![]() |
Ilustrasi (MI/ARYA MANGGALA) |
Banda Aceh - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara membantah telah melakukan pembatasan terhadap penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Aceh. Sejauh ini, Pertamina tetap pada komitmen untuk menyediakan BBM di seluruh wilayah di Indonesia.
"Memang (BBM) premium itu sebenarnya bukan diperlambat, atau bagaimana. Tapi, kami prioritaskan BBM nonsubsidi," kata Sales Representative Pertamina MOR I Sumbagut Wilayah Aceh Anditya Anwar, seperti dikutip dari Antara, di Kutacane, Rabu 19 April 2017.
Dia mengaku pihaknya mulai tahun ini lebih memprioritaskan pengiriman dari terminal BBM baik di wilayah Aceh maupun di Sumatera Utara untuk bahan bakar yang tidak disubsidi oleh pemerintah.
Adapun BBM tersebut seperti bahan bakar bensin yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Aceh yakni jenis pertalite kadar oktan 90, lalu pertamax kadar oktan 92 dan 95, serta bahan bakar diesel yaitu dex dan dexlite.
"Jadi, kita keluarkan dulu pertalite dari terminal BBM. Dan kita jaga terus agar BBM nonsubsidi ini tidak cepat habis di SPBU," ungkapnya.
Pihaknya mengakui, dari pengalaman beberapa kejadian SPBU di Provinsi Aceh termasuk di Kabupaten Aceh Tenggara, BBM jenis pertalite sering mengalami kekosongan, sehingga konsumen terus mencari.
"Premium tersedia, sementara pertalite kosong. Itu makanya, daripada dapat keluhan muncul masyarakat, lebih baik kita salurkan dengan selalu SPBU jaga," ucap Anditya.(Metrotv)
"Memang (BBM) premium itu sebenarnya bukan diperlambat, atau bagaimana. Tapi, kami prioritaskan BBM nonsubsidi," kata Sales Representative Pertamina MOR I Sumbagut Wilayah Aceh Anditya Anwar, seperti dikutip dari Antara, di Kutacane, Rabu 19 April 2017.
Dia mengaku pihaknya mulai tahun ini lebih memprioritaskan pengiriman dari terminal BBM baik di wilayah Aceh maupun di Sumatera Utara untuk bahan bakar yang tidak disubsidi oleh pemerintah.
Adapun BBM tersebut seperti bahan bakar bensin yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Aceh yakni jenis pertalite kadar oktan 90, lalu pertamax kadar oktan 92 dan 95, serta bahan bakar diesel yaitu dex dan dexlite.
"Jadi, kita keluarkan dulu pertalite dari terminal BBM. Dan kita jaga terus agar BBM nonsubsidi ini tidak cepat habis di SPBU," ungkapnya.
Pihaknya mengakui, dari pengalaman beberapa kejadian SPBU di Provinsi Aceh termasuk di Kabupaten Aceh Tenggara, BBM jenis pertalite sering mengalami kekosongan, sehingga konsumen terus mencari.
"Premium tersedia, sementara pertalite kosong. Itu makanya, daripada dapat keluhan muncul masyarakat, lebih baik kita salurkan dengan selalu SPBU jaga," ucap Anditya.(Metrotv)
loading...
Post a Comment