UBUD - Branding "The Light of Aceh" kembali hadir di Pulau Dewata, kali ini tampil dalam salah satu kalender event internasional Bali Spirit Festival 2018 yang berlangsung sejak 2-8 April di Purnati Ubud, Bali.
Festival yang memadukan pesona alam dan budaya serta atraksi yoga, tari dan musik ini mendapatkan apresiasi sebagai 5 festival holistik terbesar di Asia serta menjadi incaran wisatawan mancanegara.
Festival yang memadukan pesona alam dan budaya serta atraksi yoga, tari dan musik ini mendapatkan apresiasi sebagai 5 festival holistik terbesar di Asia serta menjadi incaran wisatawan mancanegara.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh juga ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam festival tersebut, tidak hanya membuka stand promosi wisata tersendiri, tapi juga membawa tim kesenian Aceh yang diwakili oleh sanggar Rampoe Aceh UGM yang ikut menghibur pengunjung dengan sejumlah tari tradisional.
"Tarian Aceh sangat enerjik dan membuat kagum dengan gerakan-gerakannya yang dinami," kata salah seorang wisnus dalam Bahasa Inggris sambil bertepuk tangan saat kekompakan gerakan cepat penari berhenti kompak sempurna.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amiruddin melaluiKasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah menyampaikan ada beberapa tari tradisional Aceh yang ditampilkan di Bali Spirit Festival.
"Kita ikut tampil dengan penampilan Seni Tari Ratoh Duk, Rapai Geleng dan beberapa jenis tarian lainnya pada Bali Spirit Festival, kita harap ini jadi momen bagi Aceh untuk mempromosikan ragam pesona destinasi wisata Aceh kepada wisatawan," ungkapnya.
Selain unjuk penampilan, Disbudpar Aceh juga menghadirkan pelaku industri pariwisata yang menjual berbagai paket-paket wisata tematis serta sepasang Duta Wisata Aceh.
"Ini tidak hanya mendekatkan Aceh dengan segala keunggulannya kepada wisatawan, tapi juga mengajak wisatawan untuk berkunjung ke Aceh sebagai salah satu destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan dengan ragam paket dan atraksi wisata," sebut Nurlaila.
Berbagai bahan promosi pariwisata Aceh, akui Nurlaila, mulai dari cenderamata, Calendar of Event (CoE) Aceh 2018 dan TVC The Light of Aceh juga ikut mewarnai aktifitas tim promosi di Stand Aceh yang saban hari dikunjungi pengunjung dan bertanya tentang kemajuan industri pariwisata Aceh.
"Semoga industri pariwisara Aceh semakin maju dan berkembang seiring semakin banyaknya paket wisata tematis yang dibuat, banyaknya event wisata yang digelar dan destinasi wisata baru yang dikembangkan serta semakin banyaknya sarana dan prasarana wisata yang dibangun," tutup Nurlaila.(Rill)
loading...
Post a Comment