Banda Aceh – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan kuliah umum berkaitan dengan energi berkadilan dan pengembangan energi terbarukan di Universitas Syiah Kuala, Jumat (21/7).
Ignasius Jonan yang didampingi Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah tiba di Universitas Syiah Kuala, tepatnya di Gedung AAC Dayan Dawod sekitar pukul 10.00 dan disambut oleh Rektor Universitas Syiah Kuala dan civitas akademika kampus tersebut.
Terkait persoalan listrik di Aceh, Ignatius Jonan kepada wartawan usai memberikan kuliah umum mengatakan, kapasitas listrik di Aceh saat ini memang masing kurang dikarenakan kebutuhan listrik semakin meningkat.
“Untuk kapasitas listrik di Aceh dan pemadaman, itu mudah mudahan sebelum 2019 udah selesai,” kata Ignasius.
Ignatius mengatakan, kebutuhan listrik di Aceh sebenarnya tercukupi dengan pembangkit yang ada, tapi cadangannya masih kurang sehingga ketika ada mesin rusak atau memasuki masa perawatan terpaksa harus dilakukan pemadanan bergilir.
“Kalau cukup pasti cukup, tapi cadangannya kurang, cadangan yang siaga itu 30%, jadi kalau ada mesin yang rusak atau perawatan 30%, maka pasti ada pemadaman bergilir,” kata Ignasius.
Untuk mengatasi masalah tersebut kata Igansius Pemerintah akan menambah pembangkit listrik untuk menambah kapasitas daya listrik di Aceh.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan Pemerintah Aceh akan tetap melanjutkan proyek Geothermal Seulawah yang nantinya akan dikelola oleh Pertamina dengan skema yang berbeda. (Rill)
loading...
Post a Comment