpur setinggi 30 sentimeter (cm). Warga tampak bingung karena kondisi rumahnya memprihatinkan dan dipenuhi lumpur.
Korban banjir bandang juga belum menerima bantuan pascabanjir bandang. Mereka berharap pemerintah daerah segera mendirikan posko pengungsian di sekitar lokasi banjir dan mendapat bantuan. ”Kami sementara mengungsi ke rumah tetangga menunggu ada bantuan dari pemerintah. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga masih mengevakuasi warga korban banjir dan mendata rumah-rumah yang terdampak.(*)
Sumber: iNews.id
Dua desa yang diterjang banjir, yakni Desa Lawe Mendrung dan Desa Kayu Mentangur. Banjir bandang dipicu curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir.
Banyak rumah warga yang rusak berat karena diterjang material banjir seperti kayu gelondongan dan bebatuan besar. Puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi untuk sementara ke rumah kerabat dan tetangga.
Menurut salah satu korban yang rumahnya hanyut, Supriadi, curah hujan pada Senin sore sangat tinggi. Akibatnya, debit air sungai naik dengan membawa gelondongan kayu, bebatuan, dan lumpur tebal ke permukiman mereka.
Warga langsung berusaha menyelamatkan diri karena panik melihat banjir. Namun, mereka tidak sempat menyelamatkan harta bendanya yang diseret arus banjir.
“Kejadiannya tiba-tiba, banjir datang dari atas dan menerjang rumah kami. Kami memang sempat menyelamatkan diri, tapi rumah dan harta benda hancur semua. Surat-surat berharga rusak, hilang,” kata Supriadi.
Hingga saat ini, permukiman warga masih porak-poranda. Material yang dibawa banjir tampak memenuhi rumah warga. Banjir bandang menyisakan endapan lumpur setinggi 30 sentimeter (cm). Warga tampak bingung karena kondisi rumahnya memprihatinkan dan dipenuhi lumpur.
Korban banjir bandang juga belum menerima bantuan pascabanjir bandang. Mereka berharap pemerintah daerah segera mendirikan posko pengungsian di sekitar lokasi banjir dan mendapat bantuan. ”Kami sementara mengungsi ke rumah tetangga menunggu ada bantuan dari pemerintah. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga masih mengevakuasi warga korban banjir dan mendata rumah-rumah yang terdampak.(*)
Sumber: iNews.id
loading...
Post a Comment