StatusAceh.Net - Senator Aceh, Ghazali Abbas Adan, menyesalkan insiden demo terhadap Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, di Banda Aceh.
“Masyarakat Aceh memiliki budaya menghormati tamu. Sepantasnya seluruh tamu, baik pejabat maupun masyarakat biasa yang datang ke Aceh harus memperoleh penghormatan. Bukan pengusiran. Kalau ada yang melakukan seperti itu, maka itu bukan sikap keseluruhan masyarakat Aceh, bukan budaya Aceh,” kata Ghazali Abbas Adan di Jakarta, Minggu (7/5/2017) malam.
Ghazali Abbas mengaku mendapat pengaduan dari masyarakat Aceh di Kalimantan Barat yang merasa tidak nyaman pascainsiden penolakan salah satu kelompok masyarakat Aceh di Banda Aceh terhadap kehadiran Gubernur Kalimantan Barat ke Banda Aceh.
Menurut Ghazali Abbas, kehadiran Gubernur Kalimantan Barat ke Aceh adalah atas undangan Gubernur Aceh dalam rangka Penas KTNA.
“Undangan gubernur Aceh adalah juga tamu bagi seluruh rakyat Aceh. Seharusnya setiap tamu kita hormati,” lanjut Ghazali Abbas.
Ia berjanji akan membahas soal penolakan insiden penolakan guberbur Kalbar itu dengan Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang yang juga berasal dari Kalimantan Barat.
“Ini persoalan serius. Masyarakat Aceh sangat banyak di Kalimantan Barat mencari nafkah. Kita tidak ingin insiden itu memunculkan masalah baru,” kata Ghazali Abbas.
Dikutip dari akun Facebook Suara Muslim dijelaskan kronologi pengusiran
“Masyarakat Aceh memiliki budaya menghormati tamu. Sepantasnya seluruh tamu, baik pejabat maupun masyarakat biasa yang datang ke Aceh harus memperoleh penghormatan. Bukan pengusiran. Kalau ada yang melakukan seperti itu, maka itu bukan sikap keseluruhan masyarakat Aceh, bukan budaya Aceh,” kata Ghazali Abbas Adan di Jakarta, Minggu (7/5/2017) malam.
Ghazali Abbas mengaku mendapat pengaduan dari masyarakat Aceh di Kalimantan Barat yang merasa tidak nyaman pascainsiden penolakan salah satu kelompok masyarakat Aceh di Banda Aceh terhadap kehadiran Gubernur Kalimantan Barat ke Banda Aceh.
Menurut Ghazali Abbas, kehadiran Gubernur Kalimantan Barat ke Aceh adalah atas undangan Gubernur Aceh dalam rangka Penas KTNA.
“Undangan gubernur Aceh adalah juga tamu bagi seluruh rakyat Aceh. Seharusnya setiap tamu kita hormati,” lanjut Ghazali Abbas.
Ia berjanji akan membahas soal penolakan insiden penolakan guberbur Kalbar itu dengan Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang yang juga berasal dari Kalimantan Barat.
“Ini persoalan serius. Masyarakat Aceh sangat banyak di Kalimantan Barat mencari nafkah. Kita tidak ingin insiden itu memunculkan masalah baru,” kata Ghazali Abbas.
Dikutip dari akun Facebook Suara Muslim dijelaskan kronologi pengusiran
CORNELIS Gubernur Kalbar di Usir dari Aceh.
Sejumlah Masyarakat Aceh menggelar aksi di bundaran Simpang 5 Kota Banda Aceh serta mendatangi Hotel Hermes Palace tempat dimana Cornelis menginap dalam rangka pembukaan acara Petani Nelayan PENAS di Propinsi Aceh.
Masyarakat Aceh meminta kepada pihak Hotel Hermes utuk segera mengeluarkan Cornelis dari hotel tersebut karena Masyarakat Aceh tidak bersedia Cornelis datang ke Aceh karena beberapa waktu lalu Gubernur Kalimantan Barat menolak kedatangan Ulama di Kalimantan Barat yang bertujuan berdakwah itu.
.
"Bumi Aceh haram diinjak oleh siapapun yang benci kepada Ulama dan Islam termasuk Cornelis, kami minta kepada gubernur kafir harbi itu untuk segera angkat kaki dari aceh sebelum kami akan mengusir paksa", pungkas salah satu peserta aksi dalam orasinya.
Akhirnya pihak Hotel Hermes memberikan keterangan pada peserta aksi bahwa Gubernur Kalimantan Barat itu sudah kabur sekitar pukul 12.00 tadi dengan memperlihat surat tanda check out kepada peserta aksi.
Diketahui sebelumnya, viral di media sosial, pidato Gubernur Kalbar yang menjelekkan perjuangan umat Islam di bawah komando Habib Rizieq Syihab. Dalam video itu pula, Cornelis terang-terangan mengakui dia bersedia menjadi provokator jika tokoh Islam FPI atau semisal ingin datang ke Kalbar.
Beredar pula surat berisi tanda tangan Cornelis dengan para ketua adat dayak yang menyatakan penolakan terhadap FPI.
(Serambi/SumberLain)
Sejumlah Masyarakat Aceh menggelar aksi di bundaran Simpang 5 Kota Banda Aceh serta mendatangi Hotel Hermes Palace tempat dimana Cornelis menginap dalam rangka pembukaan acara Petani Nelayan PENAS di Propinsi Aceh.
Masyarakat Aceh meminta kepada pihak Hotel Hermes utuk segera mengeluarkan Cornelis dari hotel tersebut karena Masyarakat Aceh tidak bersedia Cornelis datang ke Aceh karena beberapa waktu lalu Gubernur Kalimantan Barat menolak kedatangan Ulama di Kalimantan Barat yang bertujuan berdakwah itu.
.
"Bumi Aceh haram diinjak oleh siapapun yang benci kepada Ulama dan Islam termasuk Cornelis, kami minta kepada gubernur kafir harbi itu untuk segera angkat kaki dari aceh sebelum kami akan mengusir paksa", pungkas salah satu peserta aksi dalam orasinya.
Akhirnya pihak Hotel Hermes memberikan keterangan pada peserta aksi bahwa Gubernur Kalimantan Barat itu sudah kabur sekitar pukul 12.00 tadi dengan memperlihat surat tanda check out kepada peserta aksi.
Diketahui sebelumnya, viral di media sosial, pidato Gubernur Kalbar yang menjelekkan perjuangan umat Islam di bawah komando Habib Rizieq Syihab. Dalam video itu pula, Cornelis terang-terangan mengakui dia bersedia menjadi provokator jika tokoh Islam FPI atau semisal ingin datang ke Kalbar.
Beredar pula surat berisi tanda tangan Cornelis dengan para ketua adat dayak yang menyatakan penolakan terhadap FPI.
(Serambi/SumberLain)
loading...
Post a Comment