StatusAceh.Net - Grand Mufti Yerusalem mengatakan, penangkapan petugas keamanan kompleks Masjid Al Aqsa oleh polisi Israel tak dapat diterima. Dia menyebut, pemerintah Israel berusaha mengubah status quo Masjid Al Aqsa.
Polisi Israel menangkap beberapa petugas keamanan Masjid Al Aqsa awal pekan ini setelah mereka melarang arkeolog Israel mengambil batu dari dalam kompleks yang terletak di Yerusalem Timur tersebut.
"Saya yakin, polisi Israel berusaha memaksakan realitas baru dan mencoba mengintimidasi petugas keamanan Al Aqsa dan menghalangi mereka mengerjakan tugasnya," kata Mufti Muhammad Hussein, dikutip dari Al Jazeera, hari ini. "Hal itu tak dapat diterima."
Konfrontasi bermula pada Senin pagi setelah petugas keamanan Al Aqsa menghalangi Yuval Baruch, yang dipekerjakan Otoritas Benda Purbakala Israel dan dikawal polisi Israel, saat hendak mengambil batu dari fondasi Masjid Al Qibli.
Perdebatan sengit pun terjadi ketika salah satu petugas keamanan Al Aqsa melihat Baruch mengambil potongan batu fondasi dan memasukkannya ke dalam kantong. Baruch membantah berusaha mengambil batu fondasi Al Qibli.
Baruch kemudian dikawal polisi Israel keluar kompleks Al Aqsa, tapi berusaha kembali memasuki ruang ibadah bawah tanah Marwani. Petugas keamanan Al Aqsa dengan cepat mencegahnya.
Polisi Israel kembali ke Al Aqsa dan menangkap tiga petugas keamanan, menurut Jerusalem Islamic Waqf, organisasi keagamaan yang bertugas mengelola kompleks Masjid Al Aqsa.
Selain itu, polisi Israel juga menggerebek rumah empat petugas keamanan Al Aqsa lainnya dan menangkap mereka, sebelum kemudian menangkap penjaga lain pada Selasa.
Hingga Selasa malam, enam petugas keamanan Al Aqsa masih ditahan polisi Israel. (Rimanews)
Polisi Israel menangkap beberapa petugas keamanan Masjid Al Aqsa awal pekan ini setelah mereka melarang arkeolog Israel mengambil batu dari dalam kompleks yang terletak di Yerusalem Timur tersebut.
"Saya yakin, polisi Israel berusaha memaksakan realitas baru dan mencoba mengintimidasi petugas keamanan Al Aqsa dan menghalangi mereka mengerjakan tugasnya," kata Mufti Muhammad Hussein, dikutip dari Al Jazeera, hari ini. "Hal itu tak dapat diterima."
Konfrontasi bermula pada Senin pagi setelah petugas keamanan Al Aqsa menghalangi Yuval Baruch, yang dipekerjakan Otoritas Benda Purbakala Israel dan dikawal polisi Israel, saat hendak mengambil batu dari fondasi Masjid Al Qibli.
Perdebatan sengit pun terjadi ketika salah satu petugas keamanan Al Aqsa melihat Baruch mengambil potongan batu fondasi dan memasukkannya ke dalam kantong. Baruch membantah berusaha mengambil batu fondasi Al Qibli.
Baruch kemudian dikawal polisi Israel keluar kompleks Al Aqsa, tapi berusaha kembali memasuki ruang ibadah bawah tanah Marwani. Petugas keamanan Al Aqsa dengan cepat mencegahnya.
Polisi Israel kembali ke Al Aqsa dan menangkap tiga petugas keamanan, menurut Jerusalem Islamic Waqf, organisasi keagamaan yang bertugas mengelola kompleks Masjid Al Aqsa.
Selain itu, polisi Israel juga menggerebek rumah empat petugas keamanan Al Aqsa lainnya dan menangkap mereka, sebelum kemudian menangkap penjaga lain pada Selasa.
Hingga Selasa malam, enam petugas keamanan Al Aqsa masih ditahan polisi Israel. (Rimanews)
loading...
Post a Comment