![]() |
Dok. Ganjar saat memenuhi panggilan KPK (Foto: Antara) |
StatusAceh.Net - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bocoran berita acara pemeriksaan penyidik KPK terhadap Miryam S Haryani terkait korupsi e-KTP sesuai dengan kenyataan, dimana dirinya tidak menerima uang suap.
"Publik akhirnya tahu siapa menerima siapa tidak karena ini berkaitan banyak hal, ada keluarga saya, ada anak, istri, kredibilitas saya dan macam-macam, terkonfirmasi itu saya senang," katanya di Semarang, hari ini.
"Publik akhirnya tahu siapa menerima siapa tidak karena ini berkaitan banyak hal, ada keluarga saya, ada anak, istri, kredibilitas saya dan macam-macam, terkonfirmasi itu saya senang," katanya di Semarang, hari ini.
Dokumen yang diduga BAP penyidik KPK terhadap Miryam bocor ke publik dalam bentuk cam scanner. Dalam BAP itu muncul sejumlah fakta, antara Miryam pernah memberikan uang kepada Ganjar namun ditolak.
Dalam BAP itu Miryam menjelaskan, seluruh pimpinan Komisi II menerima uang US$ 3.000 kecuali, Ganjar Pranowo. Mereka adalah mendiang Burhanuddin Napitupulu dari Fraksi Golkar, Taufik Efendi dari Fraksi Demokrat, dan Teguh Juwarno dari Fraksi PAN, tidak ada kalimat menolak atau mengembalikan.
"Saya berikan Rp 100 juta kepada saudara Ganjar Pranowo dari Fraksi PDI-P namun dikembalikan lagi kepada saya, saya serahkan kembali kepada sdr Yasona Laoli selaku Kapoksi," kata Miryam dalam BAP itu.
Menurut Ganjar, bocoran BAP Miryam S Haryani itu merupakan petunjuk Tuhan untuk mengungkap kebenaran yang sesungguhnya dan waktunya tepat. Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan bahwa pernyataan Miryam S Haryani dalam BAP seperti apa yang telah beberapa kali disampaikan ke publik.
Sebelumnya, Ganjar menyatakan pernah dikonfrontasi dengan Miryam oleh penyidik KPK dan dalam pertemuan itu, Miryam menyatakan tidak pernah memberi uang kepadanya
"Allah memberikan jalan saja pada saya, karena pertama terkonfirmasi oleh cerita saya dulu bahwa saya dikonfrontasi oleh penyidik, dan yang saya ceritakan hari ini ada tulisannya ternyata, Alhamdulillah," ujarnya.
"Mungkin dari situ juga bisa menjelaskan alurnya seperti apa, dan siapa aktor yang ada di sana sehingga harapan saya publik lebih jelas," katanya. (Rima)
Dalam BAP itu Miryam menjelaskan, seluruh pimpinan Komisi II menerima uang US$ 3.000 kecuali, Ganjar Pranowo. Mereka adalah mendiang Burhanuddin Napitupulu dari Fraksi Golkar, Taufik Efendi dari Fraksi Demokrat, dan Teguh Juwarno dari Fraksi PAN, tidak ada kalimat menolak atau mengembalikan.
"Saya berikan Rp 100 juta kepada saudara Ganjar Pranowo dari Fraksi PDI-P namun dikembalikan lagi kepada saya, saya serahkan kembali kepada sdr Yasona Laoli selaku Kapoksi," kata Miryam dalam BAP itu.
Menurut Ganjar, bocoran BAP Miryam S Haryani itu merupakan petunjuk Tuhan untuk mengungkap kebenaran yang sesungguhnya dan waktunya tepat. Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan bahwa pernyataan Miryam S Haryani dalam BAP seperti apa yang telah beberapa kali disampaikan ke publik.
Sebelumnya, Ganjar menyatakan pernah dikonfrontasi dengan Miryam oleh penyidik KPK dan dalam pertemuan itu, Miryam menyatakan tidak pernah memberi uang kepadanya
"Allah memberikan jalan saja pada saya, karena pertama terkonfirmasi oleh cerita saya dulu bahwa saya dikonfrontasi oleh penyidik, dan yang saya ceritakan hari ini ada tulisannya ternyata, Alhamdulillah," ujarnya.
"Mungkin dari situ juga bisa menjelaskan alurnya seperti apa, dan siapa aktor yang ada di sana sehingga harapan saya publik lebih jelas," katanya. (Rima)
loading...
Post a Comment