![]() |
militan Abu Sayyaf (Foto: BBC World) |
Manila - Seorang pelaut asal Vietnam yang disandera kelompok Abu
Sayyaf di Filipina selatan, tewas saat baku tembak antara Abu Sayyaf dan
pasukan pemerintah.
Pejabat militer Filipina, Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana menyatakan, Van Viet Tran ditemukan tewas pada Sabtu (8/7) menyusul baku tembak dengan para anggota kelompok militan Abu Sayyaf di pulau Sulu. Seorang tentara juga tewas dan 15 tentara lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Dikatakan Sobejana, Abu Sayyaf juga mengalami korban jiwa, namun tidak diketahui jumlahnya.
"Dia (warga Vietnam) terkena sebuah peluru. Dua hal mungkin telah terjadi: dia tertembak saat baku tembak atau dia mungkin mencoba memanfaatkan situasi (untuk kabur) dan kemudian para penculiknya menembak dia," tutur Sobejana yang memimpin gugus tugas khusus antiteror seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/7/2017).
Dikatakannya, para militan Abu Sayyaf menyandera Van dan empat warga Vietnam lainnya di Sulu. Enam pelaut Vietnam lainnya juga tengah disandera Abu Sayyaf di pulau Basilan, dekat Sulu. Namun dua orang di antaranya telah dipenggal Abu Sayyaf pekan lalu.
Selama bertahun-tahun ini, para militan Abu Sayyaf telah melakukan aksi-aksi penculikan untuk meminta uang tebusan. Kelompok radikal itu juga dikenal kerap memenggal sanderanya jika uang tebusan tidak dibayar.
Sebelumnya pada Februari lalu, warga Jerman, Jurgen Kantner (70) dipenggal Abu Sayyaf setelah tuntutan uang tebusan sebesar 30 juta peso (US$ 600 ribu) tidak dipenuhi. Tahun lalu, Abu Sayyaf juga memenggal dua warga Kanada yang disanderanya.(Detik.com)
Pejabat militer Filipina, Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana menyatakan, Van Viet Tran ditemukan tewas pada Sabtu (8/7) menyusul baku tembak dengan para anggota kelompok militan Abu Sayyaf di pulau Sulu. Seorang tentara juga tewas dan 15 tentara lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Dikatakan Sobejana, Abu Sayyaf juga mengalami korban jiwa, namun tidak diketahui jumlahnya.
"Dia (warga Vietnam) terkena sebuah peluru. Dua hal mungkin telah terjadi: dia tertembak saat baku tembak atau dia mungkin mencoba memanfaatkan situasi (untuk kabur) dan kemudian para penculiknya menembak dia," tutur Sobejana yang memimpin gugus tugas khusus antiteror seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/7/2017).
Dikatakannya, para militan Abu Sayyaf menyandera Van dan empat warga Vietnam lainnya di Sulu. Enam pelaut Vietnam lainnya juga tengah disandera Abu Sayyaf di pulau Basilan, dekat Sulu. Namun dua orang di antaranya telah dipenggal Abu Sayyaf pekan lalu.
Selama bertahun-tahun ini, para militan Abu Sayyaf telah melakukan aksi-aksi penculikan untuk meminta uang tebusan. Kelompok radikal itu juga dikenal kerap memenggal sanderanya jika uang tebusan tidak dibayar.
Sebelumnya pada Februari lalu, warga Jerman, Jurgen Kantner (70) dipenggal Abu Sayyaf setelah tuntutan uang tebusan sebesar 30 juta peso (US$ 600 ribu) tidak dipenuhi. Tahun lalu, Abu Sayyaf juga memenggal dua warga Kanada yang disanderanya.(Detik.com)
loading...
Post a Comment