![]() |
Ilustrasi. bahaya narkoba. (Foto: Pixabay/thecats) |
StatusAceh.Net - Kelompok geng narkoba di Meksiko kembali beraksi. Sedikitnya 35 orang tewas akibat kekerasan kelompok tersebut.
Dilansir Reuters, pejabat pemerintah setempat mengatakan aksi kejahatan yang dilakukan kelompok tersebut sudah sangat meresahkan terhitung sejak tahun 2011 lalu.
Di negara bagian Sinaloa ditemukan 12 orang tewas pada Sabtu lalu. Kemudian, sembilan orang juga ditemukan meregang nyawa pada Minggu dalam pertempuran senjata antar gerombolan narkotika yang bersaing di negara bagian Michoacan, Meksiko. Sementara, Delapan mayat ditemukan di berbagai tempat di sekitar Guerrero pada Minggu, sementara enam mayat lainnya ditemukan di negara bagian Veracruz, Teluk Meksiko.
Diketahui, ada 2020 kasus pembunuhan yang tercatat, jumlah tertinggi sejak Juni 2011, menurut data pemerintah. Presiden Enrique Pena Nieto menghadapi banyak kritikan atas penanganannya terhadap lonjakan kasus pertumpahan darah di negara itu.
Pada Januari 2014, pemerintah federal secara efektif mengambil kendali di Michoacan selama lebih dari satu tahun dalam upaya mengekang kekerasan antara kelompok-kelompok narkotika dan kelompok masyarakat yang berusaha melawan pemerasan dan penculikan.
Di daerah-daerah tersebut, terutama di negara bagian Guerrero, merupakan lokasi tempat terjadinya kekerasan terburuk di Meksiko, dimana di lokasi tersebut sering terjadi pertarungan antara kelompok-kelompok narkotika yang memperebutkan opium, bahan baku untuk membuat heroin.(Arah.com)
Dilansir Reuters, pejabat pemerintah setempat mengatakan aksi kejahatan yang dilakukan kelompok tersebut sudah sangat meresahkan terhitung sejak tahun 2011 lalu.
Di negara bagian Sinaloa ditemukan 12 orang tewas pada Sabtu lalu. Kemudian, sembilan orang juga ditemukan meregang nyawa pada Minggu dalam pertempuran senjata antar gerombolan narkotika yang bersaing di negara bagian Michoacan, Meksiko. Sementara, Delapan mayat ditemukan di berbagai tempat di sekitar Guerrero pada Minggu, sementara enam mayat lainnya ditemukan di negara bagian Veracruz, Teluk Meksiko.
Diketahui, ada 2020 kasus pembunuhan yang tercatat, jumlah tertinggi sejak Juni 2011, menurut data pemerintah. Presiden Enrique Pena Nieto menghadapi banyak kritikan atas penanganannya terhadap lonjakan kasus pertumpahan darah di negara itu.
Pada Januari 2014, pemerintah federal secara efektif mengambil kendali di Michoacan selama lebih dari satu tahun dalam upaya mengekang kekerasan antara kelompok-kelompok narkotika dan kelompok masyarakat yang berusaha melawan pemerasan dan penculikan.
Di daerah-daerah tersebut, terutama di negara bagian Guerrero, merupakan lokasi tempat terjadinya kekerasan terburuk di Meksiko, dimana di lokasi tersebut sering terjadi pertarungan antara kelompok-kelompok narkotika yang memperebutkan opium, bahan baku untuk membuat heroin.(Arah.com)
loading...
Post a Comment