SOEHARTO sumringah begitu mendengar dirinya akan ditugaskan ke medan tempur. Sebagai perwira lapangan, dia memang cukup berpengalaman dalam soal perang. Itu pula yang mengantarkannya menjadi Panglima Divisi Diponegoro di Jawa Tengah. Kali ini, Presiden Sukarno mendapuknya memimpin operasi militer pembebasan Irian Barat.
“Pelaksana komando itu adalah ‘Komando Mandala Pembebasan Irian Barat’, yang dipikulkan pada pundak saya,” kata Soeharto dalam otobiografinbya Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya yang disusun Ramadhan K.H.
Dengan bangga, Soeharto menyambut panggilan tugas itu. Panggung Irian Barat adalah kesempatan untuk membuktikan kualitas keperwiraannya. Sebagai lulusan terbaik Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SSKAD) di angkatannya, Soeharto menyadari kemampuannya sedang dalam uji coba.
“Kejadian ini merupakan suatu tantangan, tapi juga kehormatan yang luar biasa bagi Prajurit Sapta Marga,” kenangnya lagi.
Penguasa Indonesia Timur
Komando Mandala dibentuk pada 2 Januari 1962. Sepekan berselang, Komando Operasi Tertinggi (KOTI) mengumumkan Brigadir Jenderal Soeharto sebagai panglimanya. Pada saat yang sama, Soeharto naik pangkat menjadi mayor jenderal. Wakil Kepala Staf AD, Letnan Jenderal Gatot Subroto melantik Soeharto di Istana Bogor, 23 Januari 1962.
Posisi panglima yang dipegang Soeharto berbeda dengan panglima daerah kebanyakan. Komandonya terdiri dari beberapa divisi dengan total 42.000 pasukan gabungan dari semua matra. Sedangkan wilayah perang Mandala membentang antara Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Dengan kata lain, seluruh kawasan Timur Indonesia saat itu dipimpin oleh Soeharto untuk menghadapi Belanda di Irian Barat.
“Pelaksana komando itu adalah ‘Komando Mandala Pembebasan Irian Barat’, yang dipikulkan pada pundak saya,” kata Soeharto dalam otobiografinbya Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya yang disusun Ramadhan K.H.
Dengan bangga, Soeharto menyambut panggilan tugas itu. Panggung Irian Barat adalah kesempatan untuk membuktikan kualitas keperwiraannya. Sebagai lulusan terbaik Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SSKAD) di angkatannya, Soeharto menyadari kemampuannya sedang dalam uji coba.
“Kejadian ini merupakan suatu tantangan, tapi juga kehormatan yang luar biasa bagi Prajurit Sapta Marga,” kenangnya lagi.
Penguasa Indonesia Timur
Komando Mandala dibentuk pada 2 Januari 1962. Sepekan berselang, Komando Operasi Tertinggi (KOTI) mengumumkan Brigadir Jenderal Soeharto sebagai panglimanya. Pada saat yang sama, Soeharto naik pangkat menjadi mayor jenderal. Wakil Kepala Staf AD, Letnan Jenderal Gatot Subroto melantik Soeharto di Istana Bogor, 23 Januari 1962.
Posisi panglima yang dipegang Soeharto berbeda dengan panglima daerah kebanyakan. Komandonya terdiri dari beberapa divisi dengan total 42.000 pasukan gabungan dari semua matra. Sedangkan wilayah perang Mandala membentang antara Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Dengan kata lain, seluruh kawasan Timur Indonesia saat itu dipimpin oleh Soeharto untuk menghadapi Belanda di Irian Barat.
Baca Selengkapnya
loading...
Post a Comment