![]() |
Surat berlogo ISIS dan peluru ditemukan di Aceh (Foto: Dok. Istimewa) |
Banda Aceh - Warga Gampong Keumangan, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, Aceh, menemukan sebuah tas mencurigakan yang ditaruh di depan sebuah klinik. Setelah dibuka, di dalam tas tersebut ditemukan sepucuk surat berlogo Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), peluru, dan pisau.
"Iya benar, sekarang surat dan barang bukti lainnya sudah diamankan di Polres Pidie," Kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Goenawan saat dihubungi detikcom, Rabu (12/7/2017).
Tas berisi surat dan peluru itu ditemukan warga pada Selasa (11/7) kemarin sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah menemukan tas itu, warga melapor ke polisi dan barang bukti tersebut selanjutnya diamankan personel Polsek Mutiara Barat Polres Pidie.
Pada surat berlogo ISIS ini tertulis pesan ancaman kepada kepala desa yang ada di wilayah Kabupaten Pidie. Pelaku meminta sejumlah uang kepada geuchik atau kepala desa.
Pesan dalam surat itu ditulis dengan mesin ketik. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki pengirim surat berlogo ISIS tersebut.
"Di dalam surat tersebut pelaku meminta uang Rp 60 juta kepada salah satu geuchik. Uang Rp 60 juta itu ia asumsikan seperti apa yang telah diberikan oleh geuchik-geuchik lain di wilayah yang dituju," ungkap Goenawan. (Detik.com)
"Iya benar, sekarang surat dan barang bukti lainnya sudah diamankan di Polres Pidie," Kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Goenawan saat dihubungi detikcom, Rabu (12/7/2017).
Tas berisi surat dan peluru itu ditemukan warga pada Selasa (11/7) kemarin sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah menemukan tas itu, warga melapor ke polisi dan barang bukti tersebut selanjutnya diamankan personel Polsek Mutiara Barat Polres Pidie.
Pada surat berlogo ISIS ini tertulis pesan ancaman kepada kepala desa yang ada di wilayah Kabupaten Pidie. Pelaku meminta sejumlah uang kepada geuchik atau kepala desa.
Pesan dalam surat itu ditulis dengan mesin ketik. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki pengirim surat berlogo ISIS tersebut.
"Di dalam surat tersebut pelaku meminta uang Rp 60 juta kepada salah satu geuchik. Uang Rp 60 juta itu ia asumsikan seperti apa yang telah diberikan oleh geuchik-geuchik lain di wilayah yang dituju," ungkap Goenawan. (Detik.com)
loading...
Post a Comment