Ilustrasi |
Belum diketahui secara pasti penyebab turunnya produksi pada pembangkit listrik utama itu, setelah beberapa waktu lalu PLTU Nagan-I mengalami nasib serupa.
Akibat kondisi tersebut, pemadaman bergilir terpaksa dilakukan dari Banda Aceh hingga Kuala Simpang.
Hal itu disampaikan Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Aceh, T Bahrul Halid yang dikonfirmasi Serambinews.com Jumat (26/5) malam.
Menurutnya, turunnya produksi listrik hingga 74 MW menyebabkan sebagian wilayah Aceh padam. “Belum diketahui pasti penyebabnya, namun petugas di sana melaporkan bahwa kipas pendingin mesin mati,” ujar Bahrul.
Dia menambahkan, pembangkit tersebut saat ini sudah di-start rolling, dan butuh waktu hingga 8 jam untuk memulihkan kondisinya.
Menurutnya, pada pukul 19.00 WIB tadi, PLTU Nagan-II sudah memproduksi listrik 7 MW. “Butuh waktu bertahap untuk membuat pembangkit kembali normal dan mencapai 60 MW. Biasanya beban bisa ditambah 5 MW setiap 2 jam,” jelasnya.(Serambi)
loading...
Post a Comment