![]() |
Ilustrasi |
Jayapura - Kapolres Kota Jayapura, AKBP Tober Sirait menjadi korban amuk massa.
Kejadian tersebut berlangsung padai, Kamis (25/5) pukul 13.30 WITA.
Berdasarkan informasi Subbid Penmas Bid Humas Polda Papua, Kombes Pol
Ahmad Musthofa Kamal, tempat kejadian perkara, yakni Jalan Raya
Abepura–Sentani tepatnya di Padang Bulan yang saat itu terjadi
pemblokiran jalan.
Ahmad menjelaskan, kronologi kejadian sekitar pukul 13.00 WITA. Terjadi pemblokiran Jalan Raya Abepura–Sentani, tepatnya di Padang Bulan hingga Makorem 172 Prajawirayapti Jayapura Kota yang dilakukan sekelompok orang. Diduga adanya pembakaran karton dan barang bekas lainnya di bak sampah oleh anggota TNI menjadi pemicunya.
Saat Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya, Bripda Nyoman akan mendekat ke Makorem 172 Prajawirayapti terjadi pelemparan dan pengeroyokan sekelompok massa. Anggota Polri dan masyarakat yang mengenali Kapolres Jayapura Kota dan Bripda Nyoman langsung berupaya melindungi dan menyelamatkan keduanya.
"Dengan membawa ke mobil untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua," ujar Ahmad dalam siaran pers, Kamis (25/5).
Akibat terjadinya pengeroyokan tersebut, Kapolres Jayapura Kota mengalami luka pada bagian dada sebelah kiri, memar karena lemparan batu dan beberapa luka memar pada bagian badan. Sedangkan ajudan Bripda Nyoman mengalami luka pada pelipis sebelah kiri, hidung retak, dan punggung mengalami luka sobek.
"Saat ini keduanya dirawat di Ruang UGD Rumah Sakit Bhayangkra," jelas Ahmad.
Pukul 14.00 WITA, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Kasdam Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab ikut turun ke jalan untuk mendinginkan situasi di beberapa titik di sekitar Padang Bulan Jayapura Kota. Sekitar pukul 16.45 WITA, akses jalan Abepura–Sentani sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat setelah sisa pembakaran ban dibersihkan oleh anggota Brimob dengan menggunakan water cannon.
Ahmad menjelaskan, kasus tersebut sudah ditangani Pomdam Cendrawasih dan Ditkrimum Polda Papua. Dia berharap masyarakat dapat menahan diri agar situasi kota Jayapura lebih kondusif.
"Dan masyarakat kota Jayapura dapat melaksanakan aktivitasnya seperti sedia kala," ujar dia.(republika.co.id)
Ahmad menjelaskan, kronologi kejadian sekitar pukul 13.00 WITA. Terjadi pemblokiran Jalan Raya Abepura–Sentani, tepatnya di Padang Bulan hingga Makorem 172 Prajawirayapti Jayapura Kota yang dilakukan sekelompok orang. Diduga adanya pembakaran karton dan barang bekas lainnya di bak sampah oleh anggota TNI menjadi pemicunya.
Saat Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya, Bripda Nyoman akan mendekat ke Makorem 172 Prajawirayapti terjadi pelemparan dan pengeroyokan sekelompok massa. Anggota Polri dan masyarakat yang mengenali Kapolres Jayapura Kota dan Bripda Nyoman langsung berupaya melindungi dan menyelamatkan keduanya.
"Dengan membawa ke mobil untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua," ujar Ahmad dalam siaran pers, Kamis (25/5).
Akibat terjadinya pengeroyokan tersebut, Kapolres Jayapura Kota mengalami luka pada bagian dada sebelah kiri, memar karena lemparan batu dan beberapa luka memar pada bagian badan. Sedangkan ajudan Bripda Nyoman mengalami luka pada pelipis sebelah kiri, hidung retak, dan punggung mengalami luka sobek.
"Saat ini keduanya dirawat di Ruang UGD Rumah Sakit Bhayangkra," jelas Ahmad.
Pukul 14.00 WITA, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Kasdam Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab ikut turun ke jalan untuk mendinginkan situasi di beberapa titik di sekitar Padang Bulan Jayapura Kota. Sekitar pukul 16.45 WITA, akses jalan Abepura–Sentani sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat setelah sisa pembakaran ban dibersihkan oleh anggota Brimob dengan menggunakan water cannon.
Ahmad menjelaskan, kasus tersebut sudah ditangani Pomdam Cendrawasih dan Ditkrimum Polda Papua. Dia berharap masyarakat dapat menahan diri agar situasi kota Jayapura lebih kondusif.
"Dan masyarakat kota Jayapura dapat melaksanakan aktivitasnya seperti sedia kala," ujar dia.(republika.co.id)
loading...
Post a Comment