Makassar - Ketua
tim investigasi Mabes Polri Komisaris Besar Slamet Hariadi meminta waktu
untuk bekerja mengusut bentrokan antara polisi dan anggota Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Makassar.
"Kami mau bekerja dan berikan kesempatan dulu," kata Slamet saat tiba di Polda Sulawesi Selatan, Senin sore, 8 Agustus 2016.
Slamet memilih irit bicara ihwal proses penyelidikan mereka di Makassar. Setelah tiba, tim langsung bertemu dengan Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Mochammad Yamin Sage.
Sebelumnya, Polda Sulawesi Selatan meminta Mabes Polri untuk turun mengusut insiden berdarah pada Minggu dini hari, 7 Agustus 2016. Tim Mabes akan melakukan pemeriksaan terhadap personel yang diduga menyerang kantor Balai Kota Makassar.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Frans Barung Mangera menyatakan tim Mabes Polri beranggotakan lima orang berpangkat komisaris besar. Menurut dia Mabes Polri akan menelisik rentetan peristiwa yang menewaskan satu personel Samapta tersebut.
"Ini juga komitmen kepada Pemerintah Kota Makassar dan masyatakat bahwa kami akan menuntaskan kasus itu secara profesional," ujar Barung.
Barung berujar tim investigasi Mabes Polri langsung bekerja dan berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar. "Besok diharapkan sudah ada hasil sementara dari pemeriksaan mereka," ujar dia.
Bentrok di Makassar antara polisi dan Satpol PP menewaskan Bripda Michael Abraham Rieuwpassa, 22 tahun, dan melukai Bripda Nelson, anggota Satuan Sabhara Polda Sulawesi Selatan. Michael tewas akibat luka tikaman di punggung, sedangkan Nelson terluka tangan kirinya akibat sabetan senjata tajam.
Bentrok itu merupakan buntut pengeroyokan dua anggota kepolisian oleh sejumlah anggota Satpol PP di anjungan Pantai Losari pada Sabtu, 6 Agustus 2016.(Tempo)
"Kami mau bekerja dan berikan kesempatan dulu," kata Slamet saat tiba di Polda Sulawesi Selatan, Senin sore, 8 Agustus 2016.
Slamet memilih irit bicara ihwal proses penyelidikan mereka di Makassar. Setelah tiba, tim langsung bertemu dengan Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Mochammad Yamin Sage.
Sebelumnya, Polda Sulawesi Selatan meminta Mabes Polri untuk turun mengusut insiden berdarah pada Minggu dini hari, 7 Agustus 2016. Tim Mabes akan melakukan pemeriksaan terhadap personel yang diduga menyerang kantor Balai Kota Makassar.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Frans Barung Mangera menyatakan tim Mabes Polri beranggotakan lima orang berpangkat komisaris besar. Menurut dia Mabes Polri akan menelisik rentetan peristiwa yang menewaskan satu personel Samapta tersebut.
"Ini juga komitmen kepada Pemerintah Kota Makassar dan masyatakat bahwa kami akan menuntaskan kasus itu secara profesional," ujar Barung.
Barung berujar tim investigasi Mabes Polri langsung bekerja dan berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar. "Besok diharapkan sudah ada hasil sementara dari pemeriksaan mereka," ujar dia.
Bentrok di Makassar antara polisi dan Satpol PP menewaskan Bripda Michael Abraham Rieuwpassa, 22 tahun, dan melukai Bripda Nelson, anggota Satuan Sabhara Polda Sulawesi Selatan. Michael tewas akibat luka tikaman di punggung, sedangkan Nelson terluka tangan kirinya akibat sabetan senjata tajam.
Bentrok itu merupakan buntut pengeroyokan dua anggota kepolisian oleh sejumlah anggota Satpol PP di anjungan Pantai Losari pada Sabtu, 6 Agustus 2016.(Tempo)
loading...
Post a Comment