![]() |
Kepala BNN Komjen Budi Waseso alias Buwas |
JAKARTA- Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) perintahkan anggotanya agar bertindak tegas dengan menembak mati setiap pengedar atau bandar narkoba.
Buwas, sapaan akrabnya menilai cara tersebut sangat cukup efektif untuk memutus mata rantai peredaran dan penyelundupan narkoba di Indonesia.
"Penegakan hukum di Indonesia selama ini kurang tegas dalam hal masalah narkotika. Itu sebabnya Indonesia menjadi negara sasaran bagi 11 negara penyuplai obat-obatan terlarang," ujarnya, dalam kesempatan di Surabaya, (11/1/2018).
Untuk itu sejak menjabat sebagai Kepala BNN, Buwas, sapaan akrabnya, telah membekali anggota BNN dengan pistol.
"Anggota kami tidak perlu pakai peluru hampa atau peluru karet. Tidak ada lagi tembakan peringatan bagi pengedar narkoba dan tidak perlu buang-buang peluru lagi. Saya perintahkan untuk tembak ditempat tanpa peringatan," kata Buwas.
Buwas menjelaskan, perintah tembak langsung memang sudah ditanamkan kepada seluruh anggota BNN di pusat maupun daerah, karena pengedar atau penyelundupan narkoba selalu memperbarui modus baru demi dapat meloloskan suplai dari luar negeri.
Lanjut Buwas sangat mengapresiasi tindakan tegas yang telah dilakukan anggota BNN Provinsi Jawa Timur saat melumpuhkan gembong atau bandar narkoba setelah melalui proses pengejaran menggunakan kendaraan mobil dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar sepekan yang lalu.
Buwas menyebut HMD, inisial gembong narkoba yang ditembak anggota BNN Jawa Timur saat itu, adalah otak intelektual penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia ke Jawa Timur menggunakan kapal feri tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Buwas mengungkapkan barang bukti seberat 7,3 kilogram jenis sabu-sabu senilai RP 14,6 milyar yang dikemas rapi seolah susu bubuk berasil diamankan oleh petugas BNN Jawa Timur.
"Penyelundupan narkoba nilah yang saya bilang modus para pelaku selalu berubah. Karena sebelum para tersangka mengemas seolah susu bubuk, satuan kami pernah amankan barang bukti narkoba yang dimasukkan dalam kemasan teh," ujarnya.
Pengungkapan dan penangkapan kasus peredaran narkoba oleh anggota BNN Jatim ini, lanjut dia, setidaknya telah menyelamatkan 29.200 orang Indonesia. (Red/rls)
loading...
Post a Comment