Banda Aceh - Angkat perpaduan keunikan alam dan pesona budaya masyarakat lokal, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk pertama kali menggelar "Festival Pulo Aceh 2017" dalam rangka daya tarik pariwisata di Aceh Besar.
Festival yang mengangkat tema "Explorasi Destinasi Pulo Aceh" juga melibatkan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Aceh Besar dan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Kemendikbud RI akan berlangsung 22 - 23 Juli 2017 di Pelabuhan Lamteng, Pulo Nasi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengharapkan Festival Pulo Aceh 2017, bisa berlangsung sukses dan berdampak positif bagi masyarakat setempat khususnya dan masyarakat Aceh umumnya.
“Tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat setempat, tetapi juga semangat dalam memajukan Pulo Aceh khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata unggulan Aceh,” ujar Reza Fahlevi di ruang kerjanya di Rabu (18/07/2017). Penyelenggaraan Festival Pulo Aceh 2017, sebut Reza juga sebagai bentuk memperkenalkan potensi dan kekayaan alam, serta budaya masyarakat setempat kepada wisatawan agar masyarakat setempat memiliki jiwa wirausaha (entrepreneurship) dan ramah (hospitality) dalam menyambut dan melayani tamu.
“Festival ini juga menjadi media untuk mempromosikan daerah yang masih sulit dijangkau dari berbagai keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan mendukung percepatan Pulo Aceh sebagai destinasi wisata bahari dengan berbagai keunggulan dan keunikan alam dan budayanya,” ujarnya lagi.
Kemeriahan dari festival yang dirancang secara keroyokan dengan melibatkan komunitas seperti Yayasan Lamjabat, Sahabat Laut, dan Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Pulo Aceh (IPPELMAPA) diharapkan mampu mengundang wisatawan untuk melakukan kunjungan ke Pulo Aceh, baik itu Pulau Nasi maupun Pulau Breueh.
Kepala BPKS, Fauzi Husin dalam kesempatan yang sama mengatakan, Pulo Aceh adalah salah satu daerah Kawasan Sabang sesuai dengan Undang-Undang No. 37 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang memiliki beberapa spot wisata bahari yang layak untuk dikunjungi, seperti Pantai Nipah, Deumit, Deudap, Alue Reuyeng, Pasi Raya, Meulingge, Balu, Alue Raya, Pasi Lambaro, Mata-Ie, Krisek, Lapeng dan beberapa teluk indah lainnya, serta didukung dengan ragam keunikan seni budaya dan sejarah, seperti tarian Likok Pulo, Mercusuar peninggalan Belanda "William Toren III", Makam Raja Kandang, dan objek wisata lainnya.
"Pulo Aceh adalah salah satu daerah dalam Kawasan Sabang yang memiliki potensi investasi di bidang pariwisata, khususnya wisata bahari, wisata sejarah, dan wisata alam. Terlaksananya festival ini diharapkan Pulo Aceh dan segala potensi investasinya bisa semakin dikenalnya masyarakat Indonesia dan dunia,” ujar Fauzi Husin.
Menurut Fauzi, letak Pulo Aceh yang sangat strategis dan tidak jauh dari Kota Banda Aceh sebagai ibukota provinsi, sangat strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan Sabang.
Sementara itu, Kadisparpora Aceh Besar Sulaimi menambahkan, serangkaian acara dan agenda Festival Pulo Aceh 2017 memang sengaja disuguhkan kepada pengunjung untuk mengeksplor pesona alam dan keunikan budaya Pulo Aceh.
“Serangkaian acara menarik akan mewarnai Festival Pulo Aceh 2017 meliputi Pentas Seni dan Budaya, Pulo Aceh Photo Hunting, Camping, Mewarnai, Permainan Rakyat "Ceria Bersama Anak Pulo", Fun Bike, Jet Ski dan Fun Dive, Paramotor Show, Lomba Mancing, Pameran/Bazaar, Sosialisasi Sapta Pesona, Aksi Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove,” demikian sebut Sulaimi.
