Banda Aceh - Mantan gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyatakan ia bersama timses siap membantu calon independen yang saat ini kekurangan fotokopi KTP untuk memenuhi persyaratan maju pilkada. Ia menegaskan, sejak awal maju sebagai calon gubernur tidak memiliki niat untuk menjegal calon independen.
“Bagi yang belum cukup KTP masih ada waktu untuk mencukupi KTP, mereka boleh minta bantuan saya atau tim kami untuk mencari KTP,” ujar Irwandi kepada Serambi, di sela-sela acara silaturahmi dengan berbagai kalangan masyarakat, di rumahnya, kawasan Lampriek, Banda Aceh, Kamis kemarin (15/9).
Irwandi Yusuf merupakan gubernur pertama di Indonesia yang terpilih dari jalur perseorangan (independen). Berpasangan dengan Muhammad Nazar, mantan presidium Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA), Irwandi yang merupakan mantan juru propaganda GAM, berhasil memenangi pertarungan pada Pilkada Aceh 2007, yang merupakan pilkada pertama pascadamai Aceh.
Pada Pilkada 2012, Irwandi Yusuf kembali maju dari jalur perseorangan. Namun, Irwandi yang kala itu berpasangan dengan Muhyan Yunan, kalah dari calon yang diusung Partai Aceh dan koalisi, dr H Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf.
Kali ini, pada Pilkada 2017, Irwandi Yusuf memilih maju melalui jalur partai politik. Berpasangan dengan Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Nova Iriansyah, mereka diusung oleh Partai Demokrat (8 kursi), Partai Nasional Aceh (3 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (1 kursi), dan Partai Damai Aceh (1 kursi).
Sebelum memastikan maju dari jalur parpol, Irwandi Yusuf bersama pendukungnya sempat menggalang dukungan sebagai persiapan untuk maju dari jalur independen.
Menurut Irwandi, selama ini ia tidak memiliki niat untuk menganjal calon-calon lain untuk maju dalam Pilkada 2017 nanti, bahkan menurutnya sebagai calon kepala daerah harus saling tolong-menolong. Ia mengimbau agar sesama calon kepala daerah agar tidak saling menjegal. “Namun kalau memang aturan yang mengganggalkan, ya harus diikuti,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa mengumpulkan fotokopi KTP untuk maju dalam Pilkada bukanlah perkara yang sulit dilakukan. Sehingga beberapa waktu lalu Irwandi langsung membentuk tim relawan di tiap gampong untuk mengumpulkan KTP.
Menurutnya, calon independen juga tidak sulit dalam memenangkan Pilkada, namun kesulitan itu akan terasa setelah meraih kemenangan dalam pilkada. Sebab calon independen tidak memiliki dukungan atau perwakilan di DPRA atau DPRK.
Irwandi juga kembali mengutarakan harapannya agar Pilkada 2017 menjadi Pilkada halal, yaitu tanpa pembunuhan, perusakan, teror, dan intimidasi. Serta berlangsung secara jujur dan adil sehingga akan melahirkan pemimpin yang diinginkan oleh rakyat. “Kan sudah pernah kita rasakan pilkada haram. Kalau sudah pernah rasa pilkada haram dan akibatnya, maka kali ini jangan lagi haramlah,” ujarnya.
Acara silaturahmi di rumah Irwandi Yusuf kemarin dihadiri Nova Iriansyah, mantan pemimpin sipil bersenjata Din Minimi, serta sejumlah pejabat dan mantan pejabat di jajaran Setda Aceh. Irwandi mengatakan, kegiatan silaturahmi di rumahnya merupakan agenda rutin setiap tahun yaitu pada Hari Raya Idul Firi dan Idul Adha. Silaturahmi itu sudah dilaksanakan sejak ia menjabat sebagai gubernur hingga ia tidak lagi menjabat.(Serambinews)
“Bagi yang belum cukup KTP masih ada waktu untuk mencukupi KTP, mereka boleh minta bantuan saya atau tim kami untuk mencari KTP,” ujar Irwandi kepada Serambi, di sela-sela acara silaturahmi dengan berbagai kalangan masyarakat, di rumahnya, kawasan Lampriek, Banda Aceh, Kamis kemarin (15/9).
Irwandi Yusuf merupakan gubernur pertama di Indonesia yang terpilih dari jalur perseorangan (independen). Berpasangan dengan Muhammad Nazar, mantan presidium Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA), Irwandi yang merupakan mantan juru propaganda GAM, berhasil memenangi pertarungan pada Pilkada Aceh 2007, yang merupakan pilkada pertama pascadamai Aceh.
Pada Pilkada 2012, Irwandi Yusuf kembali maju dari jalur perseorangan. Namun, Irwandi yang kala itu berpasangan dengan Muhyan Yunan, kalah dari calon yang diusung Partai Aceh dan koalisi, dr H Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf.
Kali ini, pada Pilkada 2017, Irwandi Yusuf memilih maju melalui jalur partai politik. Berpasangan dengan Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Nova Iriansyah, mereka diusung oleh Partai Demokrat (8 kursi), Partai Nasional Aceh (3 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (1 kursi), dan Partai Damai Aceh (1 kursi).
Sebelum memastikan maju dari jalur parpol, Irwandi Yusuf bersama pendukungnya sempat menggalang dukungan sebagai persiapan untuk maju dari jalur independen.
Menurut Irwandi, selama ini ia tidak memiliki niat untuk menganjal calon-calon lain untuk maju dalam Pilkada 2017 nanti, bahkan menurutnya sebagai calon kepala daerah harus saling tolong-menolong. Ia mengimbau agar sesama calon kepala daerah agar tidak saling menjegal. “Namun kalau memang aturan yang mengganggalkan, ya harus diikuti,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa mengumpulkan fotokopi KTP untuk maju dalam Pilkada bukanlah perkara yang sulit dilakukan. Sehingga beberapa waktu lalu Irwandi langsung membentuk tim relawan di tiap gampong untuk mengumpulkan KTP.
Menurutnya, calon independen juga tidak sulit dalam memenangkan Pilkada, namun kesulitan itu akan terasa setelah meraih kemenangan dalam pilkada. Sebab calon independen tidak memiliki dukungan atau perwakilan di DPRA atau DPRK.
Irwandi juga kembali mengutarakan harapannya agar Pilkada 2017 menjadi Pilkada halal, yaitu tanpa pembunuhan, perusakan, teror, dan intimidasi. Serta berlangsung secara jujur dan adil sehingga akan melahirkan pemimpin yang diinginkan oleh rakyat. “Kan sudah pernah kita rasakan pilkada haram. Kalau sudah pernah rasa pilkada haram dan akibatnya, maka kali ini jangan lagi haramlah,” ujarnya.
Acara silaturahmi di rumah Irwandi Yusuf kemarin dihadiri Nova Iriansyah, mantan pemimpin sipil bersenjata Din Minimi, serta sejumlah pejabat dan mantan pejabat di jajaran Setda Aceh. Irwandi mengatakan, kegiatan silaturahmi di rumahnya merupakan agenda rutin setiap tahun yaitu pada Hari Raya Idul Firi dan Idul Adha. Silaturahmi itu sudah dilaksanakan sejak ia menjabat sebagai gubernur hingga ia tidak lagi menjabat.(Serambinews)
loading...
Post a Comment