Musim kemarau panjang melanda sebagian daerah di Aceh. (Agus Setyadi/detikcom) |
Aceh Besar - Sejak dua bulan lalu, sebagian daerah di Aceh memasuki musim kemarau panjang. Persawahan mengering. Hari ini, ratusan warga di Aceh Besar menggelar salat istisqa (salat meminta hujan).
Salat istisqa yang dilaksanakan masyarakat Gampong Dayah Lamteh, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, ini berlangsung di halaman masjid desa setempat, Senin (24/7/2017). Warga lintas usia menggelar tikar dan sajadah di ruang terbuka. Mereka membentuk beberapa saf dan kemudian melaksanakan salat sunah dua rakaat.
Pelaksanaan salat istisqa yang berlangsung di bawah terik matahari itu juga diikuti polisi dan sejumlah pelajar. Seusai salat, warga berdoa bersama memohon kepada Allah agar kembali menurunkan turun. Setelah itu, masyarakat membubarkan diri dan kembali melanjutkan aktivitas masing-masing.
Kepala Mukim Lam Leu, Ridwan, mengatakan kekeringan yang melanda desanya sudah terjadi sejak sekitar dua bulan lalu. Persawahan warga di sana juga menjadi kering kerontang akibat tidak pernah lagi turun hujan. Kehidupan mayoritas warga di sana bergantung pada pertanian.
"Kami menggelar salat istisqa supaya Allah kembali menurunkan hujan," kata Ridwan kepada wartawan.
Luas persawahan masyarakat di sana yang sudah tidak mendapat pasokan air sekitar 300 hektare. Menurut Ridwan, meski persawahan sudah mengering, air untuk kebutuhan sehari-hari masih mencukupi. "Sekarang baru sawah yang kering," ungkap Ridwan. | detik.com
Salat istisqa yang dilaksanakan masyarakat Gampong Dayah Lamteh, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, ini berlangsung di halaman masjid desa setempat, Senin (24/7/2017). Warga lintas usia menggelar tikar dan sajadah di ruang terbuka. Mereka membentuk beberapa saf dan kemudian melaksanakan salat sunah dua rakaat.
Pelaksanaan salat istisqa yang berlangsung di bawah terik matahari itu juga diikuti polisi dan sejumlah pelajar. Seusai salat, warga berdoa bersama memohon kepada Allah agar kembali menurunkan turun. Setelah itu, masyarakat membubarkan diri dan kembali melanjutkan aktivitas masing-masing.
Kepala Mukim Lam Leu, Ridwan, mengatakan kekeringan yang melanda desanya sudah terjadi sejak sekitar dua bulan lalu. Persawahan warga di sana juga menjadi kering kerontang akibat tidak pernah lagi turun hujan. Kehidupan mayoritas warga di sana bergantung pada pertanian.
"Kami menggelar salat istisqa supaya Allah kembali menurunkan hujan," kata Ridwan kepada wartawan.
Luas persawahan masyarakat di sana yang sudah tidak mendapat pasokan air sekitar 300 hektare. Menurut Ridwan, meski persawahan sudah mengering, air untuk kebutuhan sehari-hari masih mencukupi. "Sekarang baru sawah yang kering," ungkap Ridwan. | detik.com
loading...
Post a Comment