Selain itu, berbagai komunitas seperti sepeda, diving, memancing, photo hunting, jet ski akan ikut serta dalam rangka mensukseskan festival tahunan tersebut dan tidak ketinggalan juga komunitas media sosial yang siap untuk mengviralkan pesona wisata Pulo Aceh.[]
Festival yang mengangkat tema "Explorasi Destinasi Pulo Aceh" juga melibatkan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Aceh Besar dan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Kemendikbud RI akan berlangsung 22 - 23 Juli 2017 di Pelabuhan Lamteng, Pulo Nasi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengharapkan Festival Pulo Aceh 2017, bisa berlangsung sukses dan berdampak positif bagi masyarakat setempat khususnya dan masyarakat Aceh umumnya.
“Tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat setempat, tetapi juga semangat dalam memajukan Pulo Aceh khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata unggulan Aceh,” ujar Reza Fahlevi di ruang kerjanya di Rabu (18/07/2017). Penyelenggaraan Festival Pulo Aceh 2017, sebut Reza juga sebagai bentuk memperkenalkan potensi dan kekayaan alam, serta budaya masyarakat setempat kepada wisatawan agar masyarakat setempat memiliki jiwa wirausaha (entrepreneurship) dan ramah (hospitality) dalam menyambut dan melayani tamu.
“Festival ini juga menjadi media untuk mempromosikan daerah yang masih sulit dijangkau dari berbagai keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan mendukung percepatan Pulo Aceh sebagai destinasi wisata bahari dengan berbagai keunggulan dan keunikan alam dan budayanya,” ujarnya lagi.
Kemeriahan dari festival yang dirancang secara keroyokan dengan melibatkan komunitas seperti Yayasan Lamjabat, Sahabat Laut, dan Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Pulo Aceh (IPPELMAPA) diharapkan mampu mengundang wisatawan untuk melakukan kunjungan ke Pulo Aceh, baik itu Pulau Nasi maupun Pulau Breueh.
Kepala BPKS, Fauzi Husin dalam kesempatan yang sama mengatakan, Pulo Aceh adalah salah satu daerah Kawasan Sabang sesuai dengan Undang-Undang No. 37 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang memiliki beberapa spot wisata bahari yang layak untuk dikunjungi, seperti Pantai Nipah, Deumit, Deudap, Alue Reuyeng, Pasi Raya, Meulingge, Balu, Alue Raya, Pasi Lambaro, Mata-Ie, Krisek, Lapeng dan beberapa teluk indah lainnya, serta didukung dengan ragam keunikan seni budaya dan sejarah, seperti tarian Likok Pulo, Mercusuar peninggalan Belanda "William Toren III", Makam Raja Kandang, dan objek wisata lainnya.
"Pulo Aceh adalah salah satu daerah dalam Kawasan Sabang yang memiliki potensi investasi di bidang pariwisata, khususnya wisata bahari, wisata sejarah, dan wisata alam. Terlaksananya festival ini diharapkan Pulo Aceh dan segala potensi investasinya bisa semakin dikenalnya masyarakat Indonesia dan dunia,” ujar Fauzi Husin.
Menurut Fauzi, letak Pulo Aceh yang sangat strategis dan tidak jauh dari Kota Banda Aceh sebagai ibukota provinsi, sangat strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan Sabang.
Sementara itu, Kadisparpora Aceh Besar Sulaimi menambahkan, serangkaian acara dan agenda Festival Pulo Aceh 2017 memang sengaja disuguhkan kepada pengunjung untuk mengeksplor pesona alam dan keunikan budaya Pulo Aceh.
“Serangkaian acara menarik akan mewarnai Festival Pulo Aceh 2017 meliputi Pentas Seni dan Budaya, Pulo Aceh Photo Hunting, Camping, Mewarnai, Permainan Rakyat "Ceria Bersama Anak Pulo", Fun Bike, Jet Ski dan Fun Dive, Paramotor Show, Lomba Mancing, Pameran/Bazaar, Sosialisasi Sapta Pesona, Aksi Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove,” demikian sebut Sulaimi.
Selain itu, berbagai komunitas seperti sepeda, diving, memancing, photo hunting, jet ski akan ikut serta dalam rangka mensukseskan festival tahunan tersebut dan tidak ketinggalan juga komunitas media sosial yang siap untuk mengviralkan pesona wisata Pulo Aceh.[]
loading...
Post a Comment