Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan. Foto/SINDOphoto |
JAKARTA - Rencana pemerintah yang akan membubarkan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengundang pro dan kontra. Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan pun akhirnya angkat bicara terkait rencana pembubaran HTI tersebut.
Mantan wakapolri ini pun menjelaskan apa yang menjadi alasan kuat pemerintah membubarkan HTI tersebut. Menurutnya, HTI bukan gerakan dakwah melainkan gerakan politik.
"HTI adalah gerakan trans nasional yang ingin mengganti NKRI dan Pancasila menjadi sistem Khilafah," ujarnya lewat rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (12/5/2017).
Bahkan, kata pria yang biasa disapa BG ini, HTI sudah dilarang di banyak negara-negara. Baik negara yang menganut paham demokrasi, negara Islam, maupun negara yang berpenduduk mayoritas muslim.
"Antara lain Arab Saudi, Belanda, Malaysia, Turki, Perancis, Tunisia, Denmark, Yordania, Jerman, Mesir, Spanyol, Uzbekistan, Rusia, Pakistan, dan lain-lain," tegasnya. (Sindo)
Mantan wakapolri ini pun menjelaskan apa yang menjadi alasan kuat pemerintah membubarkan HTI tersebut. Menurutnya, HTI bukan gerakan dakwah melainkan gerakan politik.
"HTI adalah gerakan trans nasional yang ingin mengganti NKRI dan Pancasila menjadi sistem Khilafah," ujarnya lewat rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (12/5/2017).
Bahkan, kata pria yang biasa disapa BG ini, HTI sudah dilarang di banyak negara-negara. Baik negara yang menganut paham demokrasi, negara Islam, maupun negara yang berpenduduk mayoritas muslim.
"Antara lain Arab Saudi, Belanda, Malaysia, Turki, Perancis, Tunisia, Denmark, Yordania, Jerman, Mesir, Spanyol, Uzbekistan, Rusia, Pakistan, dan lain-lain," tegasnya. (Sindo)
loading...
Post a Comment