![]() |
Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan) |
Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) terus menggodok nama Ketua Umum mereka Zulkifli Hasan untuk menjadi cawapres dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Ketua DPP PAN Yandri Susanto menjelaskan, skenario Prabowo-Zulkifli kerap dibahas PAN bersama Gerindra.
"Kalau Pak Prabowo sebagai capresnya berpasangan dengan Bang Zul juga sudah siap. Dan ini bahkan sering diperbincangkan di pertemuan kami dengan Gerindra," kata Yandri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/7).
Dia juga mengatakan, di setiap diskusi yang dilakukan antara PAN dengan partai Gerindra, tidak ada tanda-tanda penolakan dari Gerindra untuk mengusung capres-cawapres alternatif Prabowo-Zulkifli.
"Pada prinsipnya Gerindra enggak keberatan Prabowo-Bang Zul," imbuhnya.
Ia menjelaskan pertemuan itu intensif dilakukan untuk mempertimbangkan skenario Prabowo-Zulkifli. Jika sudah disepakati maka ia memperkirakan keputusan itu akan diikuti dukungan dari PKS.
"Beberapa hari ini tentu pertemuan intensif mempermak koalisi yang disetujui siapa capres-cawapresnya. Kalau misalkan PAN, Gerindra sepakat mengusung Bang Zul, saya kira PKS insyaallah akan ikut," jelasnnya.
Adapun skenario tersebut sebelumnya sempat dipermasalhakan oleh PKS. PKS menilai bahwa dalam pilpres kali ini merupakan kesempatan bagi kadernya untuk menjadi cawapres Prabowo.
Hal itu karena dalam Pilpres 2014, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa turut mendampingi Prabowo sebagai cawapres.
Namun, Yandri meminta agar PKS tak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab, pada Pilpres 2019 ini mereka lebih melihat kebutuhan rakyat terkait sosok cawapres nanti, bukan soal jatah untuk partai koalisi.
"Ini bukan masalah gantian enggak gantian. Momentumnya tentunya berbeda. Kemudian kebutuhan-kebutuhan yang ditawarkan kepada rakyat itu juga berbeda," jelasnya.
Oleh karena itu, Yandri mengaku masih akan membangun komunikasi dengan PKS agar bisa menerima tawaran opsi tersebut.
"Tentu kami juga akan mendengar suara dari PKS baiknya koalisi ini bagaimana siapa capres-cawapresnya. Tapi tawaran dari PAN seperti itu tadi," tandasnya. | Kumparan
"Kalau Pak Prabowo sebagai capresnya berpasangan dengan Bang Zul juga sudah siap. Dan ini bahkan sering diperbincangkan di pertemuan kami dengan Gerindra," kata Yandri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/7).
Dia juga mengatakan, di setiap diskusi yang dilakukan antara PAN dengan partai Gerindra, tidak ada tanda-tanda penolakan dari Gerindra untuk mengusung capres-cawapres alternatif Prabowo-Zulkifli.
"Pada prinsipnya Gerindra enggak keberatan Prabowo-Bang Zul," imbuhnya.
Ia menjelaskan pertemuan itu intensif dilakukan untuk mempertimbangkan skenario Prabowo-Zulkifli. Jika sudah disepakati maka ia memperkirakan keputusan itu akan diikuti dukungan dari PKS.
"Beberapa hari ini tentu pertemuan intensif mempermak koalisi yang disetujui siapa capres-cawapresnya. Kalau misalkan PAN, Gerindra sepakat mengusung Bang Zul, saya kira PKS insyaallah akan ikut," jelasnnya.
Adapun skenario tersebut sebelumnya sempat dipermasalhakan oleh PKS. PKS menilai bahwa dalam pilpres kali ini merupakan kesempatan bagi kadernya untuk menjadi cawapres Prabowo.
Hal itu karena dalam Pilpres 2014, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa turut mendampingi Prabowo sebagai cawapres.
Namun, Yandri meminta agar PKS tak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab, pada Pilpres 2019 ini mereka lebih melihat kebutuhan rakyat terkait sosok cawapres nanti, bukan soal jatah untuk partai koalisi.
"Ini bukan masalah gantian enggak gantian. Momentumnya tentunya berbeda. Kemudian kebutuhan-kebutuhan yang ditawarkan kepada rakyat itu juga berbeda," jelasnya.
Oleh karena itu, Yandri mengaku masih akan membangun komunikasi dengan PKS agar bisa menerima tawaran opsi tersebut.
"Tentu kami juga akan mendengar suara dari PKS baiknya koalisi ini bagaimana siapa capres-cawapresnya. Tapi tawaran dari PAN seperti itu tadi," tandasnya. | Kumparan
loading...
Post a Comment