Rokan Hulu - Proyek Turap Penyanggah Tebing di SMP Negri 02 Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu Sepanjang 50 Meter yang dilaksanakan melalui anggaran APBD Rohul , Dinas Pendidikan Dan Olah Raga ( Disdikpora) tahun 2016 pagu dana Ratusan Juta juta rupiah , saat ini kondisinya sudah rusak dan beberapa bagian ada yang sudah ambruk dan pecah.
“Terlihat dari kondisninya yang ada sepertinya proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan bestek,” kata Sekretaris DPC LPP TIPIKOR-RI, Mintareja SFIL , Sabtu (22/10/16), kepada Wartawan.
Lebih lanjut, Mintareja yang akrab Dipanggil Ucok menuturkan, proyek ini baru saja dua Bulan lebih Dibangun sudah ambruk. Ini menunjukan kualitas pekerjaanya meragukan dan ada indikasi korupsi sehingga proyek yang dilaksanakan menggunakan uang rakyat belum bisa dimanfaatkan sudah rusak dan ambruk. Kalau sekarang kondisnya seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab?
Terkait temuan proyek Turap Penyanggah Tebing ( TPK) Di SMP negri 02 Bangun Purba yang ambruk ini, Mintareja meminta kepada Satuan Tindak Pidana Korupsi Polres Rohul untuk melakukan pemeriksaan kepada pejabat Dinas Terkait Kabupaten Rohul , konsultan PPATK, pengawas dari PU dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang ketika itu menjabat.
Ditempat terpisah, warga yang Berdomisili Disekitar Bangunan Yang Ambruk sepanjang 20 meter Itu , Haji Boiman sangat kecewa dengan pelaksanaan proyek turab pemasangan batu kali yang baru dua Bulan selesai dikerjakan sudah ambruk. “Dari awal dikerjakan, saya sudah curiga karena papan plang proyek aja Tidak ada dipasang Di lokasi proyek.
Selain itu, Besinya juga tidak ada yang di pasang ada yang tidak. Kalau saya lihat dari pelaksanaan proyek tersebut paling-paling menghabiskan dana yang tidak sesuai dengan yang di anggarkan , saya sebagai warga meminta Dinas Terkait atau Dinas PU Rohul bertanggung jawab dengan ambruknya proyek Turab Penyanggah Tebing ( TPT) ini karena warga di sini pada komplaen cuman tidak tau mau komplaen kemana dan melapor kepada siapa. Saya minta kepada aparat penegak hokum untuk memeriksa proyek turab yang ambruk ini,” ujarnya.
Karna Ini sudah Memasuki Bulan musim Penghujan Kami sebagai orang tua Murid yang menyekolahkan anak di sekolah tersebut sangat Khawatir Jika nantinya hujan dengan intensitas tinggi bahaya air bercampur lumpur akan masuk keruang kelas hingga bisa mengganggu proses belajar Mengajar disekolah a** Alfian **
“Terlihat dari kondisninya yang ada sepertinya proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan bestek,” kata Sekretaris DPC LPP TIPIKOR-RI, Mintareja SFIL , Sabtu (22/10/16), kepada Wartawan.
Lebih lanjut, Mintareja yang akrab Dipanggil Ucok menuturkan, proyek ini baru saja dua Bulan lebih Dibangun sudah ambruk. Ini menunjukan kualitas pekerjaanya meragukan dan ada indikasi korupsi sehingga proyek yang dilaksanakan menggunakan uang rakyat belum bisa dimanfaatkan sudah rusak dan ambruk. Kalau sekarang kondisnya seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab?
Terkait temuan proyek Turap Penyanggah Tebing ( TPK) Di SMP negri 02 Bangun Purba yang ambruk ini, Mintareja meminta kepada Satuan Tindak Pidana Korupsi Polres Rohul untuk melakukan pemeriksaan kepada pejabat Dinas Terkait Kabupaten Rohul , konsultan PPATK, pengawas dari PU dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang ketika itu menjabat.
Ditempat terpisah, warga yang Berdomisili Disekitar Bangunan Yang Ambruk sepanjang 20 meter Itu , Haji Boiman sangat kecewa dengan pelaksanaan proyek turab pemasangan batu kali yang baru dua Bulan selesai dikerjakan sudah ambruk. “Dari awal dikerjakan, saya sudah curiga karena papan plang proyek aja Tidak ada dipasang Di lokasi proyek.
Selain itu, Besinya juga tidak ada yang di pasang ada yang tidak. Kalau saya lihat dari pelaksanaan proyek tersebut paling-paling menghabiskan dana yang tidak sesuai dengan yang di anggarkan , saya sebagai warga meminta Dinas Terkait atau Dinas PU Rohul bertanggung jawab dengan ambruknya proyek Turab Penyanggah Tebing ( TPT) ini karena warga di sini pada komplaen cuman tidak tau mau komplaen kemana dan melapor kepada siapa. Saya minta kepada aparat penegak hokum untuk memeriksa proyek turab yang ambruk ini,” ujarnya.
Karna Ini sudah Memasuki Bulan musim Penghujan Kami sebagai orang tua Murid yang menyekolahkan anak di sekolah tersebut sangat Khawatir Jika nantinya hujan dengan intensitas tinggi bahaya air bercampur lumpur akan masuk keruang kelas hingga bisa mengganggu proses belajar Mengajar disekolah a** Alfian **
loading...
Post a Comment