![]() |
Foto: Ist |
"Persiapan pengamanannya telah dimatangkan jauh-jauh hari untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kita berharap penetapan pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih ini berjalan lancar sesuai tahapan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol T Saladin, Aceh, Jumat (24/2).
Setiap tamu yang masuk akan dibekali undangan dan kartu khusus yang dikeluarkan KIP Aceh. Sedangkan warga yang tidak memiliki kartu pengenal khusus, dapat menyaksikan melalui layar lebar yang ditempatkan di luar gedung utama DPRA.
"Ini kapasitasnya hanya untuk 300 orang untuk masyarakat umum. Selebihnya bisa menyaksikan di luar gedung utama DPRA," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris KIP Aceh Sekretaris KIP Aceh, Darmansyah mengatakan, jadwal sidang pleno dilakukan sesuai dengan ketetapan aturan yang berlaku mengenai waktu rekapitulasi tingkat provinsi. Dalam aturannya, penetapan rekapitulasi gubernur wakil gubernur digelar 25 hingga 27 Februari 2017.
"Kami mengundang seluruh Forkopimda, Panwaslih dan KIP kabupaten/kota serta dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) pusat," kata Darmansyah.
Sidang pleno tersebut terbuka untuk umum sehingga dapat disaksikan masyarakat. Selain undangan yang diberikan tanda pengenal khusus, sedikitnya 300 masyarakat umum diizinkan masuk untuk menyaksikan langsung proses penghitungan.
Masyarakat umum akan ditempatkan di lantai dua gedung, namun dipastikan tidak mengganggu dalam menyaksikan sidang pleno tersebut. Selain itu pelaksanaan sidang juga dikawal ketat oleh aparat keamanan baik TNI maupun Polri.
Di samping itu, masyarakat yang ingin menyaksikan suasana sidang pleno namun tidak mendapat tempat di dalam gedung, penyelenggara rencananya akan menyediakan layar besar di luar gedung agar masyarakat tetap dapat menonton.(Merdeka.com)
loading...
Post a Comment