StatusAceh.Net - Ramli alias Apa Syeh (66) warga asal Paloh Mampree, Kecamatan Nisam, Aceh Utara merupakan salah seorang eks kombatan GAM yang setia menjadi tim Irwandi Yusuf pasca Aceh Damai.
Sosok Apa Syeh memang unit dikalangan tim relawan Irwandi-Nova, sebelum hari pemilihan yang digelar beberapa hari yang lalu, keberaniannya untuk merangkul massa dan mengkampanyekan Irwandi Yusuf bkan suatu kendala dan kata lelah walau usianya terlihat tua.
Sosok Apa Syeh memang unit dikalangan tim relawan Irwandi-Nova, sebelum hari pemilihan yang digelar beberapa hari yang lalu, keberaniannya untuk merangkul massa dan mengkampanyekan Irwandi Yusuf bkan suatu kendala dan kata lelah walau usianya terlihat tua.
Jejak Apa Syeh pasca MoU Helsinki pernah menjadi menjadi anggota Partai Aceh, seiring berjalannya waktu dan proses perubahan politik di internal Partai Aceh sehingga Irwandi Yusuf mencalonkan diri melalui jalur independen pada tahun 2012 yang lalu dan keluar dari Partai Aceh. Jejak itupun diikuti oleh Apa Syeh dan menjadi tim pemenangan Irwandi Yusuf wilayah pasee pada waktu itu.
Karena arus politik dari partai peninggalannya begitu kuat, Irwandi pun kalah dalam perang politik Pilgub pada waktu itu, tapi tak mengalahkan semangat Apa Syeh untuk setia mendukung Irwandi Yusuf.
Kerja kerasnya pun kembali bangkit pada tahun 2015 sampai tahun 2016 setelah Irwandi menyatakkan kembali maju sebagai Cagub Aceh di Pilkada 2017 kemarin, gerak langkahnya tak bisa dihentikan oleh siapapun menerobos pelosok Nisam yang ditemani rekan timnya dan atribut bergambar Irwandi Yusuf.
Tim relawan pun terbentuk, Apa Syeh menguatkan tim kecilnya dengan berbagai taktik untuk menguasai wilayah basis lawan politik, sehingga dengan jumlah timnya yang semakin bertambah dirinya semakin berani dan siap berpatroli dengan kereta bebek bermerek Supra tahun 1990 itu.
Mesinnya emang telihat tua, tapi kekuatannya patut diakui, bisa dikatakan sama dengan pemiliknya (Apa Syeh) yang melaju dengan kecepatan rendah tapi pasti untuk merekrut tim relawannya.
Dengan gaya rambut putih yang hanya tumbuh beberapa helai di bagian kepalanya tak ada waktu untuk santai, karena rambut putihnya itu bagian kemenangan Irwandi Yusuf, maka dari iitu dia harus melawan rambut hitam dikepalanya agar kemenangan itu tercapai.
Tapi apa daya, walau persentase Irwandi Yusuf tidak seperti target di Aceh Utara dan Lhokseumawe, namun tim Apa Syeh dan relawan yang lain telah bekerja keras, dan juga sanggup mengusai beberapa desa yang termasuk basis PA di Nisam dan Dewantara.
Apa Syeh sendiri tidak mengerti politik, tetapi fanatiknya untuk sang Captain Irwandi Yusuf tidak ada yang bisa melarangnya apalagi meminta untuk membelot kearah yang lain.
Selain sebagai sahabat, Apa Syeh juga mengagumkan Irwandi yusuf dari program dan kinerjanya yang lebih memperioritas rakyatnya ketimbang kelompoknya.
Begitu juga dengan program-program unggul Irwandi yang pernah dijalankannya pada massa menjabat sebagai Gubernur Aceh Pada Tahun 2009-2012 lalu yang buntu akibat pimpinan pemerintahan Aceh diambil alih oleh Zaini-Muzakir (ZIKIR) dari PA hingga sampai lima tahun kepemimpinan mereka, Aceh sangat amburadur.
Harapan Apa Syeh kedepan untuk pemerintahan Irwandi-Nova, agar tidak mementikan kelompok, tapi lihatlah rakyat, perhatikan anak-anak yatim apalagi janda korban konflik, dan juga menagatasi kemiskinan di Aceh yang sekarang sangat meningkat karena ekonomi masyarakat yang morat-marit .
“Moga kepimpinan Irwandi-Nova bisa membuat perubahan Aceh kearah yang lebih baik,” doa Apa Syeh di akhir komentarnya di warung M Kupie Krueng Geukuh, Aceh Utara, Kamis 02 Maret 2017.(SA/TM)
loading...
Post a Comment