Foto: Grandyos Zafna |
Jakarta - Nama Ketua Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto dan sejumlah kader partai berlambang pohon beringin itu disebut dalam dakwaan kasus korupsi e-KTP. Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) angkat bicara akan hak itu.
Dia meminta semua kader bersatu dalam situasi apa pun, meski nama ketua umum Golkar disebut dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.
"Seluruh kader Partai Golkar saya minta untuk saling mendukung satu sama lain, bekerjasama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kader Partai Golkar. Jika ada perbedaan pandangan, saya meminta untuk menyelesaikannya melalui mekanisme internal Partai yang berlaku selama ini," kata Ical melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/3/2017).
Dia meminta semua kader menjadikan ide dan gagasan sebagai instrumen politik. "Partai Golkar adalah the party of ideas seperti yang selama ini kita tumbuh dan kembangkan," tambah Ical.
Setiap kader Golkar diminta untuk tidak berfikir pragmatis, sekadar mengejar jabatan sehingga setiap ada persoalan langsung mendesak digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Partai Golkar adalah the party of ideas seperti yang selama ini kita tumbuh dan kembangkan. Jangan sampai kita hanya berpikir pragmatis, hanya mencari posisi atau jabatan, dan setiap ada persoalan langsung berpikir untuk diselenggarakannya Munaslub," kata Ical.
Novanto sendiri telah membantah menerima uang terkait proyek e-KTP ini. Dia bersumpah tak menerima sepeser pun dari proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.
"Saya, demi Allah, tidak pernah menerima apa pun di e-KTP. Jangan sampai kita menanggapi isu-isu, justru godaan kita, hubungan kita semakin baik," ujar Novanto dalam sambutannya di Rakornis Korbid Kepartaian DPP Golkar di Redtop Hotel, Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat.(Detik.com)
Dia meminta semua kader bersatu dalam situasi apa pun, meski nama ketua umum Golkar disebut dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.
"Seluruh kader Partai Golkar saya minta untuk saling mendukung satu sama lain, bekerjasama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kader Partai Golkar. Jika ada perbedaan pandangan, saya meminta untuk menyelesaikannya melalui mekanisme internal Partai yang berlaku selama ini," kata Ical melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/3/2017).
Dia meminta semua kader menjadikan ide dan gagasan sebagai instrumen politik. "Partai Golkar adalah the party of ideas seperti yang selama ini kita tumbuh dan kembangkan," tambah Ical.
Setiap kader Golkar diminta untuk tidak berfikir pragmatis, sekadar mengejar jabatan sehingga setiap ada persoalan langsung mendesak digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Partai Golkar adalah the party of ideas seperti yang selama ini kita tumbuh dan kembangkan. Jangan sampai kita hanya berpikir pragmatis, hanya mencari posisi atau jabatan, dan setiap ada persoalan langsung berpikir untuk diselenggarakannya Munaslub," kata Ical.
Novanto sendiri telah membantah menerima uang terkait proyek e-KTP ini. Dia bersumpah tak menerima sepeser pun dari proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.
"Saya, demi Allah, tidak pernah menerima apa pun di e-KTP. Jangan sampai kita menanggapi isu-isu, justru godaan kita, hubungan kita semakin baik," ujar Novanto dalam sambutannya di Rakornis Korbid Kepartaian DPP Golkar di Redtop Hotel, Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat.(Detik.com)
loading...
Post a Comment