Air Sungai Daldykan di Rusia berubah jadi merah (CNN) |
Moskow - Sungai di kota Norilsk, Rusia memiliki aliran air berwarna merah mirip darah. Warna air sungai yang tidak biasa ini membuat warga setempat khawatir dan membagi fotonya ke internet.
Seperti dilansir CNN, Kamis (8/9/2016), aliran Sungai Daldykan yang dekat dengan wilayah Arktik Rusia itu, mengalami perubahan warna pada Selasa (6/9) waktu setempat. Otoritas setempat dilaporkan masih menganalisis mengapa hal ini terjadi. Mereka juga mengevaluasi kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan, dengan berubahnya warna air sungai di Norilsk ini.
Warga setempat mengunggah foto sungai yang berubah warna itu ke media sosial. Seperti dilansir news.com.au, mereka menyebutnya dengan berbagai julukan, mulai dari 'sungai darah' hingga 'perang akan segera terjadi'.
Dalam pernyataannya pada Rabu (7/9), Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Alam Rusia menyebut air Sungai Daldykan berubah menjadi merah karena tercemar 'zat kimia tak teridentifikasi' dari sebuah pabrik di dekatnya, Nadezhda Metallurgical Plant.
Jika ada saluran pipa yang rusak atau retak, bisa saja mengkontaminasi air sungai itu. Pabrik tersebut dimiliki oleh Norilsk Nickel, yang dikenal sebagai produsen nikel terbesar dunia. Sejauh ini, perusahaan tersebut telah membantah bahwa polusi air itu dipicu oleh pencemaran dari pabriknya.
Namun menanggapi insiden ini, Norilsk Nickel menyatakan seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti, pihaknya akan terus memonitor situasi lingkungan sekitar pabriknya dan mengurangi produksi, sementara pengujian tengah dilakukan.
Dituturkan warga setempat kepada surat kabar lokal, Krasnews, insiden ini bukan yang pertama kali terjadi pada Sungai Daldykan. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut kapan insiden sebelumnya terjadi.
Otoritas kota Norilisk menyatakan kepada media Rusia lainnya, Sputnik, Sungai Daldykan tidak terhubung secara langsung dengan suplai air bersih untuk publik, dan insiden ini tidak memberikan ancaman langsung bagi kehidupan warga sekitar.
Sebagai kota paling utara di wilayah Siberia, Norilsk dikenal kaya akan sumber daya alam, namun suhu udaranya cenderung rendah. Bahkan sewaktu-waktu bisa turun hingga minus 7 derajat Celcius. Area ini menyimpan kandungan nikel, tembaga dan paladium terbesar di dunia. Dampaknya, banyak proyek tambang dan perusahaan metalurgi (pengerjaan logam secara kimiawi) di sekitarnya.
Norilsk sendiri dikenal akan polusinya yang sangat parah, bahkan disebut sebagai yang paling parah di seluruh wilayah Rusia.(Detik.com)
Seperti dilansir CNN, Kamis (8/9/2016), aliran Sungai Daldykan yang dekat dengan wilayah Arktik Rusia itu, mengalami perubahan warna pada Selasa (6/9) waktu setempat. Otoritas setempat dilaporkan masih menganalisis mengapa hal ini terjadi. Mereka juga mengevaluasi kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan, dengan berubahnya warna air sungai di Norilsk ini.
Warga setempat mengunggah foto sungai yang berubah warna itu ke media sosial. Seperti dilansir news.com.au, mereka menyebutnya dengan berbagai julukan, mulai dari 'sungai darah' hingga 'perang akan segera terjadi'.
Dalam pernyataannya pada Rabu (7/9), Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Alam Rusia menyebut air Sungai Daldykan berubah menjadi merah karena tercemar 'zat kimia tak teridentifikasi' dari sebuah pabrik di dekatnya, Nadezhda Metallurgical Plant.
Jika ada saluran pipa yang rusak atau retak, bisa saja mengkontaminasi air sungai itu. Pabrik tersebut dimiliki oleh Norilsk Nickel, yang dikenal sebagai produsen nikel terbesar dunia. Sejauh ini, perusahaan tersebut telah membantah bahwa polusi air itu dipicu oleh pencemaran dari pabriknya.
Namun menanggapi insiden ini, Norilsk Nickel menyatakan seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti, pihaknya akan terus memonitor situasi lingkungan sekitar pabriknya dan mengurangi produksi, sementara pengujian tengah dilakukan.
Dituturkan warga setempat kepada surat kabar lokal, Krasnews, insiden ini bukan yang pertama kali terjadi pada Sungai Daldykan. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut kapan insiden sebelumnya terjadi.
Otoritas kota Norilisk menyatakan kepada media Rusia lainnya, Sputnik, Sungai Daldykan tidak terhubung secara langsung dengan suplai air bersih untuk publik, dan insiden ini tidak memberikan ancaman langsung bagi kehidupan warga sekitar.
Sebagai kota paling utara di wilayah Siberia, Norilsk dikenal kaya akan sumber daya alam, namun suhu udaranya cenderung rendah. Bahkan sewaktu-waktu bisa turun hingga minus 7 derajat Celcius. Area ini menyimpan kandungan nikel, tembaga dan paladium terbesar di dunia. Dampaknya, banyak proyek tambang dan perusahaan metalurgi (pengerjaan logam secara kimiawi) di sekitarnya.
Norilsk sendiri dikenal akan polusinya yang sangat parah, bahkan disebut sebagai yang paling parah di seluruh wilayah Rusia.(Detik.com)
loading...
Post a Comment