StatusAceh.Net - Pasca ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Rantau Peureulak,Aceh Timur,yang menyebabkan puluhan warga tewas dan luka-luka hingga penutupan lokasi pengoboran Minyak tersebut.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh Tgk Muslim At-Thahiry kepada StatusAceh.Net, Minggu, (06/05/2018) menyatakan, pasca ledakan sumur minyak dan upaya pelarangan pengeboran minyak bagi masyarakat, pihaknya berpendapat agar pemerintah mencari solusi untuk mempermudah dan membantu masyarakat untuk dapat izin pengeboran minyak di lahan mereka sendiri.
"Karena bumi kita yang kaya jangan sampai asing dan aseng yang rampas kekayaan, sementara rakyat Aceh sendiri menjadi penonton bahkan menjadi rakyat Aceh cuma dikasih limbah dan sampah oleh asing dan aseng," sebutnya.
Lanjutnya, berapa lama minyak Aceh dan gas Aceh dikuras , berapa banyak kekayaan Aceh yang dibawa kepusat sementara Rakyat Aceh hidup menderita, masih banyak rakyat Aceh yang belum memperoleh kehidupan yang layak, masih banyak rakyat Aceh yang masih tak punya rumah layak huni, bahkan yang masih hidup durumah kontrakan, padahal bumi Aceh yang kaya telah diwariskan oleh para pendahulu yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa para syuhada, untuk dititipkan kepada anak cucu mereka bukan untuk asing dan aseng.
"Maka kami harapkan jangan seperti yang terjadi selama ini rakyat dilarang nebang kayu dihutan dan ditangkap dan dipenjara kalau mereka kedapatan, padahal yang ditebang oleh rakyat tidak sembarangan , mereka menebang kayu yang udah besar dan yang bukan dipinggir sungai, tetapi tetap mereka dianggab ilegal loging," jelasnya
Sementara datang perusahan cina buka lahan sawit dan karet , mereka babat hutan semberangan , mereka nebang tak pilih pilih, bahkan akar kayu di buldoser sehingga banjir melanda negeri ini, itu dibiarkan bahkan dapat izin.
"Kami ingin pertanyakan dimana keadilan bagi rakyat..?, kemana pancasila dibawa..?, kenapa penjajahan masih ada sampai sekarang..? Kenapa asing dan aseng dimanjakan ..?kenapa rakyat sendiri dibelengu dan ditekan..?
Jadi pemerintah kami harapkan untuk berpikir dan cari solusi, untuk bor minyak ngak usah lagi cari investor luar ngak usah lagi harus ada saham yahudi," tanya Tgk Muslim.
Dia menambahkan, tidak perlu lagi ada campur tangan Amerika karena Aceh sudah merdeka 70 tahun lebih, apakah belum ada bangsa Indonesia yang mampu ..?,
Maka pihak eksekutif dan legislatif harus segera duduk memikirkan bagaimana kekayaan alam agar bisa diambil sendiri oleh Aceh dan juga rakyat Aceh.
"Apabila perlu APBA beberpa tahun ini jangan gunakan untuk hal hal lain yang kurang penting tetapi gunakan untuk modal agar hasil alam bisa kita olah sendiri , baik kekayaan dalam bumi atau yg ada diatas bumi.
Jangan tiap tahun APBA habis untuk bangun teros hancur , bangun teros hancur..artinya pegot atra sot sot..uang habis untuk proyek proyek yang tidak jelas.
Dan juga kami harapkan agar masyarakat Aceh yang punya tanah jangan mudah menjual tanah kepada Cina walaupun cina sudah menjdi penduduk Indonesia , karena cina ingin mengusai Indonesia," tutup Tgk Muslim At-Thahiry.(Rill)
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh Tgk Muslim At-Thahiry kepada StatusAceh.Net, Minggu, (06/05/2018) menyatakan, pasca ledakan sumur minyak dan upaya pelarangan pengeboran minyak bagi masyarakat, pihaknya berpendapat agar pemerintah mencari solusi untuk mempermudah dan membantu masyarakat untuk dapat izin pengeboran minyak di lahan mereka sendiri.
"Karena bumi kita yang kaya jangan sampai asing dan aseng yang rampas kekayaan, sementara rakyat Aceh sendiri menjadi penonton bahkan menjadi rakyat Aceh cuma dikasih limbah dan sampah oleh asing dan aseng," sebutnya.
Lanjutnya, berapa lama minyak Aceh dan gas Aceh dikuras , berapa banyak kekayaan Aceh yang dibawa kepusat sementara Rakyat Aceh hidup menderita, masih banyak rakyat Aceh yang belum memperoleh kehidupan yang layak, masih banyak rakyat Aceh yang masih tak punya rumah layak huni, bahkan yang masih hidup durumah kontrakan, padahal bumi Aceh yang kaya telah diwariskan oleh para pendahulu yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa para syuhada, untuk dititipkan kepada anak cucu mereka bukan untuk asing dan aseng.
"Maka kami harapkan jangan seperti yang terjadi selama ini rakyat dilarang nebang kayu dihutan dan ditangkap dan dipenjara kalau mereka kedapatan, padahal yang ditebang oleh rakyat tidak sembarangan , mereka menebang kayu yang udah besar dan yang bukan dipinggir sungai, tetapi tetap mereka dianggab ilegal loging," jelasnya
Sementara datang perusahan cina buka lahan sawit dan karet , mereka babat hutan semberangan , mereka nebang tak pilih pilih, bahkan akar kayu di buldoser sehingga banjir melanda negeri ini, itu dibiarkan bahkan dapat izin.
"Kami ingin pertanyakan dimana keadilan bagi rakyat..?, kemana pancasila dibawa..?, kenapa penjajahan masih ada sampai sekarang..? Kenapa asing dan aseng dimanjakan ..?kenapa rakyat sendiri dibelengu dan ditekan..?
Jadi pemerintah kami harapkan untuk berpikir dan cari solusi, untuk bor minyak ngak usah lagi cari investor luar ngak usah lagi harus ada saham yahudi," tanya Tgk Muslim.
Dia menambahkan, tidak perlu lagi ada campur tangan Amerika karena Aceh sudah merdeka 70 tahun lebih, apakah belum ada bangsa Indonesia yang mampu ..?,
Maka pihak eksekutif dan legislatif harus segera duduk memikirkan bagaimana kekayaan alam agar bisa diambil sendiri oleh Aceh dan juga rakyat Aceh.
"Apabila perlu APBA beberpa tahun ini jangan gunakan untuk hal hal lain yang kurang penting tetapi gunakan untuk modal agar hasil alam bisa kita olah sendiri , baik kekayaan dalam bumi atau yg ada diatas bumi.
Jangan tiap tahun APBA habis untuk bangun teros hancur , bangun teros hancur..artinya pegot atra sot sot..uang habis untuk proyek proyek yang tidak jelas.
Dan juga kami harapkan agar masyarakat Aceh yang punya tanah jangan mudah menjual tanah kepada Cina walaupun cina sudah menjdi penduduk Indonesia , karena cina ingin mengusai Indonesia," tutup Tgk Muslim At-Thahiry.(Rill)
loading...
Post a Comment