Yusril Ihza Mahendra |
Baca juga: Gawat, Lambang PKI Kembali Muncul di Madura
Pemunculan simbol komunis itu tampak seperti sengaja, sistematis, dan makin hari makin meluas.
"Saya menyerukan kepada warga, simpatisan dan pendukung Partai Bulan Bintang khususnya dan umat Islam umumnya agar berhati-hati dan waspada," kata Yusril rewat pesan tertulisnya Republika.co.id, Jumat (10/2).
Simbol palu arit yang merupakan lambang komunis dan Partai Komunis Indonesia (PKI), belum lama ini secara tiba-tiba muncul di Madura, dekat pondok pesantren yang besar dan berpengaruh, Pesantren Banyu Anyar dan Darut Tauhid.
Di daerah-daerah lain, kata Yusril, simbol komunis itu sering pula dimunculkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Yusril mengatakan, Munculnya simbol komunis itu bisa benar-benar dilakukan oleh anak cucu dan simpatisan PKI zaman dahulu. Namun, kata dia, bisa pula aksi pancingan agar ada keresahan dan kemudian reaksi dari umat Islam.
"Dalam sejarah politik di negeri kita, warga Bulan Bintang atau keluarga Masyumi adalah sasaran utama PKI untuk dihabisi," katanya.
Pembunuhan dan pembantaian terhadap keluarga Masyumi, kata dia, mulai terjadi sejak Peristiwa Madiun pada 1948.
Pembunuhan terus berlanjut secara sporadis sampai Masyumi dibubarkan pada 1960, yang salah satu penyebabnya adalah sikap anti-komunis dan anti-nasakom yang dipaksakan untuk diterima di zaman itu.
Bangsa Indonesia, kata dia, sedang diuji dan diobok-obok dimulai dengan keresahan dan menumbuhkan rasa curiga satu sama lain. Kecurigaan ini nilainya, lama kelamaan bisa memancing bentrokan.
"Inilah yang dinamakan konflik sosial yang mendorong terjadinya perang saudara. Kalau bangsa ini terpecah belah, dengan mudah negara ini jatuh pada kekuatan-kekuatan asing," katanya.
Sejalan dengan amanat ketetapan MPRS tahun 1966 yang hingga kini masih berlaku, kata Yusril, pemerintah seharusnya bersikap tegas menindak penyebar simbol-simbol komunisme yang meresahkan masyarakat.
Arahan seperti itu, kata Yusril, seharusnya datang dari Presiden dan dilaksanakan secara konsisten oleh aparat penegak hukum di seluruh Tanah Air. "Jangan keadaan seperti ini dibiarkan berkembang dalam masyarakat kita," katanya. Jangan keadaan seperti ini dibiarkan berkembang dalam masyarakat kita," katanya.(Republika)
loading...
Post a Comment