Banda Aceh - Jelang pesta demokrasi serentak yang akan dilaksanakan di Aceh, Gubernur mengingatkan agar setiap pasangan calon gubernur, wali kota hingga bupati untuk saling hormat antara satu dengan yang lain.
Saat peringatan 11 tahun perjanjian damai Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, kemarin, selain mengisahkan kilas balik detik-detik perdamaian Aceh, Gubernur turut menyinggung tentang pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada) serentak 2017.
“Kita bekerja keras untuk mensukseskan Pilkada sehingga mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Juga atas nama gubernur, saya mengharapkan supaya pihak-pihak yang maju dalam pilkada ini saling memberi hormat kepada yang lain, bukan menghina antara satu dengan yang lain,” kata Zaini Abdullah.
Selain itu Zaini meminta, seluruh pihak saling menahan diri sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kasus semisal intimidasi dan pemukulan bahkan pembunuhan jangan sampai terjadi kembali di Aceh.
Berkaca pada Pilkada di Aceh 2012 lalu, kasus intimidasi bahkan pembunuhan terjadi sepanjang perhelatan pemilihan kepala daerah saat itu. Bahkan Komisi Independen Pemilihan hingga lima kali membuat jeda Pilkada atau lebih dikenal dengan istilah cooling down untuk mendinginkan suasana.
“Karena kekerasan tidak akan membawa hasil yang sebaik-baiknya. Semoga tidak terjadi kasus kekerasan di Aceh, Insya Allah,” ungkapnya.(Okz)
Saat peringatan 11 tahun perjanjian damai Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, kemarin, selain mengisahkan kilas balik detik-detik perdamaian Aceh, Gubernur turut menyinggung tentang pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada) serentak 2017.
“Kita bekerja keras untuk mensukseskan Pilkada sehingga mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Juga atas nama gubernur, saya mengharapkan supaya pihak-pihak yang maju dalam pilkada ini saling memberi hormat kepada yang lain, bukan menghina antara satu dengan yang lain,” kata Zaini Abdullah.
Selain itu Zaini meminta, seluruh pihak saling menahan diri sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kasus semisal intimidasi dan pemukulan bahkan pembunuhan jangan sampai terjadi kembali di Aceh.
Berkaca pada Pilkada di Aceh 2012 lalu, kasus intimidasi bahkan pembunuhan terjadi sepanjang perhelatan pemilihan kepala daerah saat itu. Bahkan Komisi Independen Pemilihan hingga lima kali membuat jeda Pilkada atau lebih dikenal dengan istilah cooling down untuk mendinginkan suasana.
“Karena kekerasan tidak akan membawa hasil yang sebaik-baiknya. Semoga tidak terjadi kasus kekerasan di Aceh, Insya Allah,” ungkapnya.(Okz)
loading...
Post a Comment