Ilustrasi |
StatusAceh.Net - Tragis nasib menimpa gadis asal Aceh Singkil, Putri (nama samaran). Setelah digagahi oleh AP, yang disebut-sebut teman sendiri, ia lalu dijajakan ke Kafe Kancil di Jalan Sejarah, Desa Delitua, Kecamatan Namorambe, Deliserdang.
Aib yang dialami warga Aceh Singkil ini dibeberkan oleh orantuanya sendiri, Wahidin (50) saat membuat laporan pengaduan ke Polsek Namorambe, Senin (13/2). “Anak gadis saya digagahi AP, kemudian dijadikannya sebagai PSK di Kafe Kancil,” kata Wahidin bersama korban kepada petugas Polsek Namorambe.
Dikatakan Wahidin, petaka yang menimpa anak gadisnya bermula sekitar empat bulan yang lalu. Saat itu, AP yang merantau ke Aceh Singkil berkenalan dengan Putri. Perkenalan keduanya berlanjut sampai bunga-bunga cinta tumbuh di hati kedua insan manusia ini.
Tak hanya itu, AP juga berhasil membujuk Putri agar mau ikut ke Medan untuk dicarikan pekerjaan. “Anak saya dan pelaku berangkat menumpang bus jurusan Aceh Singkil - Medan. Mereka berangkat malam tahun baru,” ucapnya.
Setelah satu bulan sejak kepergian Putri, Wahidin tak pernah sekali pun menerima kabar. Tak ayal, pria paruh baya ini menjadi cemas dengan keadaan anak gadisnya. Wahidin pun memberanikan diri berangkat ke Medan.
Usaha Wahidin menemukan jejak Putri tak segampang yang dikiranya. Ia sempat tersesat hingga ke kawasan Patumbak. “Untung saja ada seorang warga Patumbak bernama Zainuri yang kasihan melihat saya. Kami pun bersama-sama mencari anak saya hingga menemukannya di Kafe Kancil. Setelah itu kami bawa dia ke Polsek Namorambe buat laporan pengaduan,” pungkasnya.(Sumber: prohaba.co)
Aib yang dialami warga Aceh Singkil ini dibeberkan oleh orantuanya sendiri, Wahidin (50) saat membuat laporan pengaduan ke Polsek Namorambe, Senin (13/2). “Anak gadis saya digagahi AP, kemudian dijadikannya sebagai PSK di Kafe Kancil,” kata Wahidin bersama korban kepada petugas Polsek Namorambe.
Dikatakan Wahidin, petaka yang menimpa anak gadisnya bermula sekitar empat bulan yang lalu. Saat itu, AP yang merantau ke Aceh Singkil berkenalan dengan Putri. Perkenalan keduanya berlanjut sampai bunga-bunga cinta tumbuh di hati kedua insan manusia ini.
Tak hanya itu, AP juga berhasil membujuk Putri agar mau ikut ke Medan untuk dicarikan pekerjaan. “Anak saya dan pelaku berangkat menumpang bus jurusan Aceh Singkil - Medan. Mereka berangkat malam tahun baru,” ucapnya.
Setelah satu bulan sejak kepergian Putri, Wahidin tak pernah sekali pun menerima kabar. Tak ayal, pria paruh baya ini menjadi cemas dengan keadaan anak gadisnya. Wahidin pun memberanikan diri berangkat ke Medan.
Usaha Wahidin menemukan jejak Putri tak segampang yang dikiranya. Ia sempat tersesat hingga ke kawasan Patumbak. “Untung saja ada seorang warga Patumbak bernama Zainuri yang kasihan melihat saya. Kami pun bersama-sama mencari anak saya hingga menemukannya di Kafe Kancil. Setelah itu kami bawa dia ke Polsek Namorambe buat laporan pengaduan,” pungkasnya.(Sumber: prohaba.co)
loading...
Post a Comment