![]() |
Kehadiran Komite II DPD diharapkan bisa membangun perdagangan, perindustrian, serta penanaman modal di Aceh. |
Jakarta - Komite II DPD melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh dalam rangka pengawasan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Kunjungan tersebut sekaligus untuk mengetahui secara lebih dekat kondisi dan permasalahan di lapangan. "Kami ingin menjaring aspirasi masyarakat terkait dengan permasalahan perdagangan, khususnya kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri di Aceh," ucap pemimpin rombongan Komite II, Sudirman, di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin, 19 Juni 2017.
Menurutnya, inflasi musiman selalu muncul pada bulan Ramadan. Hal ini mengakibatkan harga sejumlah barang melonjak. “Itu bisa dilihat dari data inflasi beberapa tahun terakhir saat bulan puasa," ujar senator asal Aceh itu.
Adapun di Aceh, kata dia, inflasi pada Mei 2017 mencapai 4,13 persen atau meningkat dibanding April 2017 (3,9 persen). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh juga mencatat 151 jenis barang dan jasa menunjukkan peningkatan harga. "Inflasi Mei disebabkan kenaikan sejumlah barang dan kebutuhan pokok," katanya.
Sementara itu, anggota DPD asal Provinsi Sulawesi Tengah, A.S. Malonda, menjelaskan, harga daging menjelang Hari Raya Idul Fitri di Aceh cukup tinggi dibanding daerah lain. "Sedangkan untuk komoditas lain sama dengan daerah-daerah lain," tuturnya.
Sebelumnya, Malonda menuturkan sempat berkunjung ke tempat pemotongan daging sapi di Aceh. Malonda terkejut karena di Aceh hanya ada pemotong delapan ekor sapi per hari. Tak hanya itu, daging sapi tersebut harus dikirim ke Medan. "Karena itu, pemerintah daerah Aceh harus menyetop pengiriman ke Medan," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintah Hukum dan Politik Nurdin menyatakan kehadiran Komite II DPD diharapkan bisa membangun perdagangan, perindustrian, serta penanaman modal di Aceh sesuai dengan bidang Komite II. "Kita berharap kehadiran Komite II bisa membantu Pemda Aceh," ujarnya.
Terkait dengan kenaikan harga bahan pokok saat bulan puasa, Nurdin mengatakan seharusnya pemerintah pusat ikut campur dalam permasalahan musiman ini. Pemerintah pusat harus menjaga pendistribusian bahan pokok ke Aceh menjelang puasa. "Pusat harus ikut campur dalam pendistribusian barang dan kebutuhan pokok," katanya.(Tempo)
Menurutnya, inflasi musiman selalu muncul pada bulan Ramadan. Hal ini mengakibatkan harga sejumlah barang melonjak. “Itu bisa dilihat dari data inflasi beberapa tahun terakhir saat bulan puasa," ujar senator asal Aceh itu.
Adapun di Aceh, kata dia, inflasi pada Mei 2017 mencapai 4,13 persen atau meningkat dibanding April 2017 (3,9 persen). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh juga mencatat 151 jenis barang dan jasa menunjukkan peningkatan harga. "Inflasi Mei disebabkan kenaikan sejumlah barang dan kebutuhan pokok," katanya.
Sementara itu, anggota DPD asal Provinsi Sulawesi Tengah, A.S. Malonda, menjelaskan, harga daging menjelang Hari Raya Idul Fitri di Aceh cukup tinggi dibanding daerah lain. "Sedangkan untuk komoditas lain sama dengan daerah-daerah lain," tuturnya.
Sebelumnya, Malonda menuturkan sempat berkunjung ke tempat pemotongan daging sapi di Aceh. Malonda terkejut karena di Aceh hanya ada pemotong delapan ekor sapi per hari. Tak hanya itu, daging sapi tersebut harus dikirim ke Medan. "Karena itu, pemerintah daerah Aceh harus menyetop pengiriman ke Medan," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintah Hukum dan Politik Nurdin menyatakan kehadiran Komite II DPD diharapkan bisa membangun perdagangan, perindustrian, serta penanaman modal di Aceh sesuai dengan bidang Komite II. "Kita berharap kehadiran Komite II bisa membantu Pemda Aceh," ujarnya.
Terkait dengan kenaikan harga bahan pokok saat bulan puasa, Nurdin mengatakan seharusnya pemerintah pusat ikut campur dalam permasalahan musiman ini. Pemerintah pusat harus menjaga pendistribusian bahan pokok ke Aceh menjelang puasa. "Pusat harus ikut campur dalam pendistribusian barang dan kebutuhan pokok," katanya.(Tempo)
loading...
Post a Comment