Lhokseumawe- Kapolres Lhokseumawe AKBP. Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH pada apel peringatan Hari Santri di halaman Mapolres Lhokseumawe, Selasa (24/10) mengatakan bahwa santri memiliki peran besar dalam menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam kegiatan peringatan Hari Santri tersebut, Kapolres melanjutkan bahwa dalam sejarah bangsa Indonesia, peranan kaum santri dan ulama begitu terbukti. Mulai dari merebut kemerdekaan hingga menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. Seperti, pada tahun1965 kaum santri berdiri digarda depan menghadapi rongrongan komunisme dan pada tahun 1983, kaum santri mempelopori penerimaan Pancasila sebagai salah satu asas berbangsa dan bernegara.
“Kenyataan ini perlu untuk menginsafkan semua pihak dan kaum santri sendiri terhadap saham mereka yang besar demi tegaknya NKRI. Tanpa kiprah kaum santri dengan sikap-sikapnya yang sosial, moderat, toleran, profesional dan wajar, NKRI belum tentu eksis seperti sekarang,” ungkap Kapolres.
Oleh karena itu, mengingat peran besar ulama dan santri dalam merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, maka melalui Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2017, maka setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri, jelas Kapolres Lhokseumawe lagi.
Lanjutnya, momentum peringatan hari santri tersebut, perlu ditransformasikan sebagai gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Semangat nasionalisme sebagian dari iman perlu terus digelorakan ditengah arus idiologi fundametalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme.
Pada kesempatan itu juga, Kapolres mengingatkan tentang kemajuan teknologi informatika, seperti internet. Terhadap kemajuan teknologi tersebut, santri diajak untuk memanfaatkannya sebagai sarana dakwah dan menyeru manusia kejalan kebaikan.
Selain itu Kapolres Juga mengajak kaum santri untuk menjaga dan merawat kemajuan daerah dengan saling menghargai sesama dan membumikan konsep Islam Rahmatan Lil Alamiin. Serta mengajak santri untuk mengantisipasi paham radikalisme.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Lhokseumawe saat menyampaikan amanat pimpinan upacara hari santri Nasional di Mapolres Lhokseumawe dengan dihadiri ratusan santri serta unsur Muspida yang ada di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.” Selasa pagi (24/10/2017)
Sedangkan rangkaian kegiatan acaranya antara lain, sholawat Badar, hening cipta, pembacaan teks Pacasila, pambacaan ikrar santri, pembacaan anti radikalisme oleh santri, amanat pimpinan apel dan mars santri yang ditutup dengan pembacaan doa.(RMD)
Dalam kegiatan peringatan Hari Santri tersebut, Kapolres melanjutkan bahwa dalam sejarah bangsa Indonesia, peranan kaum santri dan ulama begitu terbukti. Mulai dari merebut kemerdekaan hingga menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. Seperti, pada tahun1965 kaum santri berdiri digarda depan menghadapi rongrongan komunisme dan pada tahun 1983, kaum santri mempelopori penerimaan Pancasila sebagai salah satu asas berbangsa dan bernegara.
“Kenyataan ini perlu untuk menginsafkan semua pihak dan kaum santri sendiri terhadap saham mereka yang besar demi tegaknya NKRI. Tanpa kiprah kaum santri dengan sikap-sikapnya yang sosial, moderat, toleran, profesional dan wajar, NKRI belum tentu eksis seperti sekarang,” ungkap Kapolres.
Oleh karena itu, mengingat peran besar ulama dan santri dalam merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, maka melalui Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2017, maka setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri, jelas Kapolres Lhokseumawe lagi.
Lanjutnya, momentum peringatan hari santri tersebut, perlu ditransformasikan sebagai gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Semangat nasionalisme sebagian dari iman perlu terus digelorakan ditengah arus idiologi fundametalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme.
Pada kesempatan itu juga, Kapolres mengingatkan tentang kemajuan teknologi informatika, seperti internet. Terhadap kemajuan teknologi tersebut, santri diajak untuk memanfaatkannya sebagai sarana dakwah dan menyeru manusia kejalan kebaikan.
Selain itu Kapolres Juga mengajak kaum santri untuk menjaga dan merawat kemajuan daerah dengan saling menghargai sesama dan membumikan konsep Islam Rahmatan Lil Alamiin. Serta mengajak santri untuk mengantisipasi paham radikalisme.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Lhokseumawe saat menyampaikan amanat pimpinan upacara hari santri Nasional di Mapolres Lhokseumawe dengan dihadiri ratusan santri serta unsur Muspida yang ada di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.” Selasa pagi (24/10/2017)
Sedangkan rangkaian kegiatan acaranya antara lain, sholawat Badar, hening cipta, pembacaan teks Pacasila, pambacaan ikrar santri, pembacaan anti radikalisme oleh santri, amanat pimpinan apel dan mars santri yang ditutup dengan pembacaan doa.(RMD)
loading...
Post a Comment