Ilustrasi Buaya |
StatusAceh.Net - Noval Firmansyah (13), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Darusysyuhada, Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (9/9) sekira pukul 08.45 WIB hilang saat mandi bersama dua rekannya di sungai yang berada di belakang pesantren itu. Ia hilang bukan karena hanyut, tapi ditenggelamkan buaya yang memangsanya.
Hingga tadi malam korban belum juga ditemukan, meski pawang buaya sudah dilibatkan. Pencarian korban oleh tim gabungan bersama warga setempat terpaksa dihentikan karena sudah malam.
Tim gabungan yang terlibat mencari korban terdiri atas Satuan Tugas Search and Rescue (Satgas SAR) Aceh Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Satuan Tugas Komunikasi Radio Antarpenduduk Indonesia (Satgaskom RAPI) Aceh Selatan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Aceh Selatan, serta personel TNI dan Polri.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Achmadi SIK beserta para kasatnya dan Wakil Bupati Aceh Selatan, Kamarsyah MM, turun langsung ke lokasi kejadian. Muspika Kluet Selatan juga terlihat berada di lokasi membantu upaya pencarian korban.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Achmadi SIK mengatakan, korban dimangsa buaya saat sedang mandi bersama rekannya Syamsul Azhar, (17) dan Ismail (15) di Sungai Pasie Lembang yang berada di belakang Pesantren Darusysyuhada.
“Kejadiannya sekira pukul 08.45 WIB. Saat itu korban bersama saksi sedang mandi di Sungai Pasie Lembang. Selang 15 menit, korban minta tolong kepada saksi karena merasa kakinya ditarik buaya,” ungkap Kapolres Aceh Selatan.
Menurut AKBP Achmadi, kedua saksi berupaya membantu dengan cara menarik tangan korban, namun tak berhasil. Korban malah ditarik buaya ke dasar sungai dan kemudian hilang. “Saksi langsung memberitahukan kepada warga Pasie Lembang untuk ikut mencari korban,” kata AKBP Achmadi.
Untuk mengintensifkan pencarian, tim gabungan siang kemarin mendirikan tenda di pinggir sungai tersebut. Namun, begitu malam tiba, proses pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pagi ini.
Dalam misi mencari korban kemarin, tim gabungan menggunakan boat karet dan robin (perahu menggunakan mesin kukur kelapa). Mereka juga sudah mendatangkan pawang buaya untuk memudahkan upaya pencarian. Hingga sore, ribuan warga tampak menyesaki lokasi kejadian.
Anak angkat
Diperoleh informasi, korban yang dimangsa buaya tersebut merupakan anak angkat Syarwani, warga Gampong Pasie Lembang. Orang tua korban yang masih merantau menitipkan anaknya kepada Syarwani saat berusia empat bulan. “Korban kelahiran Batam. Pada umur empat bulan, ia dititip kakak kandung saya ke kami. Orang tuanya saat ini masih di Batam. Tapi saya sudah sampaikan kejadian ini ke orang tuanya,” kata M Dahlan, adik kandung Syarwani.
Menurut Dahlan, hingga di pengujung hayatnya Noval Firmansyah tercatat sebagai pelajar kelas I SMP di ponpes terpadu tersebut. “Dia sekolah sekalian mondok di pesantren,” ujar M Dahlan. (Serambinews.com)
Hingga tadi malam korban belum juga ditemukan, meski pawang buaya sudah dilibatkan. Pencarian korban oleh tim gabungan bersama warga setempat terpaksa dihentikan karena sudah malam.
Tim gabungan yang terlibat mencari korban terdiri atas Satuan Tugas Search and Rescue (Satgas SAR) Aceh Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Satuan Tugas Komunikasi Radio Antarpenduduk Indonesia (Satgaskom RAPI) Aceh Selatan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Aceh Selatan, serta personel TNI dan Polri.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Achmadi SIK beserta para kasatnya dan Wakil Bupati Aceh Selatan, Kamarsyah MM, turun langsung ke lokasi kejadian. Muspika Kluet Selatan juga terlihat berada di lokasi membantu upaya pencarian korban.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Achmadi SIK mengatakan, korban dimangsa buaya saat sedang mandi bersama rekannya Syamsul Azhar, (17) dan Ismail (15) di Sungai Pasie Lembang yang berada di belakang Pesantren Darusysyuhada.
“Kejadiannya sekira pukul 08.45 WIB. Saat itu korban bersama saksi sedang mandi di Sungai Pasie Lembang. Selang 15 menit, korban minta tolong kepada saksi karena merasa kakinya ditarik buaya,” ungkap Kapolres Aceh Selatan.
Menurut AKBP Achmadi, kedua saksi berupaya membantu dengan cara menarik tangan korban, namun tak berhasil. Korban malah ditarik buaya ke dasar sungai dan kemudian hilang. “Saksi langsung memberitahukan kepada warga Pasie Lembang untuk ikut mencari korban,” kata AKBP Achmadi.
Untuk mengintensifkan pencarian, tim gabungan siang kemarin mendirikan tenda di pinggir sungai tersebut. Namun, begitu malam tiba, proses pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pagi ini.
Dalam misi mencari korban kemarin, tim gabungan menggunakan boat karet dan robin (perahu menggunakan mesin kukur kelapa). Mereka juga sudah mendatangkan pawang buaya untuk memudahkan upaya pencarian. Hingga sore, ribuan warga tampak menyesaki lokasi kejadian.
Anak angkat
Diperoleh informasi, korban yang dimangsa buaya tersebut merupakan anak angkat Syarwani, warga Gampong Pasie Lembang. Orang tua korban yang masih merantau menitipkan anaknya kepada Syarwani saat berusia empat bulan. “Korban kelahiran Batam. Pada umur empat bulan, ia dititip kakak kandung saya ke kami. Orang tuanya saat ini masih di Batam. Tapi saya sudah sampaikan kejadian ini ke orang tuanya,” kata M Dahlan, adik kandung Syarwani.
Menurut Dahlan, hingga di pengujung hayatnya Noval Firmansyah tercatat sebagai pelajar kelas I SMP di ponpes terpadu tersebut. “Dia sekolah sekalian mondok di pesantren,” ujar M Dahlan. (Serambinews.com)
loading...
Post a Comment