Banda Aceh - Salinan atau kopian surat keputusan untuk tim kampanye daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Aceh beredar di kalangan masyarakat Aceh. Di SK itu tertulis dua nama ketua yang berbeda.
Satu SK antara dress yang tertulis dan isi barcode tidak sesuai. SK pertama yang bernomor: 017-A/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018 dengan kop bertuliskan "Tim kampanye daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Aceh Ir. H. Joko Widodo-Prof. DR. (H.C) K.H Ma'ruf Amin”.
Dalam SK itu, tertulis ketua adalah Irwansyah, kemudian sekretaris Irwan Djohan dan bendahara Teuku Syahreza Darwin. Di bawahnya terdapat stempel bergambar Jokowi-Ma'ruf. Juga tertera sebuah barcode. Saat dipindai, barcode sesuai dengan tiga nama itu. Isinya ialah "TKD Aceh-A Irwansyah, Irwan Djohan, Teuku Syahreza Darwin".
Pada SK satu lagi yang bernomor 017/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018, isi suratnya sama dengan SK di atas. Bedanya hanya nama pengurus dan ketuanya. Dalam SK ini tertulis ketua Kamaruddin Abd. Razak, sekretaris H.T.M Nurlif, dan bendahara M. Amin Said.
Namun saat barcode dipindai, muncul nama yang berbeda dengan isi dalam surat SK itu. Isi barcode "TKD Aceh H.T.M Nurlif, Taf Haikal, M. Amin Said".
Padahal kedua SK itu disebut sama-sama ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Tim Kampanye Nasional, Erick Thohir dan Hasto Kristiyanto. Tanggal penerbitannya juga sama-sama pada 15 September 2018.
Dikonfirmasi dari salah satu nama yang disebutkan pada SK bernomor 017-A/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018, Teuku Irwan Djohan membantah bahwa dia dilibatkan dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Aceh.
Politikus Partai Nasdem ini juga terkejut namanya masuk dalam SK itu. Ia mengaku belum pernah bertemu dengan tim kampanye pusat, termasuk dengan Irwansyah, yang menjadi ketua untuk membahas masalah ini.
"Saya tidak pernah sekalipun ikut rapat dengan partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. Bahkan saya juga tidak pernah sekalipun rapat dengan internal Partai Nasdem sendiri tentang ini," kata Irwan saat dimintai konfirmasi wartawan terkait namanya masuk tim pemenangan pada Minggu, 23 September 2018.
Irwan mengaku belum menerima SK tentang dia ditunjuk sebagai tim pemenangan Jokowi. Selain itu, tim Jokowi-Ma'ruf juga belum ada yang menghubunginya. "Jadi saya rasa SK itu keliru," ujarnya.| Viva
Satu SK antara dress yang tertulis dan isi barcode tidak sesuai. SK pertama yang bernomor: 017-A/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018 dengan kop bertuliskan "Tim kampanye daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Aceh Ir. H. Joko Widodo-Prof. DR. (H.C) K.H Ma'ruf Amin”.
Dalam SK itu, tertulis ketua adalah Irwansyah, kemudian sekretaris Irwan Djohan dan bendahara Teuku Syahreza Darwin. Di bawahnya terdapat stempel bergambar Jokowi-Ma'ruf. Juga tertera sebuah barcode. Saat dipindai, barcode sesuai dengan tiga nama itu. Isinya ialah "TKD Aceh-A Irwansyah, Irwan Djohan, Teuku Syahreza Darwin".
Pada SK satu lagi yang bernomor 017/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018, isi suratnya sama dengan SK di atas. Bedanya hanya nama pengurus dan ketuanya. Dalam SK ini tertulis ketua Kamaruddin Abd. Razak, sekretaris H.T.M Nurlif, dan bendahara M. Amin Said.
Namun saat barcode dipindai, muncul nama yang berbeda dengan isi dalam surat SK itu. Isi barcode "TKD Aceh H.T.M Nurlif, Taf Haikal, M. Amin Said".
Padahal kedua SK itu disebut sama-sama ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Tim Kampanye Nasional, Erick Thohir dan Hasto Kristiyanto. Tanggal penerbitannya juga sama-sama pada 15 September 2018.
Dikonfirmasi dari salah satu nama yang disebutkan pada SK bernomor 017-A/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018, Teuku Irwan Djohan membantah bahwa dia dilibatkan dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Aceh.
Politikus Partai Nasdem ini juga terkejut namanya masuk dalam SK itu. Ia mengaku belum pernah bertemu dengan tim kampanye pusat, termasuk dengan Irwansyah, yang menjadi ketua untuk membahas masalah ini.
"Saya tidak pernah sekalipun ikut rapat dengan partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. Bahkan saya juga tidak pernah sekalipun rapat dengan internal Partai Nasdem sendiri tentang ini," kata Irwan saat dimintai konfirmasi wartawan terkait namanya masuk tim pemenangan pada Minggu, 23 September 2018.
Irwan mengaku belum menerima SK tentang dia ditunjuk sebagai tim pemenangan Jokowi. Selain itu, tim Jokowi-Ma'ruf juga belum ada yang menghubunginya. "Jadi saya rasa SK itu keliru," ujarnya.| Viva
loading...
Post a Comment