Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Tgk Muslim at Thahiri bersama Pimred StatusAceh.Net T Saed Azhar |
"Kami tidak pernah memberi dukungan untuk calon kandidat siapapun di Aceh, termasuk kandidat dari Partai Aceh, jika nama FPI dicatut disalah satu media untuk memberi dukungan, kami meminta untuk dipertanggungjawabkan," tegas Ketua FPI Aceh, Tgk Muslim at Thahiri, ketika dihubungi reporter StatusAceh.Net sekitar pukul 21:55 WIB malam tadi.
Jika oknum tersebut tidak mau bertanggung jawab maka kami akan kerahkan massa untuk kandidat yang menyebutkan FPI telah mendukung mereka.
Menurutnya, pencatutan nama Ormas FPI telah menjelekan nama organisasi yang membela dan memperjuangkan Islam di Aceh dan Indonesia.
"Jika mereka tidak mau bertanggungjawab maka kami akan kerahkan massa untuk kandidat tersebut, ini jelas-jelas telah menjelekan nama FPI dihadapan publik," kecamnya,
Seperti diberitakan serambinews.com, Minggu, 12 Februari 2017, Sejumlah ulama di Aceh menggelar silaturahmi dan zikir akbar yang dipusatkan di Hotel Mekkah dan makam Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu-Kamis (8-9/2). Dalam pertemuan itu, para ulama sepakat menyatakan dukungan kepada Muzakir Manaf (Mualem) dan TA Khalid, sebagai calon gubernur/wakil gubernur Aceh nomor urut 5 pada pilkada 2017.
“Kami para ulama ahlussunnah wal jamaah bansigom Aceh sepakat mengambil kesimpulan dan keputusan untuk memenangkan dan mendukung penuh pasangan H Muzakir Manaf-H Ir TA Khalid MM sebagai kepala pemerintah Aceh periode 2017-2022,” kata salah satu perwakilan ulama, Abati H Muslem Kamaruddin pada acara yang dimediasi relawan Aswaja Aceh, RTA, FPI, HUDA, MUNA dan KKPM Aceh itu.
Ia menyatakan, para ulama se Aceh sepakat mendukung penuh semua program pemerintah Aceh ke depan yang berlandaskan nilai-nilai islami dan dalam bingkai aqidah ahlussunnah wal jamaah yang bermazhab Imam Syafi’i. Karena itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh rakyat Aceh agar memilih dan memenangkan Muzakir Manaf-TA Khalid pada pemilihan 15 Februari mendatang.
Pada acara itu, Muzakir Manaf-TA Khalid juga menyampaikan sembilan janjinya di hadapan para ulama. Di antaranya, mengupayakan dan menetapkan kebijakan pemerintah Aceh dalam pemberlakuan syariat Islam sesuai hukum dan amalan publik yang berpedoman kepada aqidah ahlus sunnah wal jama’ah dan bermazhab fiqh Syafi’i serta tasawuf beraliran Imam Al Ghazali dan Imam Juned Al-Baghdadi.
Selain itu, akan berupaya untuk menangkal, mencegah, dan menumpas berkembangnya segala aliran atau pemikiran yang menyimpang dan bertentangan dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah di Aceh. Untuk tujuan tersebut, pihaknya akan selalu menjadikan referensi dan meminta masukan kepada ulama ahlussunnah wal jamaah seperti MPU, HUDA, Inshafuddin, dan MUNA.
Adapun para ulama yang hadir pada acara itu di antaranya, Tgk H Abdullah Rasyid (Abu Krueng Lintang), Abu Muhammad Ismi (Abu Madinah), Syaikh H Boihaqi Yahya, Abah H Asnawi Lamno, Tgk H Bulqaini Tanjongan, Abu H Usman Ali Kuta Krueng, Abu HM Daud Hasbi, Abu H Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), Abati H Muslem Kamaruddin, Abu Hasanoel Bashry (Abu Mudi), Waled Nu Samalanga, dan Abu Matang Keh.
Selain itu ada juga Waled Marhaban Bakongan, Abu Syaf Subulussalam, Abu Sofyan Arongan, Ayah Bukhari Lige, Waled Ulee Titi, Abu Muhammad Seriget, Abati Babah Buloh, Abu Ishak Langkawe, Abu Daud Zamzamy, Abu Hasballah Ketapang, Abon Hasbi Nyak Diwa, Abi Usman Hanafiah Peusangan, Abu H Ahmad Mustafa (Abu Paloh Gadeng), Baba Marwan Seulimum dan lainnya. (SA/TSA)
“Kami para ulama ahlussunnah wal jamaah bansigom Aceh sepakat mengambil kesimpulan dan keputusan untuk memenangkan dan mendukung penuh pasangan H Muzakir Manaf-H Ir TA Khalid MM sebagai kepala pemerintah Aceh periode 2017-2022,” kata salah satu perwakilan ulama, Abati H Muslem Kamaruddin pada acara yang dimediasi relawan Aswaja Aceh, RTA, FPI, HUDA, MUNA dan KKPM Aceh itu.
Ia menyatakan, para ulama se Aceh sepakat mendukung penuh semua program pemerintah Aceh ke depan yang berlandaskan nilai-nilai islami dan dalam bingkai aqidah ahlussunnah wal jamaah yang bermazhab Imam Syafi’i. Karena itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh rakyat Aceh agar memilih dan memenangkan Muzakir Manaf-TA Khalid pada pemilihan 15 Februari mendatang.
Pada acara itu, Muzakir Manaf-TA Khalid juga menyampaikan sembilan janjinya di hadapan para ulama. Di antaranya, mengupayakan dan menetapkan kebijakan pemerintah Aceh dalam pemberlakuan syariat Islam sesuai hukum dan amalan publik yang berpedoman kepada aqidah ahlus sunnah wal jama’ah dan bermazhab fiqh Syafi’i serta tasawuf beraliran Imam Al Ghazali dan Imam Juned Al-Baghdadi.
Selain itu, akan berupaya untuk menangkal, mencegah, dan menumpas berkembangnya segala aliran atau pemikiran yang menyimpang dan bertentangan dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah di Aceh. Untuk tujuan tersebut, pihaknya akan selalu menjadikan referensi dan meminta masukan kepada ulama ahlussunnah wal jamaah seperti MPU, HUDA, Inshafuddin, dan MUNA.
Adapun para ulama yang hadir pada acara itu di antaranya, Tgk H Abdullah Rasyid (Abu Krueng Lintang), Abu Muhammad Ismi (Abu Madinah), Syaikh H Boihaqi Yahya, Abah H Asnawi Lamno, Tgk H Bulqaini Tanjongan, Abu H Usman Ali Kuta Krueng, Abu HM Daud Hasbi, Abu H Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), Abati H Muslem Kamaruddin, Abu Hasanoel Bashry (Abu Mudi), Waled Nu Samalanga, dan Abu Matang Keh.
Selain itu ada juga Waled Marhaban Bakongan, Abu Syaf Subulussalam, Abu Sofyan Arongan, Ayah Bukhari Lige, Waled Ulee Titi, Abu Muhammad Seriget, Abati Babah Buloh, Abu Ishak Langkawe, Abu Daud Zamzamy, Abu Hasballah Ketapang, Abon Hasbi Nyak Diwa, Abi Usman Hanafiah Peusangan, Abu H Ahmad Mustafa (Abu Paloh Gadeng), Baba Marwan Seulimum dan lainnya. (SA/TSA)
loading...
Post a Comment