Foto by: fachrul razi |
Pidie - Jumlah korban tewas akibat gempa di Aceh sudah melampaui 50 orang, dan masih bisa bertambah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kini jumlah korban tewas setidaknya tercatat 52 orang.
Juru bicara BNPB Sutop Purwo Nugroho mengatakan, 50 korban tewas di Pidie Jaya, sementara dua orang lagi adalah korban tewas di kabupaten tetangga, Bireun.
"Korban dikhawatirkan bisa terus bergerak naik karena saat ini masih ada warga yang terjebak di bawah bangunan yang ambruk," jelas Sutopo dalam jumpa pers di kantor BNPB, Rabu (7/12) siang.
Dari jumlah korban itu belum dipilah berapa korban anak-anak dewasa maupun orang tua, laki-laki dan perempuan.
Sementara korban luka berat tercatat 73 oang dan 122 orang menderita luka ringan
Sutopo mengatakan sekarang ini fokus utama operasi pencarian dan penyelamatan korban jiwa.
Dia mengatakan belum dapat memperkirakan jumlah korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Disebutkannya, cukup banyak warga yang menolak masuk penampungan sementara, dan lebih suka kembali ke rumah mereka.
"Sebetulnya bagi yang rumahnya rusak disediakan lokasi pengungsian. Namun masyarakat seringkali tidak mau ke pengungsian dan mendirikan tenda di depan rumah mereka," jelas dia.
Banyaknya kerusakan rumah penduduk itu, katanya karena banyaknya bangunan yang tidak dibangun untuk tahan gempa.
Sutopo mengatakan daerah Pidie Jaya merupakan daerah yang rawan terhadap gempa dan berada di jalur gempa zona sesar samalanga sipopo yang berada di darat.
Daerah tersebut pernah terjadi gempa.
"Masayrakat sudah berpengalaman, sehingga begitu trjadi gempa langsung berlari ke daerah yang lebih tinggi.
Menurut data BNPB sekitar 62 persen penduduk indonesia tinggal di daerah rawan gempa bumi. (BBC)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kini jumlah korban tewas setidaknya tercatat 52 orang.
Juru bicara BNPB Sutop Purwo Nugroho mengatakan, 50 korban tewas di Pidie Jaya, sementara dua orang lagi adalah korban tewas di kabupaten tetangga, Bireun.
"Korban dikhawatirkan bisa terus bergerak naik karena saat ini masih ada warga yang terjebak di bawah bangunan yang ambruk," jelas Sutopo dalam jumpa pers di kantor BNPB, Rabu (7/12) siang.
Dari jumlah korban itu belum dipilah berapa korban anak-anak dewasa maupun orang tua, laki-laki dan perempuan.
Sementara korban luka berat tercatat 73 oang dan 122 orang menderita luka ringan
Sutopo mengatakan sekarang ini fokus utama operasi pencarian dan penyelamatan korban jiwa.
Dia mengatakan belum dapat memperkirakan jumlah korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Disebutkannya, cukup banyak warga yang menolak masuk penampungan sementara, dan lebih suka kembali ke rumah mereka.
"Sebetulnya bagi yang rumahnya rusak disediakan lokasi pengungsian. Namun masyarakat seringkali tidak mau ke pengungsian dan mendirikan tenda di depan rumah mereka," jelas dia.
Banyaknya kerusakan rumah penduduk itu, katanya karena banyaknya bangunan yang tidak dibangun untuk tahan gempa.
Sutopo mengatakan daerah Pidie Jaya merupakan daerah yang rawan terhadap gempa dan berada di jalur gempa zona sesar samalanga sipopo yang berada di darat.
Daerah tersebut pernah terjadi gempa.
"Masayrakat sudah berpengalaman, sehingga begitu trjadi gempa langsung berlari ke daerah yang lebih tinggi.
Menurut data BNPB sekitar 62 persen penduduk indonesia tinggal di daerah rawan gempa bumi. (BBC)
loading...
Post a Comment