Banda Aceh - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumbagut mencatat terjadi peningkatan tren konsumsi bahan bakar khusus (BBK) pada periode satgas Idul Fitri 1438 Hijriah di Aceh.
"Peningkatan konsumsi bahan bakar di Aceh didominasi oleh permintaan konsumen di daerah jalur mudik," kata Area Manager Communication dan Relation Pertamina Sumbagut, Fitri Erika di Banda Aceh, Minggu, (2/7/2017).
Ia menjelaskan hingga H+6, Pertamina mencatat konsumsi bahan bakar jenis Pertamax naik 37% dari normal 127 kiloliter per hari menjadi 174 kiloliter per hari.
Fitri mengatakan lonjakan konsumsi Pertamax terjadi pada H-2 tanggal 23 Juni menjadi 390 kiloliter atau naik 207%.
Kenaikan tersebut juga terjadi pada bahan bakar jenis Pertalite yang mengalami peningkatan tertinggi pada H-1 lebaran sebesar 78% yakni dari penyaluran harian normal sebesar 916 kiloliter per hari menjadi 1.640 kiloliter.
Menurut dia penyaluran Pertalite di Aceh naik rata-rata 7% atau menjadi 983 kiloliter per hari dari normal 916 kiloliter.
"Konsumsi tertinggi untuk bahan bakar khusus Pertamax terjadi di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur, sementara Pertalite tertinggi di Kabupaten Aceh Barat, Singkil dan Kabupaten Aceh Timur," katanya.
Fitri menambahkan solar dan premium pada masa satgas Idul Fitri 1438 H mengalami penurunan yakni BBM jenis solar selama satgas hingga kini mengalami penurunan sekitar 12 % dari 916 kiloliter per hari menjadi 806 kiloliter per hari dan premiun turun 7%.
"Kami telah melakukan penambahan pasokan premium tetapi respon konsumen justru turun. Ini terlihat dari data penurunan konsumsi premium di Aceh yang mengalami penurunan hingga 7% dari angka penyaluran normal," katanya.
Ia mengatakan ada beberapa kabupaten/kota yang konsumsi premium naik antara lain Kabupaten Pidie Jaya konsumsi normal 16 kiloliter per hari naik 61% menjadi 26 kiloliter per hari, Kabupaten Aceh Selatan normal 45 kiloliter per hari naik 18% menjadi 53 kiloliter per hari, Kabupaten Simeulue dari normal 20 kiloliter per hari naik 9% menjadi 22 kiloliter per hari. (Okz)
"Peningkatan konsumsi bahan bakar di Aceh didominasi oleh permintaan konsumen di daerah jalur mudik," kata Area Manager Communication dan Relation Pertamina Sumbagut, Fitri Erika di Banda Aceh, Minggu, (2/7/2017).
Ia menjelaskan hingga H+6, Pertamina mencatat konsumsi bahan bakar jenis Pertamax naik 37% dari normal 127 kiloliter per hari menjadi 174 kiloliter per hari.
Fitri mengatakan lonjakan konsumsi Pertamax terjadi pada H-2 tanggal 23 Juni menjadi 390 kiloliter atau naik 207%.
Kenaikan tersebut juga terjadi pada bahan bakar jenis Pertalite yang mengalami peningkatan tertinggi pada H-1 lebaran sebesar 78% yakni dari penyaluran harian normal sebesar 916 kiloliter per hari menjadi 1.640 kiloliter.
Menurut dia penyaluran Pertalite di Aceh naik rata-rata 7% atau menjadi 983 kiloliter per hari dari normal 916 kiloliter.
"Konsumsi tertinggi untuk bahan bakar khusus Pertamax terjadi di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur, sementara Pertalite tertinggi di Kabupaten Aceh Barat, Singkil dan Kabupaten Aceh Timur," katanya.
Fitri menambahkan solar dan premium pada masa satgas Idul Fitri 1438 H mengalami penurunan yakni BBM jenis solar selama satgas hingga kini mengalami penurunan sekitar 12 % dari 916 kiloliter per hari menjadi 806 kiloliter per hari dan premiun turun 7%.
"Kami telah melakukan penambahan pasokan premium tetapi respon konsumen justru turun. Ini terlihat dari data penurunan konsumsi premium di Aceh yang mengalami penurunan hingga 7% dari angka penyaluran normal," katanya.
Ia mengatakan ada beberapa kabupaten/kota yang konsumsi premium naik antara lain Kabupaten Pidie Jaya konsumsi normal 16 kiloliter per hari naik 61% menjadi 26 kiloliter per hari, Kabupaten Aceh Selatan normal 45 kiloliter per hari naik 18% menjadi 53 kiloliter per hari, Kabupaten Simeulue dari normal 20 kiloliter per hari naik 9% menjadi 22 kiloliter per hari. (Okz)
loading...
Post a Comment