![]() |
Foto: Barang bukti para pelaku (Agus-detikcom) |
Banda Aceh - Dua pelaku pencurian spesialis rumah kosong dan toko di Banda Aceh ini tergolong nekat. Mereka beraksi pada siang atau malam hari dan mengambil barang milik korban mulai dari televisi, koper hingga pintu kamar mandi.
Kedua pelaku berinisial SH (23), warga Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar dan AF (20), warga Indrapuri Aceh Besar. Keduanya sudah 15 kali membobol rumah dan toko di sejumlah lokasi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Mereka beraksi tak kenal waktu, bisa malam atau siang hari tergantung situasi disekitar lokasi yang menjadi target.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Raja Gunawan, mengatakan, pelaku ditangkap warga Samahani, Aceh Besar beberapa waktu lalu setelah gerak-gerik keduanya mencurigakan. Usai dibekuk, mereka diserahkan ke polisi.
"Selama dua bulan terakhir, SH dan AF berhasil membobol sedikitnya 15 toko dan rumah yang ditinggalkan pemiliknya," kata Raja Gunawan kepada wartawan, Senin (10/4/2017).
Sejumlah lokasi yang menjadi target komplotan ini di antaranya yaitu Komplek Kesehatan, Desa Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Rumah di Komplek BPD Desa Geu Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Toko Kedai Selam, Gampong Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.
Selain itu, mereka juga membobol sebuah rumah dan warung bakso di Gampong Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh. Mereka juga beraksi di dua rumah yang terletak di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Kedua pelaku juga membobol toko ponsel di Aneuk Gle Indrapuri, toko stiker di Samahani dan toko stiker di Sibreh, Kabupaten Aceh Besar.
Saat beraksi, para pelaku mengambil barang apa saja yang ada di dalam rumah atau pun toko. Di antaranya yaitu televisi, laptop, koper, AC, spring bed, dan barang berharga lainnya. Barang-barang hasil curian itu biasanya dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.
"Bahkan, mereka mengambil pintu kamar mandi dan jendela dengan cara membongkar. Mereka juga sudah menyiapkan bungker untuk menyimpan barang-barang hasil curian yang belum terjual," jelas Raja.
Dalam menjalankan aksi tersebut, sebut Raja, pelaku menggunakan mobil rental yang sudah dicopot tempat duduknya. Para pelaku juga memiliki kelengkapan alat pembongkaran rumah atau toko seperti obeng plus minus, tang kombinasi, tang kakak tua besar dan peralatan lainnya.
Raja memperkirakan, kerugian masing-masing korban mencapai Rp 25 juta hingga Rp 50 juta.
"Ada salah satu korban yang mengalami kerugian sebesar Rp 50 juta, semua barang dagangannya digasak komplotan itu," ungkap Raja.(Sumber: Detik.com)
Kedua pelaku berinisial SH (23), warga Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar dan AF (20), warga Indrapuri Aceh Besar. Keduanya sudah 15 kali membobol rumah dan toko di sejumlah lokasi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Mereka beraksi tak kenal waktu, bisa malam atau siang hari tergantung situasi disekitar lokasi yang menjadi target.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Raja Gunawan, mengatakan, pelaku ditangkap warga Samahani, Aceh Besar beberapa waktu lalu setelah gerak-gerik keduanya mencurigakan. Usai dibekuk, mereka diserahkan ke polisi.
"Selama dua bulan terakhir, SH dan AF berhasil membobol sedikitnya 15 toko dan rumah yang ditinggalkan pemiliknya," kata Raja Gunawan kepada wartawan, Senin (10/4/2017).
Sejumlah lokasi yang menjadi target komplotan ini di antaranya yaitu Komplek Kesehatan, Desa Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Rumah di Komplek BPD Desa Geu Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Toko Kedai Selam, Gampong Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.
Selain itu, mereka juga membobol sebuah rumah dan warung bakso di Gampong Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh. Mereka juga beraksi di dua rumah yang terletak di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Kedua pelaku juga membobol toko ponsel di Aneuk Gle Indrapuri, toko stiker di Samahani dan toko stiker di Sibreh, Kabupaten Aceh Besar.
Saat beraksi, para pelaku mengambil barang apa saja yang ada di dalam rumah atau pun toko. Di antaranya yaitu televisi, laptop, koper, AC, spring bed, dan barang berharga lainnya. Barang-barang hasil curian itu biasanya dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.
"Bahkan, mereka mengambil pintu kamar mandi dan jendela dengan cara membongkar. Mereka juga sudah menyiapkan bungker untuk menyimpan barang-barang hasil curian yang belum terjual," jelas Raja.
Dalam menjalankan aksi tersebut, sebut Raja, pelaku menggunakan mobil rental yang sudah dicopot tempat duduknya. Para pelaku juga memiliki kelengkapan alat pembongkaran rumah atau toko seperti obeng plus minus, tang kombinasi, tang kakak tua besar dan peralatan lainnya.
Raja memperkirakan, kerugian masing-masing korban mencapai Rp 25 juta hingga Rp 50 juta.
"Ada salah satu korban yang mengalami kerugian sebesar Rp 50 juta, semua barang dagangannya digasak komplotan itu," ungkap Raja.(Sumber: Detik.com)
loading...
Post a Comment