Banda Aceh – Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan landscape dan infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman yang dilaksanakan di halaman depan Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (13/5).
Peresmian tersebut ditandai dengan pemukulan tambo oleh Wapres Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah dan Imam Masjid Raya Baiturrahman, Prof. Dr. Azman Ismail MA.
Usai peresmian, Wapres bersama Gubernur Aceh langsung melakukan peninjauan 12 Payung Elektrik, Area Wudhu bawah tanah, parkir bawah tanah dan area dalam Masjid Baiturrahman.
Wapres Jusuf kalla berharap, dengan infratruktur dan wajah baru, masyarakat harus mampu memakmurkan Masjid, begitu juga sebaliknya Masjid memakmurkan masyarakat.
"Kemakmuran Masjid harus sejalan dengan pembangunan. Ibadah (harus) ramai dan bermanfaat (bagi masyarakat)," ujar Jusuf Kalla.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Aceh, ia berharap selesainya pembangunan Masjid Baiturrahman dapat meningkatkan aktifitas ibadah dan keagamaan bagi masyarakat Aceh.
"Dengan perluasan masjid diharapkan Aceh tetap menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia dan pusat peradaban Islam di era moderen," ujar Zaini Abdullah.
Salah satu aspek penting dalam pengembangan Masjid Baiturrahman adalah keberadaan 12 payung elektrik yang didesain mengikuti payung-payung yang ada di Masjid Nabawi, Madinah.
Dengan adanya perluasan halaman Masjid dan pemasangan payung elektrik tersebut, daya tampung jamaah yang awalnya hanya mampu menampung 9000 jamaah di dalam masjid, menjadi 24400 jamaah di dalam dan luar Masjid.
Beberapa bangunan landscape dan insfratruktur pendukung lainya juga dibangun, antara lain pembangunan lantai basement area parkir yang dapat menampung 254 mobil dan 374 sepeda motor, tempat wudhu dan toilet di lantai basement yang dilengkapi dengan eskalator dan juga tersedia fasilitas untuk warga difable. Selain itu, di sekeliling masjid juga akan ditumbuhi 32 pohon kurma. (Rill)
Peresmian tersebut ditandai dengan pemukulan tambo oleh Wapres Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah dan Imam Masjid Raya Baiturrahman, Prof. Dr. Azman Ismail MA.
Usai peresmian, Wapres bersama Gubernur Aceh langsung melakukan peninjauan 12 Payung Elektrik, Area Wudhu bawah tanah, parkir bawah tanah dan area dalam Masjid Baiturrahman.
Wapres Jusuf kalla berharap, dengan infratruktur dan wajah baru, masyarakat harus mampu memakmurkan Masjid, begitu juga sebaliknya Masjid memakmurkan masyarakat.
"Kemakmuran Masjid harus sejalan dengan pembangunan. Ibadah (harus) ramai dan bermanfaat (bagi masyarakat)," ujar Jusuf Kalla.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Aceh, ia berharap selesainya pembangunan Masjid Baiturrahman dapat meningkatkan aktifitas ibadah dan keagamaan bagi masyarakat Aceh.
"Dengan perluasan masjid diharapkan Aceh tetap menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia dan pusat peradaban Islam di era moderen," ujar Zaini Abdullah.
Salah satu aspek penting dalam pengembangan Masjid Baiturrahman adalah keberadaan 12 payung elektrik yang didesain mengikuti payung-payung yang ada di Masjid Nabawi, Madinah.
Dengan adanya perluasan halaman Masjid dan pemasangan payung elektrik tersebut, daya tampung jamaah yang awalnya hanya mampu menampung 9000 jamaah di dalam masjid, menjadi 24400 jamaah di dalam dan luar Masjid.
Beberapa bangunan landscape dan insfratruktur pendukung lainya juga dibangun, antara lain pembangunan lantai basement area parkir yang dapat menampung 254 mobil dan 374 sepeda motor, tempat wudhu dan toilet di lantai basement yang dilengkapi dengan eskalator dan juga tersedia fasilitas untuk warga difable. Selain itu, di sekeliling masjid juga akan ditumbuhi 32 pohon kurma. (Rill)
loading...
Post a Comment