StatusAceh.Net - Dua studi terbaru yang dirilis Senin (10/07/2017) membuktikan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah banyak dapat mengurangi risiko terkena penyakit mematikan, yang pada akhirnya membuat seseorang hidup lebih lama.
Menurut kedua survei tersebut, minum lebih banyak kopi dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, liver, kanker, pernapasan, stroke, diabetes, dan ginjal serta bunuh diri pada pria, penyakit pencernaan, dan penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah, seperti dilansir CNN.
Salah satu studi mensurvei lebih dari 520 ribu orang di 10 negara Eropa, atau yang terbesar sepanjang sejarah perdebatan hubungan antara kopi dan "keabadian".
Disebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga cangkir kopi atau lebih dalam sehari kemungkinan kecil terkena penyakit mematikan daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.
Studi kedua lebih fokus pada penikmat kopi non-kulit putih. Setelah mensurvei 185 ribu Afro-Amerika, penduduk asli Amerika, orang Hawaii, warga Jepang-Amerika, dan Latin, peneliti menemukan bahwa kopi "menambah usia" manusia dari berbagai golongan masyarakat.
Orang yang minum dua sampai empat cangkir kopi sehari, memiliki risiko kematian 18 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak meminumnya.
Veronica Wendy Setiawan, profesor madya pengobatan pencegahan di Fakultas Kedokteran Keck Universitas Southern California, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, hasil studi ini tidak bertentangan dengan penemuan-penemuan sebelumnya yang fokus pada warga kulit putih.
"Dengan masyarakat yang sangat beragam, semua orang memiliki gaya hidup yang berbeda. Mereka memiliki kebiasaan makan yang sangat berbeda dan kerentanan yang berbeda pula, namun kami tetap menemukan pola yang sama," kata Veronica.
Studi mengungkapkan bahwa ada kemungkinan biologis yang lebih kuat mengenai hubungan antara kopi dan umur panjang.
Kedua studi tersebut dipublikasikan di Annals of Internal Medicine. (Rima/CNN)
Menurut kedua survei tersebut, minum lebih banyak kopi dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, liver, kanker, pernapasan, stroke, diabetes, dan ginjal serta bunuh diri pada pria, penyakit pencernaan, dan penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah, seperti dilansir CNN.
Salah satu studi mensurvei lebih dari 520 ribu orang di 10 negara Eropa, atau yang terbesar sepanjang sejarah perdebatan hubungan antara kopi dan "keabadian".
Disebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga cangkir kopi atau lebih dalam sehari kemungkinan kecil terkena penyakit mematikan daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.
Studi kedua lebih fokus pada penikmat kopi non-kulit putih. Setelah mensurvei 185 ribu Afro-Amerika, penduduk asli Amerika, orang Hawaii, warga Jepang-Amerika, dan Latin, peneliti menemukan bahwa kopi "menambah usia" manusia dari berbagai golongan masyarakat.
Orang yang minum dua sampai empat cangkir kopi sehari, memiliki risiko kematian 18 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak meminumnya.
Veronica Wendy Setiawan, profesor madya pengobatan pencegahan di Fakultas Kedokteran Keck Universitas Southern California, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, hasil studi ini tidak bertentangan dengan penemuan-penemuan sebelumnya yang fokus pada warga kulit putih.
"Dengan masyarakat yang sangat beragam, semua orang memiliki gaya hidup yang berbeda. Mereka memiliki kebiasaan makan yang sangat berbeda dan kerentanan yang berbeda pula, namun kami tetap menemukan pola yang sama," kata Veronica.
Studi mengungkapkan bahwa ada kemungkinan biologis yang lebih kuat mengenai hubungan antara kopi dan umur panjang.
Kedua studi tersebut dipublikasikan di Annals of Internal Medicine. (Rima/CNN)
loading...
Post a Comment