Pidie - Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Tatang Sulaiman mengemukakan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bermagnitudo 6,5 di Aceh meningkat menjadi 103 orang dan 213 orang mengalami luka-luka.
"Dari hasil laporan anggota TNI dan Polri serta relawan, jumlah korban meninggal mencapai 103 orang dan yang paling banyak terdapat di Kabupaten Pidie Jaya," kata Tatang kepada wartawan saat meninjau lokasi gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (7/12/2016).
Tatang didampingi Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak untuk meninjau beberapa lokasi gempa di sepanjang jalan Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen.
Dia menyatakan, pencarian korban terus dilakukan di sejumlah titik karena diperkirakan masih ada warga yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Untuk mempercepat proses evakuasi, Pangdam menegaskan, pihaknya akan mengerahkan secara maksimal pasukan TNI yang ada di wilayah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen.
Demikian juga dengan anggota Polri yang ada di tiga kabupaten tersebut akan dikerahkan untuk membantu proses pencarian bersama relawan dari Basarnas, RAPI, PMI, dan BPBD.
Kapolda Rio menyebut, ada dua daerah yang paling parah terdampak gempa yang terjadi pada pukul 05.03 WIB itu, yakni Meureudu, ibu kota Pidie Jaya, dan Kecamatan Ulee Glee.
Para korban luka telah dievakuasi ke tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Pidie, RSUD Pidie Jaya, dan RSUD Bireuen. Berdasarkan data sementara, sedikitnya 92 toko mengalami rusak berat dan sebagian rata dengan tanah yang berada di lima kecamatan, yakni Meureudu 41 unit, Kecamatan Trienggadeng 26 unit, Kecamatan Bandar Dua 7 unit, Kecamatan Bandar Baru 16 unit, dan Kecamatan Meurah Dua 2 unit.
Sementara itu, bangunan masjid kabupaten dan kecamatan yang mengalami kerusakan parah sebanyak lima unit. Selain bangunan, terdapat empat titik badan jalan di kawasan Pidie Jaya yang mengalami retak-retak, seperti di Kecamatan Tringgadeng, Lungputu, dan Ulim.(goaceh.co)
"Dari hasil laporan anggota TNI dan Polri serta relawan, jumlah korban meninggal mencapai 103 orang dan yang paling banyak terdapat di Kabupaten Pidie Jaya," kata Tatang kepada wartawan saat meninjau lokasi gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (7/12/2016).
Tatang didampingi Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak untuk meninjau beberapa lokasi gempa di sepanjang jalan Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen.
Dia menyatakan, pencarian korban terus dilakukan di sejumlah titik karena diperkirakan masih ada warga yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Untuk mempercepat proses evakuasi, Pangdam menegaskan, pihaknya akan mengerahkan secara maksimal pasukan TNI yang ada di wilayah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen.
Demikian juga dengan anggota Polri yang ada di tiga kabupaten tersebut akan dikerahkan untuk membantu proses pencarian bersama relawan dari Basarnas, RAPI, PMI, dan BPBD.
Kapolda Rio menyebut, ada dua daerah yang paling parah terdampak gempa yang terjadi pada pukul 05.03 WIB itu, yakni Meureudu, ibu kota Pidie Jaya, dan Kecamatan Ulee Glee.
Para korban luka telah dievakuasi ke tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Pidie, RSUD Pidie Jaya, dan RSUD Bireuen. Berdasarkan data sementara, sedikitnya 92 toko mengalami rusak berat dan sebagian rata dengan tanah yang berada di lima kecamatan, yakni Meureudu 41 unit, Kecamatan Trienggadeng 26 unit, Kecamatan Bandar Dua 7 unit, Kecamatan Bandar Baru 16 unit, dan Kecamatan Meurah Dua 2 unit.
Sementara itu, bangunan masjid kabupaten dan kecamatan yang mengalami kerusakan parah sebanyak lima unit. Selain bangunan, terdapat empat titik badan jalan di kawasan Pidie Jaya yang mengalami retak-retak, seperti di Kecamatan Tringgadeng, Lungputu, dan Ulim.(goaceh.co)
loading...
Post a Comment