Lhoksukon |
30 Januari 2017 – Dalam beberapa bulan terakhir, persoalan lesbian, gay,
biseksual, dan transgender (LGBT) kembali muncul ke permukaan. Aceh utara salah
satu wilayah yang beberapa hari yang lalu dihebohkan dengan penangkapan para
LGBT di salon-salon oleh aparat kepolisian setempat.
Sekjen
Himpunan Thalabah Aceh Utara (HATHAR), Armia Sulaiman, SH, MH menjelaskan
bahaya penyakit LGBT ditengah masyarakat dan mengajak masyarakat untuk
mengawasi keluarganya dari penyakit tersebut.
Secarah
fitrah, manusia diciptakan oleh Allah SWT berikut dengan dorongan naluri dan
jasmaninya. Salah satu dorongan naluri manusia adalah naluri untuk melestarikan
keturunan yang diantara manifestasinya merupakan rasa cinta dan dorongan
seksual antara lawan jenisnya.
“Pandangan
pria terhadap wanita begitupun pandangan wanita terhadap pria merupakan
pandangan untuk melestarikan keturunan bukan pandangan seksual semata. Tujuan
diciptakan naluri ini adalah untuk melestarikan keturunan dan hanya bisa
dilakukan oleh pasangan suami isteri. Bagaimana jadinya jika naluri untuk
melestarikan keturunan ini dilakukan dengan pasangan yang sesama jenis? Dari
sini sudah sangat jelas bahwa homoseks sangat bertentangan dengan fitrah
manusia.”
HATHAR juga
mengapresiakan kinerja aparat kepolisian yang telah bekerja keras terhadap pemberantasan
LGBT di wilayah Aceh Utara. “ini sangat luar biasa, karena biasanya yang
bergerak urusan begini hanya Satpol-PP dan WH, tapi kita lihat Polres juga
sangat aktif dalam penegakan hukum diwilayah Aceh Utara, pungksa Armia, Sekjen HATRHAR, sekaligus Dosen Fakultas Hukum UNIMAL saat dihubungi statusaceh.net pada selasa, (30/1).
loading...
Post a Comment