![]() |
Foto: Serambinews |
Lhokseumawe - Para security dari perusahaan Pertamina Training & Consulting yang selama ini bekerja di Perta Arun Gas (PAG) Lhokseumawe, hingga Selasa (2/1/2018) pagi masih melakukan aksi mogok.
Mereka melakukan aksi mogok dengan berkumpul di depan pintu masuk PAG. "Benar, kami masih melakukan aksi mogok untuk menuntut ketiga teman kami yang diberhentikan kerja tanpa ada penyebab pasti itu bisa bekerja kembali," ujar seorang security yang enggan disebutkan namanya tersebut, barusan.
Untuk diketahui, aksi mogok ini merupakan sikap protes dari tenaga pengamanan tersebut terhadap pemutusan kerja dari pihak PAG terhadap sejumlah rekannya, yang menurut versi mereka tanpa ada alasan yang jelas.
Dari 11 yang diberhentikan, menurut para security, tiga diantaranya diputuskan kontrak tanpa ada penyebab yang jelas.
Sedangkan Humas PT PAG Lhokseumawe, Cut Zharfa Ajrina, menjelaskan, sesuai hasil koordinasi dengan Manajer Security Afifuddin, jumlah security yang dikontrak pada tahun 2017 dari Pertamina Training & Consulting sebanyak 169 orang.
Sehingga hasil evaluasi, yang bisa diperpanjang sesuai dengan ketentuan dan aturan perusahaan hanya 158 orang.
Jadi hanya 11 orang yang tidak diperpanjang lagi kontraknya.
Namun pihaknya telah meminta pihak Pertamina Training & Consulting untuk memberikan 11 security pengganti lainnya. “Sedangkan 11 orang harus kita minta ganti karena ada beberapa penyebab, seperti faktor usia, terlibat narkoba dan juga karena tidak disiplin. Artinya, kami sudah memiliki alasan yang cukup jelas untuk memutuskan kontrak dengan 11 security tersebut," demikian Cut Zharfa Ajrina.| Serambinews
Mereka melakukan aksi mogok dengan berkumpul di depan pintu masuk PAG. "Benar, kami masih melakukan aksi mogok untuk menuntut ketiga teman kami yang diberhentikan kerja tanpa ada penyebab pasti itu bisa bekerja kembali," ujar seorang security yang enggan disebutkan namanya tersebut, barusan.
Untuk diketahui, aksi mogok ini merupakan sikap protes dari tenaga pengamanan tersebut terhadap pemutusan kerja dari pihak PAG terhadap sejumlah rekannya, yang menurut versi mereka tanpa ada alasan yang jelas.
Dari 11 yang diberhentikan, menurut para security, tiga diantaranya diputuskan kontrak tanpa ada penyebab yang jelas.
Sedangkan Humas PT PAG Lhokseumawe, Cut Zharfa Ajrina, menjelaskan, sesuai hasil koordinasi dengan Manajer Security Afifuddin, jumlah security yang dikontrak pada tahun 2017 dari Pertamina Training & Consulting sebanyak 169 orang.
Sehingga hasil evaluasi, yang bisa diperpanjang sesuai dengan ketentuan dan aturan perusahaan hanya 158 orang.
Jadi hanya 11 orang yang tidak diperpanjang lagi kontraknya.
Namun pihaknya telah meminta pihak Pertamina Training & Consulting untuk memberikan 11 security pengganti lainnya. “Sedangkan 11 orang harus kita minta ganti karena ada beberapa penyebab, seperti faktor usia, terlibat narkoba dan juga karena tidak disiplin. Artinya, kami sudah memiliki alasan yang cukup jelas untuk memutuskan kontrak dengan 11 security tersebut," demikian Cut Zharfa Ajrina.| Serambinews
loading...
Post a Comment